Ini Mengapa Eksodus Bani Israil dari Mesir ke Palestina Menghabiskan Waktu Lama
loading...
A
A
A
Setelah lepas dari kejaran Firaun , Bani Israil eksodus dari Mesir ke Palestina. Quraish Shihab dalam "Tafsir al-Misbah" (Lentera Hati, 2012) menjelaskan eksodus Bani Israil dari Mesir ke Palestina memerlukan waktu yang cukup panjang sampai mereka secara resmi tinggal di Palestina.
Hal ini karena Nabi Musa bersama umatnya tidak menempuh jalan yang biasa ditempuh untuk menuju ke Sinai. Mereka tidak menelusuri pantai Laut Tengah yang jaraknya hanya 250 mil menuju Sinai. Tetapi, mereka menelusuri arah jalur tenggara, melalui Laut Merah untuk menghindari jalur perjalanan kafilah sekaligus menjauhkan diri dari kejaran Fir'aun.
"Namun, dalam naskah Ibrani sendiri, nama laut yang mereka lewati adalah Laut Gelagah padahal di Laut Merah tidak terdapat tumbuhan gelagah," tulis Quraish Shihab.
Selain hal tersebut, pernyebab lamanya perjalanan mereka adalah hukuman Allah untuk Bani Israil yaitu Allah menghukum mereka kebingungan di padang pasir selama 40 tahun.
Ulama tafsir tidak ada yang menyebutkan secara jelas berapa lama perjalanan yang ditempuh oleh Bani Israil tersebut, namun semuanya bersepakat bahwa perjalanan dilakukan lebih dari 40 tahun.
Hal ini karena, selama 40 tahun Bani Israil dihukum Allah dengan merasa kebingungan di bumi, padang pasir sekitar Palestina. (QS Al-Mâidah [5]: 26).
Eksodus Bani Israil dari Mesir ke Palestina tersebut merupakan perintah dari Allah atas permintaan Nabi Musa (QS Thâhâ [20]: 77 dan QS al-Syu‟arâ‟ [26]: 52)
Pada akhirnya Allah memerintahkan Bani Israil melakukan eksodus pada malam hari yang berlangsung pada abad ke-13 SM (1290-1223 SM).
Ayat Kecaman
Terlepas di mana jalur pasti yang telah dilewati Bani Israil menuju Palestina, terjadi pula pasang surut keadaan Bani Israil. Banyak nikmat dan keutamaan yang diberikan Allah namun banyak pula ayat yang berisi kecaman. Beberapa nikmat dan keutamaan Allah kepada mereka di antaranya; perlindungan dari kejaran Firaun, makanan dan minuman selama di perjalanan (eksodus).
Bahkan Allah memberikan pujian pada Bani Israil atas kesabaran mereka selama penindasan Fir'aun di Mesir sebagaimana Allah sebutkan dalam QS al-Arâf [7]: 137. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir‘aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun.” ( QS Al-A’raf : 137).
Pada saat yang lain Allah beberapa kali memberikan peringatan Bani Israil akan kesalahan yang mereka perbuat, Allah juga melaknat mereka di bumi disebabkan perbuatan yang mereka lakukan. Hal ini terjadi pada peristiwa eksodus menuju Palestina.
Al-Qur'an menggambarkan Bani Israil sebagai orang yang berperilaku kurang pantas. Mereka menunjukkan kesabaran yang rendah, berkeluh kesah menjadi sebuah hal yang biasa, tidak memiliki keyakinan yang teguh dan selalu curiga terhadap perintah dan keputusan Nabi Musa.
Berlipat kenikmatan yang diberikan Allah pada Bani Israil selama dalam perjalanan. Secara garis besar, Quraish Shihab menyebutkan, ada dua anugerah Allah kepada Bani Israil dalam konteks penyelamatan.
Pertama, menghindarkan sebagian mereka dari siksa, yang mana dahulu Firaun selama setahun memerintahkan untuk membunuh semua anak laki-laki yang lahir pada tahun itu dan membiarkan hidup yang lahir pada tahun berikutnya, demikianlah silih berganti.
Anugerah yang kedua adalah keruntuhan rezim Fir'aun dan kematiannya sehingga terhenti penindasan yang dilakukan terhadap Bani Israil.
Hal ini karena Nabi Musa bersama umatnya tidak menempuh jalan yang biasa ditempuh untuk menuju ke Sinai. Mereka tidak menelusuri pantai Laut Tengah yang jaraknya hanya 250 mil menuju Sinai. Tetapi, mereka menelusuri arah jalur tenggara, melalui Laut Merah untuk menghindari jalur perjalanan kafilah sekaligus menjauhkan diri dari kejaran Fir'aun.
"Namun, dalam naskah Ibrani sendiri, nama laut yang mereka lewati adalah Laut Gelagah padahal di Laut Merah tidak terdapat tumbuhan gelagah," tulis Quraish Shihab.
Selain hal tersebut, pernyebab lamanya perjalanan mereka adalah hukuman Allah untuk Bani Israil yaitu Allah menghukum mereka kebingungan di padang pasir selama 40 tahun.
Ulama tafsir tidak ada yang menyebutkan secara jelas berapa lama perjalanan yang ditempuh oleh Bani Israil tersebut, namun semuanya bersepakat bahwa perjalanan dilakukan lebih dari 40 tahun.
Hal ini karena, selama 40 tahun Bani Israil dihukum Allah dengan merasa kebingungan di bumi, padang pasir sekitar Palestina. (QS Al-Mâidah [5]: 26).
Eksodus Bani Israil dari Mesir ke Palestina tersebut merupakan perintah dari Allah atas permintaan Nabi Musa (QS Thâhâ [20]: 77 dan QS al-Syu‟arâ‟ [26]: 52)
Pada akhirnya Allah memerintahkan Bani Israil melakukan eksodus pada malam hari yang berlangsung pada abad ke-13 SM (1290-1223 SM).
Ayat Kecaman
Terlepas di mana jalur pasti yang telah dilewati Bani Israil menuju Palestina, terjadi pula pasang surut keadaan Bani Israil. Banyak nikmat dan keutamaan yang diberikan Allah namun banyak pula ayat yang berisi kecaman. Beberapa nikmat dan keutamaan Allah kepada mereka di antaranya; perlindungan dari kejaran Firaun, makanan dan minuman selama di perjalanan (eksodus).
Bahkan Allah memberikan pujian pada Bani Israil atas kesabaran mereka selama penindasan Fir'aun di Mesir sebagaimana Allah sebutkan dalam QS al-Arâf [7]: 137. Allah SWT berfirman:
وَاَوۡرَثۡنَا الۡـقَوۡمَ الَّذِيۡنَ كَانُوۡا يُسۡتَضۡعَفُوۡنَ مَشَارِقَ الۡاَرۡضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِىۡ بٰرَكۡنَا فِيۡهَا ؕ وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ الۡحُسۡنٰى عَلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَاۤءِيۡلَۙ بِمَا صَبَرُوۡا ؕ وَدَمَّرۡنَا مَا كَانَ يَصۡنَعُ فِرۡعَوۡنُ وَقَوۡمُهٗ وَمَا كَانُوۡا يَعۡرِشُوۡنَ
Artinya: “Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir‘aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun.” ( QS Al-A’raf : 137).
Pada saat yang lain Allah beberapa kali memberikan peringatan Bani Israil akan kesalahan yang mereka perbuat, Allah juga melaknat mereka di bumi disebabkan perbuatan yang mereka lakukan. Hal ini terjadi pada peristiwa eksodus menuju Palestina.
Al-Qur'an menggambarkan Bani Israil sebagai orang yang berperilaku kurang pantas. Mereka menunjukkan kesabaran yang rendah, berkeluh kesah menjadi sebuah hal yang biasa, tidak memiliki keyakinan yang teguh dan selalu curiga terhadap perintah dan keputusan Nabi Musa.
Berlipat kenikmatan yang diberikan Allah pada Bani Israil selama dalam perjalanan. Secara garis besar, Quraish Shihab menyebutkan, ada dua anugerah Allah kepada Bani Israil dalam konteks penyelamatan.
Pertama, menghindarkan sebagian mereka dari siksa, yang mana dahulu Firaun selama setahun memerintahkan untuk membunuh semua anak laki-laki yang lahir pada tahun itu dan membiarkan hidup yang lahir pada tahun berikutnya, demikianlah silih berganti.
Anugerah yang kedua adalah keruntuhan rezim Fir'aun dan kematiannya sehingga terhenti penindasan yang dilakukan terhadap Bani Israil.
(mhy)