Pengaruh Iptek Modern Terhadap Hubungan Islam-Kristen Menurut Montgomery Watt

Selasa, 17 Januari 2023 - 11:51 WIB
loading...
Pengaruh Iptek Modern Terhadap Hubungan Islam-Kristen Menurut Montgomery Watt
Pada abad ke-8 umat Islam lebih maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Foto/Ilustrasi : Ist
A A A
Produk-produk teknologi kaum muslimin unggul pada saat menaklukkan Spanyol pada awal abad ke-8. Akan tetapi, semenjak akhir abad ke-18 bangsa Eropa secara teknologi lebih unggul terhadap kaum muslimin. Hal itu sekurang-kurangnya dalam teknologi kelautan dan militer mereka.

Orientalis yang pakar studi-studi keislaman dari Britania Raya, William Montgomery Watt (1909-2006), mengatakan lebih dari itu revolusi industri yang secara esensial merupakan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah dan teknologi proses manufacturing, untuk harus mulai dan senantiasa membarengkan momentum seluruh abad sembilan belas dan abad dua puluh.

"Salah satu penemuan agung adalah bagaimana memakai bentuk uap air," ujar William Montgomery Watt dalam buku yang diterjemahkan Zaimudin berjudul "Titik Temu Islam dan Kristen" (Gaya Media Pratama, 1996).



Menurutnya, ini adalah aplikasi pertama terhadap proses manufacturing, lalu untuk kereta api dan kapal laut. Ini berarti bahwa bahan-bahan makanan dapat diproduksi dalam jumlah yang besar dan lebih rendah nilainya, dan bahwa travel dan transport makanan yang sangat cepat.

Menuju akhir abad ke sembilan belas datanglah mesin motor minyak, membawa perkembangan ke mesin mobil dan pelabuhan udara. Ilmu kelistrikan juga digunakan bagi semua bentuk tujuan.

Wilayah lain di mana kemajuan-kemajuan besar terjadi adalah pada transmisi warta-warta, perintah-perintah dan pesan-pesan verbal yang lain. Pertama datangnya telegrap dan telepon, kemudian telegrap dan telepon tanpa kabel, dan kemudian televisi.

Akhirnya kita telah mempunyai alat alat bantu komputer dan elektronik yang lain yang lebih kompleks, atau paling tidak, hidup lebih cepat, pada konteks dewasa ini adalah penting untuk mencatat bagaimana kemajuan-kemajuan teknologi ini merubah gambaran-gambaran dasar kemasyarakatan manusia tertentu.

Sebagaimana dikatakan oleh Bernard Lewis, pernyataan Kaisar Ottoman di akhir abad ke sembilan belas Masehi, "dalam dunia kereta api dan telegrap dari struktur feodal yang sudah tua dari Kaisar ini yang tidak dapat bertahan hidup lebih lama lagi."

Menurut Montgomery Watt, barangkali pengaruh yang paling serius bagi semua perubahan itu adalah karena mengambil bentuk kekuataan politik dan ekonomi yang luas di tangan segelintir orang.

Ketika perseorangan itu mempunyai "kerajaan bisnis" yang terdiri dari beberapa perusahaan multinasional dan meliputi persuratkabaran dan televisi, maka sulit bagi pemerintah untuk mengontrolnya apabila dia mengelola urusan-urusannya secara hati-hati dan cermat.

Ini adalah problem yang paling serius, yang pernyataan itu hanya tahap permulaan untuk sampai kepada terma-terma yang diinginkan.



Tabiat dan Tradisi Sistem Politik
Sekadar mengingatkan William Montgomery Watt adalah seorang penulis barat tentang Islam. Ia pernah mendapatkan gelar "Emiritus Professor," gelar penghormatan tertinggi bagi seorang ilmuwan. Gelar ini diberikan kepadanya oleh Universitas Edinburgh. Penghormatan ini diberikan kepada Watt atas keahliannya di bidang bahasa Arab dan Kajian Islam (Islamic Studies). Berikut selengkapnya tulisannya tersebut:

Kekuatan politik yang besar juga dimungkinan, namun berbagai ragam ini sesuai dengan tabiat dan tradisi sistem politik. Teknologi modern juga membutuhkan tingkat organisasi yang tinggi dan lalu pertimbangan-pertimbangan untung rugi akan membawa kepada adanya bahaya karena kebutuhan akan mesin-mesin akan mengambil urutan prioritas yang utama di atas kebutuhan-kebutuhan makhluk manusia, agar para pekerja membawa kehidupan untuk mencari nafkah hidup itu harus mengorbankan nilai-nilai esensi manusia yang sejati.

Percepatan yang lebih besar dan kemudahan transportasi telah menciptakan kemungkinan bagi sejumlah besar bangsa manusia untuk bersatu di kota-kota besar dan tempat-tempat pemukiman yang besar.

Di beberapa bagian dunia, kecenderungan ini mengacu kepada kota-kota yang sedemikian luas yang menakutkan, sebagaimana rakyat yang miskin dari pergumulan orang pedalaman ke kota gubuk yang kumuh.

Diharapkan bahwa kota-kota tersebut akhirnya akan kehilangan kekuatan yang atraktif ini. Namun jika tidak, ada tempat bagi pemerintah untuk mencari langkah-langkah untuk menjadikan negeri dan kota kecil agar lebih nyaman.



Mobilitas penduduk yang lebih besar membawa kepada retaknya hubungan kelompok-kelompok keluarga tua, namun hal ini sebagian dapat diimbangi dengan bentuk-bentuk asosiasi baru, yang seringkali didasarkan pada kecenderungan yang umum.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2615 seconds (0.1#10.140)