Anak Adalah Amanah, Inilah Nasihat untuk Para Ibu
loading...
A
A
A
Seorang ibu adalah pendidik utama dan yang pertama bagi anak-anaknya. Dengan kata lain ibu memiliki tanggung jawab yang sangat berat untuk membina, mendidik, hingga membentuk karakter si anak. Karena besarnya tanggung jawab ibu untuk mengenalkan agama dan mengasuh anaknya agar tidak menyimpang dari syariat Allah, maka seorang ibu sampai dinisbatkan pada surga.
Rasulullah SAW bersabda:
«فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا»
“Jaga dan temanilah ibumu karena surga berada di bawah kedua kakinya”.
(HR. An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Karena itulah wahai para ibu, didiklah anakmu sesuai apa yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Jangan engkau lalai dan menjerumuskan anakmu pada penyimpangan terhadap syariat demi harta dunia. Seorang ibu, hendaknya tidak akan menjerumuskan anaknya ke sesuatu yang mendatangkan mudharat (keburukan) bagi anaknya. Apalagi sengaja ingin mencelakakan dunia akhirat anak-anaknya. Mestinya, seorang ibu harus paham agama dan akidah sehingga akan lurus saat mendidik anaknya. (Baca juga : Rahasia Agar Anak Berani Memulai Dakwah )
Seorang ibu yang tanpa bekal agama saat mendidik anak sangat mungkin melakukan hal yang merugikan anaknya, terutama rugi di akhirat. Berapa banyak justru seorang ibulah yang menyuruh anak gadisnya berdandan cantik setiap keluar rumah dan bangga saat anaknya memiliki pacar, bahkan rela anaknya berpacaran keluar rumah hanya berduaan dengan pacarnya. Nau'udzubillah. ini adalah kecelakaan besar bagi si anak.
Berapa banyak justru seorang ibulah yang mengantar anaknya ikut lomba-lomba kontes model umbar aurat dan bangga saat anaknya menjadi tontonan banyak orang dan tidak peduli dengan syariat Allah tentang pakaian. Bahkan, berapa banyak justru seorang ibulah yg sengaja menyuap ke kantor-kantor supaya menerima anaknya bekerja dan bangga saat anaknya memegang jabatan yang tinggi dengan hasil yang curang.
Berapa banyak juga justru seorang ibulah yang dengan rasa kasihan dan tidak teganya enggan membangunkan anaknya untuk salat subuh dan isya' meskipun sudah baligh tanpa berfikir bagaimana nasib anaknya kelak di akhirat. Berapa banyak justru seorang ibulah yang lebih senang mengajarkan anaknya nyanyian-nyanyian dan tarian-tarian mengumbar syahwat yang sebenarnya dilarang dalam Islam dibanding khusus mengajarkan lafadz Al-Qur'an. Bahkan, ada ibu yang bangga saat anaknya masih kecil fasih meniru-niru lirik dan gerakan erotis orang dewasa erotis. (Baca juga : Pesan Penting untuk Orang Tua : Tanamkan Tauhid Kepada Anak )
Berapa banyak justru seorang ibulah yang menjejali anaknya dengan aneka les pengetahuan dunia tapi enggan mengajarkan perkara salat, mengaji, dan ibadah lain pada anak-anaknya dan bangga anaknya menjadi orang "bergelar" tapi bahkan tidak tahu doa-doa ringan yang diajarkan Rasulullah. Yang ironis, berapa banyak seorang ibu membiarkan anaknya bermain dan tidur tanpa memerintahkan mengerjakan salat. Juga ada ibu yang bangga dengan anak yang hapal tokoh-tokoh film dan sinetron daripada hapal sejarah dan nama-nama nabi serta sahabat Rasulullah.
Wahai ibu, sadarlah. Anak - anak itu amanah. Anak-anak hanya boleh dididik sesuai keinginan yang menitipkan. Didik anak sesuai perintah Allah, bukan sesuai hawa nafsu kita. Mari kita rem hawa nafsu kita yang sifatnya duniawi . Ingat, untuk apa kita dan anak - anak kita diciptakan, yakni hanya untuk bersujud, menyembah, dan hidup mengikuti aturan Allah dan rasul-Nya.
Wahai para ibu, kelak apa yang kita ajarkan pada anak pasti semua kembali pada kita. Akan dihisab semua apa yang telah kita ajarkan. Kebaikan akan kembali. Dan keburukan akan kembali. Kita tidak bisa lolos dari hisab Allah hanya denga alasan, kita tidak tahu harus mengajari tentang agama karena perintah menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Wahai para ibu, perbanyak istighfar. Giatkan diri untuk belajar dan kaji ilmu agama. Jadikan Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup. Amalkan dan ajak seisi rumah mengamalkan agama. Mulai saat ini, tanamkan pada anak tentang pentingnya tauhid, akidah, belajar hukum-hukum agama, akhlak, dan ajak anak agar tekun dalam beribadah sesuai syariat. (Baca juga : Wajib Mencontoh Rasulullah dalam Mendidik Anak )
Wallahu A'lam
Rasulullah SAW bersabda:
«فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا»
“Jaga dan temanilah ibumu karena surga berada di bawah kedua kakinya”.
(HR. An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Karena itulah wahai para ibu, didiklah anakmu sesuai apa yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Jangan engkau lalai dan menjerumuskan anakmu pada penyimpangan terhadap syariat demi harta dunia. Seorang ibu, hendaknya tidak akan menjerumuskan anaknya ke sesuatu yang mendatangkan mudharat (keburukan) bagi anaknya. Apalagi sengaja ingin mencelakakan dunia akhirat anak-anaknya. Mestinya, seorang ibu harus paham agama dan akidah sehingga akan lurus saat mendidik anaknya. (Baca juga : Rahasia Agar Anak Berani Memulai Dakwah )
Seorang ibu yang tanpa bekal agama saat mendidik anak sangat mungkin melakukan hal yang merugikan anaknya, terutama rugi di akhirat. Berapa banyak justru seorang ibulah yang menyuruh anak gadisnya berdandan cantik setiap keluar rumah dan bangga saat anaknya memiliki pacar, bahkan rela anaknya berpacaran keluar rumah hanya berduaan dengan pacarnya. Nau'udzubillah. ini adalah kecelakaan besar bagi si anak.
Berapa banyak justru seorang ibulah yang mengantar anaknya ikut lomba-lomba kontes model umbar aurat dan bangga saat anaknya menjadi tontonan banyak orang dan tidak peduli dengan syariat Allah tentang pakaian. Bahkan, berapa banyak justru seorang ibulah yg sengaja menyuap ke kantor-kantor supaya menerima anaknya bekerja dan bangga saat anaknya memegang jabatan yang tinggi dengan hasil yang curang.
Berapa banyak juga justru seorang ibulah yang dengan rasa kasihan dan tidak teganya enggan membangunkan anaknya untuk salat subuh dan isya' meskipun sudah baligh tanpa berfikir bagaimana nasib anaknya kelak di akhirat. Berapa banyak justru seorang ibulah yang lebih senang mengajarkan anaknya nyanyian-nyanyian dan tarian-tarian mengumbar syahwat yang sebenarnya dilarang dalam Islam dibanding khusus mengajarkan lafadz Al-Qur'an. Bahkan, ada ibu yang bangga saat anaknya masih kecil fasih meniru-niru lirik dan gerakan erotis orang dewasa erotis. (Baca juga : Pesan Penting untuk Orang Tua : Tanamkan Tauhid Kepada Anak )
Berapa banyak justru seorang ibulah yang menjejali anaknya dengan aneka les pengetahuan dunia tapi enggan mengajarkan perkara salat, mengaji, dan ibadah lain pada anak-anaknya dan bangga anaknya menjadi orang "bergelar" tapi bahkan tidak tahu doa-doa ringan yang diajarkan Rasulullah. Yang ironis, berapa banyak seorang ibu membiarkan anaknya bermain dan tidur tanpa memerintahkan mengerjakan salat. Juga ada ibu yang bangga dengan anak yang hapal tokoh-tokoh film dan sinetron daripada hapal sejarah dan nama-nama nabi serta sahabat Rasulullah.
Wahai ibu, sadarlah. Anak - anak itu amanah. Anak-anak hanya boleh dididik sesuai keinginan yang menitipkan. Didik anak sesuai perintah Allah, bukan sesuai hawa nafsu kita. Mari kita rem hawa nafsu kita yang sifatnya duniawi . Ingat, untuk apa kita dan anak - anak kita diciptakan, yakni hanya untuk bersujud, menyembah, dan hidup mengikuti aturan Allah dan rasul-Nya.
Wahai para ibu, kelak apa yang kita ajarkan pada anak pasti semua kembali pada kita. Akan dihisab semua apa yang telah kita ajarkan. Kebaikan akan kembali. Dan keburukan akan kembali. Kita tidak bisa lolos dari hisab Allah hanya denga alasan, kita tidak tahu harus mengajari tentang agama karena perintah menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Wahai para ibu, perbanyak istighfar. Giatkan diri untuk belajar dan kaji ilmu agama. Jadikan Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup. Amalkan dan ajak seisi rumah mengamalkan agama. Mulai saat ini, tanamkan pada anak tentang pentingnya tauhid, akidah, belajar hukum-hukum agama, akhlak, dan ajak anak agar tekun dalam beribadah sesuai syariat. (Baca juga : Wajib Mencontoh Rasulullah dalam Mendidik Anak )
Wallahu A'lam
(wid)