Ini Mengapa Tidak Semua Yahudi Dukung Zionis Israel

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 19:58 WIB
loading...
Ini Mengapa Tidak Semua Yahudi Dukung Zionis Israel
Israel mengadakan perbedaan (diskriminasi) yang sangat mencolok terhadap Yahudi Safaradim. Ilustrasi: Ist
A A A
Tidak semua bangsa atau pemeluk Yahudi mendukung gerakan Zionis yang mencita-citakan berdirinya negeri Yahudi di Palestina . Charles Glass dalam jurnalnya yang terbit pada 1975 mengungkapkan pemuka Yahudi Ortodoks Jerman abad ke-19 di Frankfurt, Rabi Samson Raphael Hirsch, pernah mengatakan bahwa mempromosikan migrasi Yahudi ke Palestina secara aktif adalah dosa.

Rabi Ortodoks Joseph Hayyim Sonnenfeld dari Brisk pada 1898 bahkan menggunakan istilah "orang jahat dan bajingan" untuk merujuk pada zionis.

Prof HS Tharick Chehab dalam bukunya berjudul "Al-Kitab (Bible), Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya Serta Hal-hal yang Bersangkutan" menjelaskan bahwa di dalam Yahudi terdapat banyak sekte sekte.



Menurutnya, pada Abad Pertengahan banyak sekali orang-orang di Eropa masuk agama Yahudi. Bahkan pada abad XVII ada gerakan besar-besaran dari orang Yahudi-Balkan memasukkan orang-orang ke agama Yahudi. Terbanyak di antara mereka adalah bangsa-bangsa Rusia di wilayah Kaukasia. Mereka keturunannya di Eropa Tengah, Rusia, Polandia dan Amerika Serikat , dari negara-negara mana para imigrannya dan juga para pemimpin politiknya yang sekarang, memasuki Israel.

Tharick Chehab menyebut, sejak itu ada Yahudi Kuning dari Cina , Yahudi Hitam dan Malabar, dan Falasya dari Etiopia (Abessiniya).

Oleh karenanya, kata Tharick Chehab, tak dapat dilihat orang-orang Yahudi (Internasional) sebagai suatu bangsa atau kaum (nation); mereka adalah suatu jemaat keagamaan. Tambah pula tidak sejenis sebab mereka terbagi-bagi dalam sekte-sekte. "Keanekaragaman physique (bentuk badan), paras, adat dan kebudayaan yang datang berkumpul dari 102 negara," ujarnya.

Tharick Chehab juga menjelaskan negara Israel membedakan:



Pertama, Askhemazim, kata Ibrani untuk bangsa Jerman, yang meliputi seluruh orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Barat dan berbahasa di rumahnya, 'yiddisy'.

Dari mereka terdapat sekte Hasidim yang berasal dari Polandia, masih berpakaian jubah panjang hitam. Kemudian sekte Hanukah yang senantiasa memperingati kemenangan-kemenangan Makkabee dan pembangunan kembali dari Heikal (Temple) pada tahun 165 SM. Lalu, sekte Liubavitch yang terdiri dari orang-orang intelek yang sangat orthodox.

Selanjutnya, sekte Natorei Karta yang wajib berkopiah dan beranting-ranting. Mereka sangat saleh hingga tidak mengakui Negara Israel, tetapi menunggu suatu theocrasi yang benar.

Pada 1938, sekter Neturei Karta menentang keras Zionisme. Kelompok itu menolak pembentukan negara Israel dan menentang dalil yang meyakini bahwa negara Yahudi akan didirikan setelah kedatangan Mesias.



Kedua, Sawaradim, kata Ibrani untuk bangsa Spanyol mempunyai arti di Israel bagi seluruh orang-orang Yahudi dari sekitar Lautan Tengah (terutama dari Afrika Utara) dan dari Timur Tengah; mereka berbahasa: Ladino," ialah bahasa Spanyol yang tak digunakan lagi, dan bahasa 'Arab'.

Menurutnya, dari Sawaradim terdapat sekte Karait, yaitu Yahudi Irak dan Mesir, dan sekte Hassidik, yakni Yahudi dari kampung Mea Syaerim di Al-Quds (Yerusalem).

Tharick Chehab mengatakan bukan suatu rahasia lagi bahwa Israel mengadakan perbedaan (diskriminasi) yang sangat mencolok terhadap Safaradim, orang-orang Yahudi "Timur" warganegara kelas dua, yang menjadi korban setiap hari, yang semula kena bujukan dan rayuan dari para agen propaganda Askhenazim, orang-orang Yahudi "Barat" yang berabad-abad disiksa, dianiaya, di ghetto, dikejar-kejar, dipogrom di Eropa, dan yang kini memegang kekuasaan di Israel Zionis.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2215 seconds (0.1#10.140)