7 Fakta Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Berjuluk Pedang Allah Taala

Senin, 30 Oktober 2023 - 14:20 WIB
loading...
A A A
6. Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa Khalid bin Walid bertabaruk dengan rambut Nabi. Dari Ja'far bin Abdillah bin Hakam, ia berkata:

اِنَّ خَالِد بنَ الوَلِيْدِ فَقِدَ قَلَنْسُوَةً لَهُ يَومَ اليَرْمُوْكِ فَقَالَ : اُطْلُبُوهَا فَلَمْ يَجِدُوْهَا فَقَالَ : اُطْلُبُوْهَا فَوَجَدُوْهَا فَإِذَا هِيَ قَلَنْسُوَةٌ خَلِقَةٌ فَقَالَ خَالِدٌ : اعْتَمَرَ رَسُولُ الله صَلّى الله عَلَيه و سَلَّم فَحَلَقَ رَأْسَهُ فَابْتَدَرَ النَّاسُ جَوَانِبَ شَعْرِهِ فَسَبَقْتُهُم إِلىَ نَاصِيَتِهِ فَجَعَلْتُهَا فِيْ هَذِه القَلَنْسُوَةِ فَلَمْ أَشْهَدْ قِتَالاً وَهِيَ مَعِي إِلاَّ رُزِقْتُ النَّصْرَ


"Sesungguhnya Khalid bin Walid pernah kehilangan songkok sorban (kopiah) miliknya saat perang Yarmuk. Ia berkata: "Carilah ia!". Sahabat yang mencarinya pun tidak menemukannya. Kembali ia berkata: "Carilah ia!". Dan sahabat akhirnya menemukannya. Ternyata ia hanya sebuah sorban lawas.

Khalid bercerita: "Rasulullah SAW pernah melaksanakan umrah dan mencukur rambutnya. Para sahabat pun bergegas menuju ke arah tempat rambut baginda. Maka aku pun mendahului mereka sehingga memperoleh rambut kepala bahagian depan Rasulullah SAW. Kemudian rambut itu aku letakkan ke dalam sorban ini. Maka tidaklah aku ikut dalam peperangan, sementara rambut itu bersamaku, kecuali aku diberi kemenangan."

Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Thabarani dalam al-Mu'jam al-Kabir, Imam Abu Ya'la dalam Musnad, Imam Hakim dalam al-Mustadrak dan lainnya.



Riwayat lain diceritakan Anas ra bahwa Rasulullah SAW datang ke Mina. Kemudian beliau mendatangi Jumrah dan melemparinya. Setelah itu baginda Nabi mendatangi tempatnya di Mina dan melakukan korban. Nabi berkata kepada tukang cukur: "Cukurlah!" dengan isyarat arah kanannya, lalu arah kirinya. Kemudian rambut itu diberikan kepada orang-orang." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

7. Diberhentikan sebagai panglima perang saat Khalifah Umar bin Khattab. Kemenangan Khalid bin Walid dalam setiap perang yang dipimpinnya, termasuk penaklukan Persia, membuat dirinya dipuja umat Islam. Nama Khalid bin Walid sebagai penakluk yang gagah perkasa dan pahlawan yang tak terkalahkan menjadi tersiar ke mana-mana.

Anak-anak muda di Madinah pun mulai menyanyikan syair-syair yang memuji-muji kepahlawanan dan kegagahan panglima Khalid ini.

Kondisi ini dibaca dengan keprihatinan oleh Khalifah Umar bin Khathab. Pada saat Khalid rapat menyusun strategi untuk menaklukkan Romawi Timur ia diberhentikan sebagai panglima perang oleh Khalifah Umar bin Khattan dan diganti Abu Ubaidah.

Khalid pun mempertanyakan keputusan Umar tersebut. Umar pun menjelaskan:

"Aku takut hal ini akan berkembang menjadi keyakinan seolah-olah engkaulah satu-satunya yang sanggup memenangkan seluruh perjuangan ini dengan atau tanpa syafaat Allah SWT. Bukankah dengan demikian mereka menjadi musyrikin? Maka aku ingin buktikan kepada mereka, bahwa 'Umar, hamba Allah yang lemah dan hina ini, telah sanggup menjatuhkan engkau panglima yang gagah perkasa. Dengan demikian kuharap mereka kembali memuji dan memuja hanya Allah SWT."



Akhirnya, Khalid maju di bawah pimpinan bekas bawahannya sebagai prajurit biasa. Ketika ditanyakan orang kepadanya mengapa ia terus juga berjuang sesudah dipecat oleh 'Umar sebagai panglima, maka Khalid menjawab tegas: "Aku berjuang bukan karena 'Umar, aku berjuang semata karena Allah SWT."

Muhammad 'Imaduddin 'Abdulrahim (1931-2008) dalam buku berudul "Kuliah Tauhid" menyebut sikap Umar dan Khalid sebagai contoh-contoh pribadi tauhid yang tulen.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1336 seconds (0.1#10.140)