Profil dan Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah Pertama Islam setelah Rasulullah Wafat

Kamis, 21 Desember 2023 - 14:04 WIB
loading...
Profil dan Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah Pertama Islam setelah Rasulullah Wafat
Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk paling awal memeluk agama Islam (Assabiqunal Awwalun). Ia juga memiliki pengaruh dan jasa besar bagi perkembangan dakwah Rasulullah SAW.. Foto ilustrasi/ist
A A A
Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk paling awal memeluk agama Islam (Assabiqunal Awwalun). Pada riwayatnya, ia juga memiliki pengaruh dan jasa besar bagi perkembangan dakwah Rasulullah SAW.

Julukan Ash-Shiddiq bukan tersemat tanpa alasan. Gelar ini didapat karena ia menjadi lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

Lantas, seperti apakah sebenarnya sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq ini? Untuk mengenalnya lebih jauh, simak ulasan profil dan biografinya berikut.

Profil dan Biodata Abu Bakar Ash-Shiddiq

1. Latar Belakang

Abu Bakar memiliki nama lengkap Abdullah bin Abu Quhafah. Apabila ditelusuri, garis keturunannya bertemu nasabnya Nabi Muhammad pada Murrah bin Ka’ab.

Pada riwayatnya, Abu Bakar berasal dari keturunan Bani Taim. Mengutip Repository UIN Suska Riau, ia lahir di Makkah sekitar 573 Masehi.

Ayahnya bernama Utsman bin Amir, sementara ibunya adalah Salma binti Sakhar . Lebih jauh, nama aslinya dulu ternyata adalah Abdul Ka’bah. Namun, nama tersebut diganti menjadi Abdullah setelah masuk Islam.

Berasal dari keluarga kaya, Abu Bakar cukup menyukai hewan seperti unta dan kambing sejak kecil. Berdasarkan pengalaman dari ayahnya yang seorang pedagang sukses, ia pun mengikuti jejaknya.

2. Masuk Islam

Abu Bakar tumbuh di tengah masyarakat Quraisy di Makkah. Kendati begitu, ia memiliki akhlak yang baik dan terhindar dari kebiasaan buruk kaum jahiliyah.

Setelah mendengar kemunculan Muhammad yang menyatakan diri sebagai utusan Allah, Abu Bakar langsung menerima ajakan tersebut. Tanpa perasaan ragu, ia memeluk Islam tak lama setelahnya dan termasuk golongan Assabiqunal Awwalun.

Setelah masuk Islam, Abu Bakar senantiasa menemani dakwah Rasulullah SAW. Tak hanya menggunakan pengaruh dan statusnya, ia juga rela memakai harta bendanya demi perjuangan dakwah agama Islam.

Salah satu caranya adalah membebaskan para budak yang disiksa majikannya karena memeluk Islam. Selain itu, Abu Bakar juga turut menemani perjuangan Nabi Muhammad dari mengikuti perang hingga hijrah pada tahun 622.

3. Keistimewaan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ada sejumlah keistimewaan yang melekat pada diri Abu Bakar dalam statusnya sebagai sahabat Rasulullah SAW. Salah satunya adalah menjadi sahabat yang paling dicintai Nabi Muhammad.

Hal tersebut telah banyak dibuktikan dalam berbagai hadits. Salah satunya dari Amru bin al-Ash, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil:

"Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya 'Siapa manusia yang paling engkau cintai?' beliau bersabda: "Aisyah". aku berkata: 'kalau dari lelaki?' beliau menjawab: "ayahnya (Abu Bakar)". 'Lalu siapa?' Beliau menjawab: "Umar" lalu menyebutkan beberapa orang lelaki." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

4. Jadi Khalifah Pertama

Pasca berpulangnya Nabi Muhammad, Abu Bakar dipilih sebagai khalifah atau biasa disebut Khulafaur Rasyidin. Lebih jauh, pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah bukanlah tanpa alasan.

Pertama, sebelumnya Abu Bakar sudah sering menggantikan Rasulullah dalam tugas-tugasnya ketika berhalangan karena sakit atau hal lain. Misalnya, saat ditunjuk menjadi pengganti imam sholat berjamaah.

Kemudian, Abu Bakar juga menjadi sahabat Nabi Muhammad yang paling dekat. Kedudukannya ini juga dibuktikan dari beberapa kali ia mendapat gelar dan rekomendasi dari Rasulullah SAW.

Saat era pemerintahan Abu Bakar, Islam mampu memperluas wilayahnya. Bersama para pasukan yang dipimpin panglima perang seperti Khalid bin Walid, Islam sukses berjaya dan terus memperluas pengaruhnya.

Abu Bakar juga turut menginisiasi pembukuan Alquran. Hal ini dikarenakan sebelumnya banyak para penghafal Alquran yang gugur dalam pertempuran.

5. Akhir Hayat

Abu Bakar Ash-Shiddiq pada Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah. Sebelum itu, ia sempat menderita sakit selama belasan hari dan hanya bisa terbaring di tempat tidur. Abu Bakar meninggal pada usia sekitar 63 tahun. Jenazahnya dimakamkan di samping makam Nabi Muhammad SAW.

Demikian ulasan mengenai profil dan biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat.


Wallahu a’lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)