Ini Dia Tokoh yang Ubah Hagia Sophia dari Masjid Menjadi Museum
loading...
A
A
A
Erik Zucher dalam Sejarah Moodern Turki (Penj. Karisdi Diningrat R.) memaparkan dengan sikap dan sifat Mustafa yang serampangan, pada tahun 1937-1938 ia mengalami kondisi kesehatan yang semakin menurun.
Sekitar awal tahun 1937 ia telah menderita penyakit Cyrhosis Liveryang amat parah. Namun penyakitnya baru dapat didiagnosa sekitar awal tahun 1938 dan sejak itu sekitar bulan Maret kesehatannya semakin menurun drastis, banyak penyakit yang ia alami namun dirahasiakan dari publik.
Menurut beberapa buku sejarah, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit kelamin, malaria, sakit ginjal dan lever.
Dia meninggal dunia pada 10 November 1938, kulit di badannya rusak dengan cepat dan dÃganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Dokter sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya.
Ia meninggalkan keluarganya di antaranya yaitu Makbule Hanim saudara perempuannya dan Sabihe seorang anak pungutnya.
Menurut Erik Zucher, jenazah Attaturk dibawa ke Ankara untuk sementara disemayamkan di Museum Etnografi. Kemudian pada tahun 1953 jenazahnya dipindahkan ke sebuah Mausoleum yang dibangun dibukit di pinggir kota. (Baca juga: Sujud Syukur Dunia Islam Sambut Kemenangan Al-Fatih, Hagia Sophia Jadi Masjid )
Sekitar awal tahun 1937 ia telah menderita penyakit Cyrhosis Liveryang amat parah. Namun penyakitnya baru dapat didiagnosa sekitar awal tahun 1938 dan sejak itu sekitar bulan Maret kesehatannya semakin menurun drastis, banyak penyakit yang ia alami namun dirahasiakan dari publik.
Menurut beberapa buku sejarah, kematian Kemal dikarenakan akibat over dosis minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit kelamin, malaria, sakit ginjal dan lever.
Dia meninggal dunia pada 10 November 1938, kulit di badannya rusak dengan cepat dan dÃganggu pula oleh penyakit gatal-gatal. Dokter sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya.
Ia meninggalkan keluarganya di antaranya yaitu Makbule Hanim saudara perempuannya dan Sabihe seorang anak pungutnya.
Menurut Erik Zucher, jenazah Attaturk dibawa ke Ankara untuk sementara disemayamkan di Museum Etnografi. Kemudian pada tahun 1953 jenazahnya dipindahkan ke sebuah Mausoleum yang dibangun dibukit di pinggir kota. (Baca juga: Sujud Syukur Dunia Islam Sambut Kemenangan Al-Fatih, Hagia Sophia Jadi Masjid )
(mhy)