Khasiat Surat Az-Zukhruf, Salah Satunya Mempermudah Proses Kelahiran
loading...
A
A
A
Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya berjudul "Khazanah Al-Asrar" memaparkan manfaat dari ayat Al-Quran untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Khusus keistimewaan surat Az-Zukhruf , Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam mengatakan barangsiapa yang meminumkannya pada seorang istri yang menentang suaminya maka dia akan menjadi taat. Dan airnya bermanfaat bagi orang yang mengalami gangguan di perut atau lambungnya.
"Barangsiapa yang membawanya maka dia akan aman dari berbagai kejahatan. Di samping itu, siapa yang meletakkannya di bawah kepala orang yang tidur maka dia tidak melihat dalam tidurnya kecuali kebaikan," tambah Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam.
Keistimewaan lain, bisa menjadi wasilah atau doa memohon perlindungan untuk orang yang sedang hamil agar dimudahkan dalam proses melahirkan.
Di dalam kitab Al-Mishbah juga disebutkan airnya bermanfaat menjaga janin yang berada di perut dan memudahkannya keluar, kehamilannya aman dari segala keburukan.
Lebih jauh lagi, dalam kitab "Tsawabul A’mal" disebutkan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa membaca (secara istikamah) surah ha mim Az-Zuhruf, maka Allah akan menjaganya di dalam kubur dari (gigitan) binatang-binatang tanah, himpitan kubur, hingga ia berdiri di hadapan Allah azza wa jalla, maka surat itu datang kepadanya dan membawanya masuk ke dalam surga atas perintah Allah tabaraklallahu ta’ala.”
Perhiasan
Az-Zuhkruf artinya adalah “perhiasan”, surat yang terdiri atas 89 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyyah (surat yang diturunkan di kota Makkah) dan turun setelah Surat Asy-Syura. Ia dinamakan Surat Az-Zukhruf karena merujuk pada lafaz az-zukhruf yang terdapat pada ayat ke-35 dari surat ini.
Di dalam surat ini disebutkan bahwa orang musyrik menghitung tinggi rendah derajat seseorang berdasarkan perhiasan dan harta benda yang ia punya. Sehingga Nabi Muhammad SAW yang seorang yatim dan miskin dianggap tidak pantas sebagai nabi.
Di dalam surat ini juga menegaskan bahwa harta benda tidak dapat dijadikan tolak ukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu hanya perhiasan hidup di dunia, dan bukanlah kesenangan di akhirat.
Khusus keistimewaan surat Az-Zukhruf , Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam mengatakan barangsiapa yang meminumkannya pada seorang istri yang menentang suaminya maka dia akan menjadi taat. Dan airnya bermanfaat bagi orang yang mengalami gangguan di perut atau lambungnya.
"Barangsiapa yang membawanya maka dia akan aman dari berbagai kejahatan. Di samping itu, siapa yang meletakkannya di bawah kepala orang yang tidur maka dia tidak melihat dalam tidurnya kecuali kebaikan," tambah Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam.
Keistimewaan lain, bisa menjadi wasilah atau doa memohon perlindungan untuk orang yang sedang hamil agar dimudahkan dalam proses melahirkan.
Di dalam kitab Al-Mishbah juga disebutkan airnya bermanfaat menjaga janin yang berada di perut dan memudahkannya keluar, kehamilannya aman dari segala keburukan.
Lebih jauh lagi, dalam kitab "Tsawabul A’mal" disebutkan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa membaca (secara istikamah) surah ha mim Az-Zuhruf, maka Allah akan menjaganya di dalam kubur dari (gigitan) binatang-binatang tanah, himpitan kubur, hingga ia berdiri di hadapan Allah azza wa jalla, maka surat itu datang kepadanya dan membawanya masuk ke dalam surga atas perintah Allah tabaraklallahu ta’ala.”
Perhiasan
Az-Zuhkruf artinya adalah “perhiasan”, surat yang terdiri atas 89 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyyah (surat yang diturunkan di kota Makkah) dan turun setelah Surat Asy-Syura. Ia dinamakan Surat Az-Zukhruf karena merujuk pada lafaz az-zukhruf yang terdapat pada ayat ke-35 dari surat ini.
Di dalam surat ini disebutkan bahwa orang musyrik menghitung tinggi rendah derajat seseorang berdasarkan perhiasan dan harta benda yang ia punya. Sehingga Nabi Muhammad SAW yang seorang yatim dan miskin dianggap tidak pantas sebagai nabi.
Di dalam surat ini juga menegaskan bahwa harta benda tidak dapat dijadikan tolak ukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu hanya perhiasan hidup di dunia, dan bukanlah kesenangan di akhirat.
(mhy)