Dialog Ahmed Deedat dengan Van Heerden: Apa yang Dikatakan Injil tentang Muhammad SAW?
loading...
A
A
A
Dominee menjawab, "Perhatikan, ramalan adalah kata-kata yang menggambarkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ketika hal itu terjadi, kita lihat secara nyata pemenuhan atas apa yang telah diperkirakan di masa lalu dalam ramalan-ramalan tersebut."
"Apa yang sebenarnya Anda lakukan adalah bahwa Anda menyimpulkan, mencari alasan, menempatkan dua dan dua bersama-sama," ujar Ahmeed Deedat.
"Ya," ujar Dominee.
"Jika ini yang Anda lakukan dengan ribuan ramalan untuk membenarkan pendapat Anda tentang keaslian Yesus, mengapa kita tidak melakukan sistem yang sama untuk Muhammad?" ujar Ahmeed Deedat.
Dominee setuju hal tersebut adalah argumen yang adil, alasan yang dapat diterima dalam memperlakukan masalah tersebut.
Selanjutnya Ahmeed Deedat meminta Dominee untuk membuka Ulangan, pasal 18, ayat 18 (kitab kelima dari kitab Yahudi dan Kristen). Ia membaca ayat tersebut berdasarkan ingatan dalam versi Afrika. Terjemahannya sebagai berikut:
"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya." (Injil-Ulangan 18: 18)
Ahmeed Deedat lalu bertanya: "Kepada siapa ramalan tersebut ditujukan?"
"Yesus!" jawab Dominee Van Heerden tanpa keraguan sedikit pun.
"Mengapa Yesus, namanya tidak disebut di sini?" tanya Ahmeed Deedat.
"Karena ramalan adalah kata-kata yang menggambarkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita temukan kata-kata dalam ayat ini cukup melukiskannya. Anda lihat, kata yang paling penting dari ramalan ini adalah Soos Jy Is (like unto thee), --seperti kamu-- seperti Musa, dan Yesus seperti Musa," jawab Dominee.
"Dalam hal apa Yesus seperti Musa?" tanya Ahmeed Deedat.
"Pertama, Musa adalah seorang Yahudi dan Yesus juga seorang Yahudi. Kedua, Musa adalah seorang nabi dan Yesus juga seorang nabi karena itu Yesus seperti Musa dan itu tepat sekali seperti yang dikatakan Tuhan kepada Musa-- Soos Jy Is," jawabnya.
"Dapatkah Anda pikirkan persamaan-persamaan lain antara Musa dan Yesus?" tanya Ahmeed Deedat.
Dominee mengatakan ia tidak dapat memikirkan yang lain.
"Jika hanya dua kriteria ini saja untuk menentukan calon dalam ramalan pada Ulangan 18: 18, maka untuk kasus ini kriteria dapat dipenuhi oleh setiap tokoh setelah Musa pada kitab Injil: Solomon, Yesaya, Ezekiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes Pembaptis dan lain-lain, karena mereka semua juga seorang "Yahudi" dan "Nabi"," ujar Ahmeed Deedat membalas.
"Mengapa tidak menerapkan ramalan tersebut kepada salah satu nabi-nabi ini, dan mengapa harus Yesus? Mengapa kita harus menganggap yang satu ikan sementara yang lainnya unggas?" tanya Ahmeed Deedat kemudian.
Dominee tidak menjawab.
"Apa yang sebenarnya Anda lakukan adalah bahwa Anda menyimpulkan, mencari alasan, menempatkan dua dan dua bersama-sama," ujar Ahmeed Deedat.
"Ya," ujar Dominee.
"Jika ini yang Anda lakukan dengan ribuan ramalan untuk membenarkan pendapat Anda tentang keaslian Yesus, mengapa kita tidak melakukan sistem yang sama untuk Muhammad?" ujar Ahmeed Deedat.
Dominee setuju hal tersebut adalah argumen yang adil, alasan yang dapat diterima dalam memperlakukan masalah tersebut.
Selanjutnya Ahmeed Deedat meminta Dominee untuk membuka Ulangan, pasal 18, ayat 18 (kitab kelima dari kitab Yahudi dan Kristen). Ia membaca ayat tersebut berdasarkan ingatan dalam versi Afrika. Terjemahannya sebagai berikut:
"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya." (Injil-Ulangan 18: 18)
Ahmeed Deedat lalu bertanya: "Kepada siapa ramalan tersebut ditujukan?"
"Yesus!" jawab Dominee Van Heerden tanpa keraguan sedikit pun.
"Mengapa Yesus, namanya tidak disebut di sini?" tanya Ahmeed Deedat.
"Karena ramalan adalah kata-kata yang menggambarkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita temukan kata-kata dalam ayat ini cukup melukiskannya. Anda lihat, kata yang paling penting dari ramalan ini adalah Soos Jy Is (like unto thee), --seperti kamu-- seperti Musa, dan Yesus seperti Musa," jawab Dominee.
"Dalam hal apa Yesus seperti Musa?" tanya Ahmeed Deedat.
"Pertama, Musa adalah seorang Yahudi dan Yesus juga seorang Yahudi. Kedua, Musa adalah seorang nabi dan Yesus juga seorang nabi karena itu Yesus seperti Musa dan itu tepat sekali seperti yang dikatakan Tuhan kepada Musa-- Soos Jy Is," jawabnya.
"Dapatkah Anda pikirkan persamaan-persamaan lain antara Musa dan Yesus?" tanya Ahmeed Deedat.
Dominee mengatakan ia tidak dapat memikirkan yang lain.
"Jika hanya dua kriteria ini saja untuk menentukan calon dalam ramalan pada Ulangan 18: 18, maka untuk kasus ini kriteria dapat dipenuhi oleh setiap tokoh setelah Musa pada kitab Injil: Solomon, Yesaya, Ezekiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes Pembaptis dan lain-lain, karena mereka semua juga seorang "Yahudi" dan "Nabi"," ujar Ahmeed Deedat membalas.
"Mengapa tidak menerapkan ramalan tersebut kepada salah satu nabi-nabi ini, dan mengapa harus Yesus? Mengapa kita harus menganggap yang satu ikan sementara yang lainnya unggas?" tanya Ahmeed Deedat kemudian.
Dominee tidak menjawab.