Kisah Amr bin Luhai sang Pelopor Penyembah Berhala
loading...
A
A
A
Kisah Amr bin Luhai sang pelopor penyembah berhala ada disebut dalam hadis . Konon, ada seorang lelaki dari kalangan Arab yang bernama Amr bin Luhai. Ia adalah seorang dukun . Ia menguasai Makkah dan mengusir Kabilah Jurhum dari Tanah Haram itu. Ia lantas menjadi pelayan Kakbah . Dialah orang yang pertama kali menyeru masyarakat Arab untuk menyembah berhala.
Abu Bakar Zakaria dalam buku yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah berjudul "Sang Ponir Kesyirikan" mengatakan pendapat bahwa Amr bin Luhai sebagai pelopor penyembah berhala disebutkkan oleh hampir seluruh kitab-kitab tarikh, riwayat, dan sirah.
Pendapat ini memiliki dalil yang banyak, di antaranya disebutkan dalam hadis nabi secara jelas dan shahih tentang penisbatan terjadinya kesyirikan kepada ‘Amr bin Luhai.
Di antara hadis-hadis yang begitu jelas adalah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali membuat aturan tentang Saaibah dan menyembah berhala adalah Abu Khuza’ah ‘Amr bin ‘Amir, dan sungguh aku melihatnya di neraka sedang menyeret ususnya". (HR Ahmad)
Hadis ini shahih lighairihi, walaupun sanad hadis ini lemah karena lemahnya ‘Amr bin Majma’ as-Sukuni, dan karena kurang kuatnya Ibrahim al-Hijri.
Hadis tersebut tanpa ada tambahan (dan menyembah berhala) memiliki penguat dari hadis Abu Hurairah ra di sisi Ahmad, al-Bukhari, dan Muslim dengan lafal, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Aku melihat ‘Amr bin ‘Amir al-Khuza’i menyeret ususnya di neraka. Ia adalah orang yang pertama kali membuat aturan tentang Saaibah".
Begitu juga didukung dengan adanya atsar yang menguatkan riwayat ini, bahwa masyarakat Arab mencatat sejarah pembangunan Kakbah oleh Ibrahim, senantiasa seperti itu hingga mereka berpencar-pencar dan keluar dari Tihamah.
Sampai berlalunya waktu mereka mencatat kepemimpinan ‘Amr bin Rabi’ah yang tersohor dengan Amr bin Luhai. Dia dikatakan telah mengubah agama Ibrahim, dan membawa berhala Hubal dari kota Balqa’, dan perbuatan Isaf dan Nailah zaman Sabur Dzil Aktaf,
"Berdasarkan hal ini maka tetap bagi kita bahwa orang yang pertama kali mengubah agama Isma’il dan Ibrahim adalah Amr bin Luhai bin Rabi’ah," tulis Abu Bakr Zakaria.
As-Suhaili sebagaimana dikutip Abu Bakr Zakaria mengatakan:
Ketika suku Khuza’ah memengangi peperangan terhadap Kakbah, dan mengusir Jurhum dari Makkah, masyarakat Arab menjadikan Amr bin Luhai penguasa.
Tidaklah ia membuat suatu kebid’ahan kecuali oleh masyarakat Arab dijadikan sebagai syariat.
Baca juga: Protes Masyarakat Arab Ketika Islam Mengubah Tradisi Waris Era Jahiliyah
Kami melihat dalam Tarikh Makkah juga, kebanyakan berita-berita mengenai orang ini hampir-hampir mirip seperti cerita dongeng, yang bisa mengubah pemahaman-pemahaman dan keyakinan-keyakinan suatu kaum. Maka pada akhirnya ia bisa mengubah pemahaman-pemahaman tersebut secara sempurna.
Menjadikan masyarakat Arab sebagai penyembah berhala padahal dahulunya mereka adalah orang-orang yang bertauhid di atas agama Ibrahim ‘alaihissalam. Mereka menyebutkan bahwa ia (Amr bin Luhai) adalah lelaki yang paling cemerlang dari kalangan lelaki Arab pada masa Jahiliah, dan termasuk orang yang paling terkenal.
Kebanyakan masyarakat menyanjungnya dengan ketinggian, kedudukan dan kebanggaan.
Abu Bakar Zakaria dalam buku yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah berjudul "Sang Ponir Kesyirikan" mengatakan pendapat bahwa Amr bin Luhai sebagai pelopor penyembah berhala disebutkkan oleh hampir seluruh kitab-kitab tarikh, riwayat, dan sirah.
Pendapat ini memiliki dalil yang banyak, di antaranya disebutkan dalam hadis nabi secara jelas dan shahih tentang penisbatan terjadinya kesyirikan kepada ‘Amr bin Luhai.
Di antara hadis-hadis yang begitu jelas adalah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ أَوَّلَ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِبَ وَعَبَدَ الْأَصْنَامَ أَبُو خُزَاعَةَ عَمْرُو بْنُ عَامِرٍ وَإِنِّي رَأَيْتُهُ يَجُرُّ أَمْعَاءَهُ فِي النَّارِ
"Sesungguhnya yang pertama kali membuat aturan tentang Saaibah dan menyembah berhala adalah Abu Khuza’ah ‘Amr bin ‘Amir, dan sungguh aku melihatnya di neraka sedang menyeret ususnya". (HR Ahmad)
Hadis ini shahih lighairihi, walaupun sanad hadis ini lemah karena lemahnya ‘Amr bin Majma’ as-Sukuni, dan karena kurang kuatnya Ibrahim al-Hijri.
Hadis tersebut tanpa ada tambahan (dan menyembah berhala) memiliki penguat dari hadis Abu Hurairah ra di sisi Ahmad, al-Bukhari, dan Muslim dengan lafal, Nabi Muhammad SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « رَأَيْتُ عَمْرَو بْنَ عَامِرِ بْنِ لُحَيٍّ الْخُزَاعِيَّ يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِبَ » [أخرجه مسلم]
"Aku melihat ‘Amr bin ‘Amir al-Khuza’i menyeret ususnya di neraka. Ia adalah orang yang pertama kali membuat aturan tentang Saaibah".
Begitu juga didukung dengan adanya atsar yang menguatkan riwayat ini, bahwa masyarakat Arab mencatat sejarah pembangunan Kakbah oleh Ibrahim, senantiasa seperti itu hingga mereka berpencar-pencar dan keluar dari Tihamah.
Sampai berlalunya waktu mereka mencatat kepemimpinan ‘Amr bin Rabi’ah yang tersohor dengan Amr bin Luhai. Dia dikatakan telah mengubah agama Ibrahim, dan membawa berhala Hubal dari kota Balqa’, dan perbuatan Isaf dan Nailah zaman Sabur Dzil Aktaf,
"Berdasarkan hal ini maka tetap bagi kita bahwa orang yang pertama kali mengubah agama Isma’il dan Ibrahim adalah Amr bin Luhai bin Rabi’ah," tulis Abu Bakr Zakaria.
As-Suhaili sebagaimana dikutip Abu Bakr Zakaria mengatakan:
Ketika suku Khuza’ah memengangi peperangan terhadap Kakbah, dan mengusir Jurhum dari Makkah, masyarakat Arab menjadikan Amr bin Luhai penguasa.
Tidaklah ia membuat suatu kebid’ahan kecuali oleh masyarakat Arab dijadikan sebagai syariat.
Baca juga: Protes Masyarakat Arab Ketika Islam Mengubah Tradisi Waris Era Jahiliyah
Kami melihat dalam Tarikh Makkah juga, kebanyakan berita-berita mengenai orang ini hampir-hampir mirip seperti cerita dongeng, yang bisa mengubah pemahaman-pemahaman dan keyakinan-keyakinan suatu kaum. Maka pada akhirnya ia bisa mengubah pemahaman-pemahaman tersebut secara sempurna.
Menjadikan masyarakat Arab sebagai penyembah berhala padahal dahulunya mereka adalah orang-orang yang bertauhid di atas agama Ibrahim ‘alaihissalam. Mereka menyebutkan bahwa ia (Amr bin Luhai) adalah lelaki yang paling cemerlang dari kalangan lelaki Arab pada masa Jahiliah, dan termasuk orang yang paling terkenal.
Kebanyakan masyarakat menyanjungnya dengan ketinggian, kedudukan dan kebanggaan.
(mhy)