75% Jemaah Haji Kategori Risti, Skrining Safari Wukuf Jadi Prioritas

Rabu, 21 Juni 2023 - 12:06 WIB
loading...
75% Jemaah Haji Kategori Risti, Skrining Safari Wukuf Jadi Prioritas
Pusat Kesehatan Haji Kemenkes akan melakukan skrining jemaah haji yang akan disafariwukufkan mengingat 75% dari 229 jemaah tergolong risiko tinggi (risti). FOTO/DOK.SINDOnews/SUCIPTO
A A A
JAKARTA - Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut dari total jemaah haji Indonesia sebesar 229.000 orang sekitar 70-75% tergolong risiko tinggi (risti). Hal itu lantaran jemaah haji tahun ini banyak yang sudah lanjut usia (lansia).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, pihaknya melakukan skrining untuk menentukan jemaah mana yang akan disafariwukufkan.

"Di-skrining lagi untuk masuk kategori safari wukuf nantinya," kata Liliek di Makkah, Rabu (21/6/2023).



Menurut Liliek, setiap kloter berkisar 400-500 jemaah. Dari jumlah tersebut sekitar 50 jemaah merupakan risti sehingga perlu dipantau. "Teman-teman dari kesehatan haji di kloter memantau perkembangannya 2 hari sekali," katanya.

Dari 50 jemaah per kloter tersebut, kata Liliek, mereka akan diperiksa kembali untuk menentukan apakah jemaah itu bisa wukuf mandiri atau disafariwukufkan. "Dari yang nominasi itu (50 risti per kloter) akan diperiksa dokter spesialis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah," kata dia.

Safari wukuf merupakan upaya pemerintah untuk memberangkatkan jemaah sakit untuk melaksanakan wukuf di Padang Arafah menggunakan bus. Jemaah cukup berdiam diri di bus selama 30 menit sebagai syarat sah haji.

Agar jemaah haji bisa menjalani wukuf di Arafah, Liliek mengingatkan jemaah agar fokus ke rukun haji. Para jemaah diimbau tidak banyak beraktivitas di luar ruangan mengingat suhu udara yang mencapai 43 derajat celsius di Makkah.



"Karena tujuan utamanya juga adalah untuk haji ini yang kita jaga agar pada saat Armuzna (puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina) itu jemaah sehat dan bugar," paparnya.

Liliek menyebut, KKHI Makkah telah menyiapkan sebanyak 16 bus untuk safari wukuf jemaah haji yang sakit. Bus-bus tersebut mampu menampung lebih dari 200 jemaah.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dokter Andi Ardjuna Sakti, mengatakan bus-bus dimodifikasi untuk menampung jemaah sakit. "Sekitar enam bus untuk jemaah yang hanya bisa berbaring. Satu bus bisa untuk sekitar 8 bed (tempat tidur). Jadi total kurang lebih untuk 48 jemaah," ujarnya.

Kemudian, kurang lebih 9 bus untuk jemaah sakit yang bisa duduk. Satu bus disiapkan untuk sekitar 25 jemaah atau 50% kapasitas tempat duduk bus. Hal itu karena selain jemaah, bus juga memuat perlengkapan medis penunjang.

Bus-bus jemaah safari wukuf rencananya masuk Arafah siang hari, setelah zuhur, pada waktu wukuf pada 9 Zulhijjah atau 27 Juni. "Harus bareng disafariwukufkan, berjejer 15-16 bus bersamaan masuknya ke sana," katanya.

Jemaah-jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, menurut Ardjuna, akan disafariwukufkan oleh pihak rumah sakit. Adapun jemaah yang tidak memungkinkan untuk mengikuti safari wukuf bakal dibadalhajikan oleh petugas. Paling lambat hari terakhir sebelum wukuf, sudah ada keputusan tentang jemaah haji yang ikut safari wukuf atas fasilitasi KKHI maupun jemaah yang dibadajlhajikan.

"H-1 kita coba sepakat, tanggal 8 Zulhijjah sore atau malam. Umpamanya besok kita akan berangkat, Insyaallah malam kita sudah pegang (datanya)," ujarnya.
(abd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2290 seconds (0.1#10.140)