Pembantaian Israel di Gaza, Kisah Bersambung Ancaman Holocaust

Senin, 01 Januari 2024 - 15:08 WIB
loading...
A A A


Jadi, kata Haidar Eid, apakah kita memahami bahwa genosida yang dilakukan Israel di Gaza dapat diterima, atau “normal” bagi Barat? Bahwa Dewan Keamanan PBB tidak melihat pentingnya gencatan senjata total saat ini? Bahwa Dewan Keamanan PBB hanyalah perpanjangan tangan Departemen Luar Negeri AS?

"Sayangnya, jawaban atas semua pertanyaan ini adalah ya," katanya.

Bahwa kita berada dalam realitas genosida saat ini tidak berarti bahwa tidak ada kemungkinan terciptanya tatanan dunia lain dengan PBB yang lebih baik di mana semua suara setara.

Unjuk rasa pro-Palestina dihadiri oleh jutaan orang yang turun ke jalan di Amerika, Inggris, Perancis, Afrika Selatan, Spanyol, Maroko, Indonesia, Malaysia, Yaman, Yordania, Spanyol, Italia, Chile, Argentina, Kolombia dan tempat lain. Juga keputusan-keputusan bijaksana yang diambil antara lain oleh pemerintah Belize, Bolivia, Kolombia, Chili, dan Afrika Selatan, menunjukkan bahwa dunia menginginkan dan dapat menjadi berbeda.

Tidak terlalu sulit untuk membayangkan masa depan yang dekat di mana terdapat kesetaraan dan penghormatan nyata terhadap hak asasi manusia bagi seluruh umat manusia tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin dan etnis.

Penyair Jerman Bertolt Brecht mengatakan hal berikut pada salah satu masa paling kelam dalam sejarah manusia:

Di masa-masa gelap
Apakah akan ada nyanyian juga?
Ya, juga akan ada nyanyian.
Tentang masa-masa kelam.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2625 seconds (0.1#10.140)