Kisah Zionisme Mencekik Inggris: Rahasia di Balik Masalah Palestina

Sabtu, 09 Desember 2023 - 12:42 WIB
loading...
A A A
Demikianlah sikap pemerintah kerajaan Inggris di bawah Perdana Menteri Lloyd George, yang diwakili oleh menteri luar negerinya Arthur George Balfour, yang bertekuk lutut tanpa syarat kepada arsiteknya.

Bahkan pemerintah Inggris tidak menawar sama sekali persyaratan yang diajukan oleh Lord Rothschild dan kawan-kawannya dari organisasi Zionis.

Bukti lain yang menunjukkan adanya hubungan pemerintah Lloyd George dengan tokoh-tokoh Zionis adalah disetujuinya tuntutan mereka yang lain. Yaitu tuntutan untuk memilih Lord Reading sebagai kepala perutusan ekonomi Inggris di Amerika Serikat.



Padahal, Lord Reading itu tidak lain adalah seorang Yahudi yang menyamar. Nama aslinya adalah Sir Roefoss Isac, yaitu orang yang tersangkut skandal Marcony yang terkenal itu, sebelum mendapat gelar Lord.

Pemerintah Inggris memberi gelar itu kepadanya dengan maksud, agar skandal yang telah menjatuhkan namanya itu akan terkubur dalam ingatan orang. Dan pemerintah Inggris terpaksa memilihnya untuk menduduki posisi rawan itu, karena desakan dari Lord Rothschild dan kawannya seperti Sir Herbert Samuel, yang kelak menjadi komisioner tertinggi Inggris di Palestina, dan Sir Alfred Mond, yang kelak juga mendapat gelar Lord.

Struktur Bank Inggris

Lord Reading telah mengadakan pembicaraan rahasia dengan pemerintah Amerika Serikat mengenai masalah keuangan, yang tidak seorangpun bisa mengungkap. Hasil dari pembicaraan itu baru bisa dilihat dari tinjauan kembali tentang struktur Bank Inggris, berdasarkan sistem baru setelah tahun 1919, yang kemudian muncul hubungan keuangan besar-besaran antara kedua negara.

Di bawah ini adalah kutipan beberapa kalimat dari sebuah surat yang dikirim oleh Yacob Sheiff, seorang tokoh Yahudi yang mewakili perusahaan Cohen-Lobe di New York kepada salah seorang pimpinan organisasi Zionisme bernama Freedman pada bulan September 1917 sebagai berikut:



"Saya benar-benar yakin sekarang, bahwa jaminan yang diberikan oleh Inggris, Amerika dan Prancis kepada kita telah memungkinkan dimulainya imigrasi besar-besaran bagi bangsa kita ke tanah Palestina. Jalan akan terbuka kelak untuk menempatkan jaminan dari negara-negara besar mengenai kemerdekaan bangsa kita, yaitu ketika bangsa kita di sana telah mencapai jumlah yang cukup untuk bisa dijadikan alasan bagi tuntutan seperti itu."

William G. Carr mengatakan bukti-bukti seperti itu rasanya cukup jelas untuk membuka tirai yang menutupi, siapa sebenarnya Kekuatan Terselubung yang menguasai perjalanan sejarah bangsa-bangsa dari balik layar.

Itu memperjelas, bahwa Zionisme bukanlah suatu gerakan yang lahir dari 'rahim kebetulan.' la merupakan anak dari sebuah program jangka panjang, yang dibentuk oleh perkumpulan pemilik modal internasional dengan tujuan menguasai seluruh dunia dengan kekayaannya.

Berikut ini diketengahkan beberapa data lain yang bisa melengkapi bukti-bukti yang lalu, yang bisa dijadikan bahan tambahan untuk meneropong beberapa sisi misterius dari pengaruh Kekuatan Terselubung dan Zionisme di Inggris.



Pada tanggal 28 Januari 1915 Perdana Menteri Asquith menulis dalam buku hariannya beberapa baris catatan berikut:

"Saya menerima catatan khusus dari Herbert Samuel dengan judul Masa Depan Palestina. Dia menyangka, bahwa kami mampu menempatkan sebanyak 3 sampai 4 juta bangsa Yahudi Eropa di bumi Palestina. Gagasan semacam ini bagi kami seperti kumpulan cerita mengenai perang salib baru. Saya menunjukkan kebencianku terus terang terhadap program dan gagasan yang akan menambah beban tanggung jawab kami dan seterusnya."

Catatan tersebut menunjukkan bukti kuat mengenai sikap Asquith terhadap Zionisme dan Konspirasi internasional. Tidak bisa diragukan lagi, bahwa sikap benci Asquith dan pemerintahannya menyebabkan pihak Konspirasi mengambil langkah-langkah baru untuk menumbangkan Asquith. Bahkan juga akan mendongkel sistem pemerintahan Inggris yang ada pada saat itu.

William mengatakan memang benar, bahwa para pemilik modal sejak lama telah menguasai beberapa pabrik senjata di Inggris. Pada saat para perancang program Konspirasi mengumumkan perang terhadap Asquith yang menentang Zionisme, Inggris tiba-tiba dihadapkan pada krisis dahsyat di bidang produksi kimia sebagai bahandasar bagi industri senjata perang dan amunisi.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3012 seconds (0.1#10.140)