Tata Cara dan Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan

Jum'at, 05 Mei 2023 - 19:54 WIB
loading...
Tata Cara dan Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan
Saat terjadi gerhana bulan, umat Islam disunnahkan menggelar salat gerhana bulan atau salat khusuuf secara berjamaah di masjid-masjid. Foto ilustrasi/ist
A A A
Tata cara dan bacaan niat salat gerhana bulan , hendaknya dipahami dan diketahui kaum muslimin yang hendak melaksanakan salat gerhana bulan. Salat gerhana bulan atau salat khusuf sendiri dianjurkan dilakukan secara berjamaah.

Dalilnya :

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا


Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah." (HR. Al-Bukhari No 1044)

Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى


Ushollii sunnatal Khusuufi rak'ataini Imaaman/Makmuuman Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Aku salat sunnah Khusuuf dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Salat Gerhana Bulan

1. Berniat dalam hati. Mazhab Syafii niatnya bersamaan dengan Takbiratul Ihram. "Aku sholat sunnah khusuuf (gerhana bulan) dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa.
3. Membaca doa iftitah dan Taawudz. Kemudian membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat panjang (seperti Surat Al-Baqarah) sambil dijaharkan (suara dikeraskan) sebagaimana dalam Hadis Aisyah RA: "Nabi Muhammad SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
4. Ruku' sambil memanjangkannya.
5. Bangkit dari Ruku' (iktidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana wa Lakal Hamd".
6. Setelah Iktidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan membaca Surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Kemudian Ruku' kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
8. Kemudian bangkit dari Ruku' (iktidal).
9. Kemudian Sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
11. Salam.



WallahuA'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2845 seconds (0.1#10.140)