Konspirasi Yahudi: Kisah Dendam Lenin setelah Kakaknya Dihukum Mati

Jum'at, 08 Desember 2023 - 14:25 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi: Kisah...
Vladimir Lenin. Foto/Ilustrasi: Historyskills
A A A
Alexander Olianov gagal membunuh Czar Rusia , Alexander III. Ia tertangkap lalu dihukum mat i. Hal ini menyebabkan adik Olianov bernama Vladimir Olianov stres dan terbakar dendam. Ia lalu bergabung pada partai Sosialis Revolusioner. Vladimir inilah yang beberapa tahun kemudian dikenal dengan nama Lenin.

Ya, nama asli Lenin adalah Vladimir Olianov. Ia lahir di kota Smirsk, terletak di pinggir sungai Volga pada tahun 1870. Ayahnya seorang konsultan eksekutif dalam bidang pendidikan, di samping direktur sebuah lembaga pendidikan pemerintah, sehingga memungkinkan anaknya menyelesaikan sekolah menengah dan perguruan tinggi.

William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993) menyebut dengan latar belakang pendidikan yang cukup pada masa itu, Lenin dengan mudah bergaul dengan kalangan terpelajar Rusia.



Lenin bergabung pada gerakan revolusioner bersama kawan-kawan Yahudi seperguruan tingginya. Ia memiliki kelebihan lainnya, yaitu keberaniannya untuk melarikan diri demi cita-citanya yang besar.

Sejak masa mudanya Vladimir banyak bergaul dengan kawan-kawannya, dan banyak berkecimpung dalam gerakan revolusioner atheis.

Hubungannya dengan para aktivis Yahudi telah banyak menambah pengalamannya, yang akhirnya ia mempersunting seorang gadis jelita Yahudi.

Vladimir mempelajari secara mendalam dan analitis tentang peristiwa yang terjadi, hingga meletusnya revolusi besar di Prancis. la tahu benar, bahwa para pemilik modal Yahudi internasional adalah pihak perancang dan pendukung dana Revolusi Prancis itu.

Ini membuat Vladimir berpikir untuk menghubung-hubungkan peristiwa sejarah dengan kenyataan terselubung, yaitu berlanjutnya persekongkolan internasional dalam gerakan revolusioner sepanjang sejarah, dalam lingkup rancangan kekuatan terselubung di bawah petunjuk dan instruksi para pemilik modal Yahudi internasional.



Pada saat itulah Vladimir berniat mengumpulkan data sebanyak mungkin dari para tokoh revolusioner internasional, untuk kemudian mengambil pelajaran dari langkah-langkah mereka.

Catatan mengenai peristiwa sejarah menunjukkan, bahwa perkumpulan Sesepuh Yahudi menemukan pada diri Lenin, sebagai orang yang dicari-cari dan sangat dibutuhkan oleh mereka.

Sejak itu ia terpilih sebagai agen utama dalam revolusi Komunis di Rusia. Pada masa itu, Swiss merupakan tempat perlindungan bagi para aktivis revolusi dan gerakan perlawanan di Eropa Timur.

Swiss adalah pusat yang penting bagi para pemilik modal Yahudi internasional. Vladimir melarikan diri ke Swiss pada tahun 1895 dalam usia 25 tahun, setelah saudaranya dihukum mati oleh Czar.

Di sanalah ia bertemu dengan tokoh-tokoh Komunis dalam pengasingan. Dalam sekejap Vladimir segera dikenal oleh mereka, karena kecerdasan dan wawasannya yang luas.



Di samping itu Lenin bergabung dengan para tokoh Komunis di Swiss atas nasihat dan bimbingan para Sesepuh Yahudi. Di sana ia bertemu dengan Bilichanov, seorang penganut Kristen satu-satunya di antara mereka kecuali Lenin, dan dari tokoh Yahudi seperti Leoduch Kslarud, Yulius Rayoum dan wanita Yahudi Feroza Solich dan lain-lain.

Mereka lalu mendirikan perkumpulan proletar berhaluan Marxisme dengan nama Kelompok Pembebasan Kaum Pekerja. Yulius Rayoum ketika itu masih berusia sangat muda seperti Lenin. Akan tetapi, ia sudah dikenal sebagai anggota teroris yang sadis dan berdarah dingin, ketika masih hidup dalam ghetto.

Kelak ia menjadi pemimpin Manshevik, dengan mengambil sebuah nama julukan untuk dirinya, yaitu Martov seperti juga Vladimir Olianov menjuluki dirinya dengan sebutan revolusioner, Lenin.

Lenin kembali dari Swiss setelah membekali diri dengan berbagai pengalaman baru mengenai gerakan revolusioner yang diberikan oleh para tokoh Yahudi. Ia bekerja sama dengan Martov dan para tokoh revolusioner lainnya dalam mempersiapkan sebuah revolusi, yang akan dimulai dari San Petersburg.

Mereka mengatur pemogokan umum, demonstrasi dan kerusuhan dengan menyebarkan propaganda paham Komunisme Atheis, di samping melakukan penyusupan orang penting tertentu untuk diperalat. Namun akhirnya Lenin dan kawan-kawannya ditangkap dan diadili.



Lenin dipenjarakan sampai tahun 1897, kemudian dibuang ke Siberia bersama Martov dan kawan-kawan. Ia diperbolehkan membawa serta istri dan anaknya yang masih kecil.

Lenin hidup dalam pembuangan sampai tahun 1900, yaitu ketika Czar memberikan amnesti umum bagi para tahanan politik. Kemudian Lenin dan Martov bersama kawan-kawannya pergi meninggalkan Rusia menuju Swiss.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2596 seconds (0.1#10.140)