Perbedaan Dajjal versi Islam, Kristen dan Yahudi

Senin, 06 November 2023 - 16:35 WIB
loading...
A A A
Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya. Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara Imam Malik menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.



Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah menuturkan bahwa Dajjal secara bahasa memiliki sepuluh makna. Dan lafazh Dajjal menjadi sebutan nama untuk al-Masih yang buta lagi pendusta. Jika dikatakan “Dajjal”, orang langsung ingat hanya kepadanya. Dia dinamakan Dajjal karena telah menutupi kebenaran dengan kebatilan, atau karena dia telah menutupi kekufurannya di hadapan manusia dengan kebohongan, juga perancuannya kepada mereka.

Ada juga yang mengatakan bahwa dia menutupi perkara yang benar dengan jumlah pengikutnya yang banyak.

Menurut Kristen

Dalam buku "Fitnah Dajjal & Yajuj dan Majuj" karya Lilik Agus Saputro dijelaskan Dajjal versi Kristen populer dengan istilah Antikristus. Hal ini termuat di beberapa ayat Al Kitab seperti Yohanes 2 Ayat 18 dan Yohanes 1 Ayat 1. Istilah Antikristus berasal dari bahasa Yunani antikristos. Kata ini terdiri dari dua kata, yakni anti yang berarti lawan, dan kristos yang artinya Kristus.

Jadi Antikristus adalah lawan dari Kristus. Dalam teologi Kristen, Antikristus adalah pemimpin yang disebutkan oleh Al Kitab, akan menjadi musuh Kristus dan akan menyesatkan banyak orang. Jika ditarik ke belakang, konsep Antikristus serupa dengan Dajjal dalam Islam. Disebutkan bahwa ia akan menjadi musuh Kristus.



Kristus adalah terjemahan untuk bahasa Ibrani, Mesias, dan dipakai sebagai gelar untuk Yesus di dalam Perjanjian Baru. Pengikut Yesus disebut sebagai orang Kristen. Mereka percaya bahwa Yesus adalah sang Mesias yang dinubuatkan di dalam Alkitab Ibrani – oleh karena itu pengikut Yesus menyebut Yesus sebagai Yesus Kristus, berarti "Yesus, Yang Diurapi". Islam mengenal Yesus sebagai Nabi Isa as.

Harun Yahya dalam bukunya berjudul "Jesus Did No Die" menyebut Dajjal adalah Antikristus. Pada akhir zaman, Yesus yang akan membunuh Antikristus.

Dalam Agama Yahudi

Dalam Alkitab Perjanjian Lama, salah satu ciri Messiah adalah ia akan mengumpulkan orang-orang Yahudi yang terserak (diaspora).

“Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.” (Yesaya 11:12)

Bagi orang Yahudi, berdirinya negara Israel di Palestina merupakan syarat kedatangan Messiah. Karena negara Israel menjadi sarana untuk mengumpulkan diaspora Yahudi serta membangun kembali Haikal Sulaiman (Baitul Maqdis).

Alkitab Perjanjian Lama juga mengabarkan akan adanya nabi palsu (Dajjal) yang mengajak untuk menyembah Tuhan lain (Ulangan 13:1–3).



Orang Nasrani juga mengimani Alkitab Perjanjian Lama sehingga mereka mendukung keberadaan negara Israel di Palestina.

Perbedaannya, orang Nasrani meyakini bahwa Yesus (Isa) adalah Messiah karena telah disebutkan dalam Alkitab Perjanjian Baru (Markus 14:61–62).

Sedangkan orang Yahudi tidak mengimani Alkitab Perjanjian Baru sehingga mereka menganggap Nabi Isa adalah Messiah palsu.

Alkitab Perjanjian Baru juga mengabarkan akan adanya nabi palsu (Matius 24:11) dan Messiah palsu. “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Matius 24:5)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2474 seconds (0.1#10.140)