Inilah Manfaat dari Pentingnya Menahan Amarah
loading...
A
A
A
Islam menganjurkan umatnya agar bisa menahan amarah atau emosi, dan ternyata anjuran ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan psikologis seseorang. Apa saja manfaatnya?
Tentang menahan amarah , sebuah hadis menjelaskannya sebagai berikut:
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Al Bukhari)
Ketika mengartikan isi hadis tersebut, orang menyebutnya sebagai kekuatan mental, kekuatan karakter. Dan ternyata, ada kekuatan lain yang ditemukan oleh para peneliti sehubungan dengan hadis ini.
Seperti hasil penelitian yang dilakukan University of California San Diego tahun 2012. Tim peneliti menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah. Pada penelitian itu, 200 relawan diminta memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Separuh relawan diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah, sedangkan separuh lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.
Sebelumnya, pakar Psikologi di Virginia Commonwealth University AS, Worthington Jr, mempublikasikan hasil penelitiannya pada 2005 di jurnal ilmiah Explore. Pada penelitian hubungan antara memaafkan dan kesehatan itu ditemukan, sikap memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan. Dengan menggunakan tekonologi canggih, terungkap perbedaan pola gambar otak orang pemaaf dan yang tidak memaafkan.
Orang yang tidak memaafkan atau terbawa kemarahan dan dendam ditemukan mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh, tekanan darah lebih tinggi, ketegangan otot dan detak jantung. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut lima manfaat menahan amarah dan memaafkan, yakni:
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center, memaafkan juga dapat menurunkan rasa sakit pada fisik.
Semoga bermanfaat!
Wallahu A'lam
Tentang menahan amarah , sebuah hadis menjelaskannya sebagai berikut:
لَيْسَ الشَّدِيْدُ باِلصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Al Bukhari)
Ketika mengartikan isi hadis tersebut, orang menyebutnya sebagai kekuatan mental, kekuatan karakter. Dan ternyata, ada kekuatan lain yang ditemukan oleh para peneliti sehubungan dengan hadis ini.
Seperti hasil penelitian yang dilakukan University of California San Diego tahun 2012. Tim peneliti menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah. Pada penelitian itu, 200 relawan diminta memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Separuh relawan diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah, sedangkan separuh lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut.
Sebelumnya, pakar Psikologi di Virginia Commonwealth University AS, Worthington Jr, mempublikasikan hasil penelitiannya pada 2005 di jurnal ilmiah Explore. Pada penelitian hubungan antara memaafkan dan kesehatan itu ditemukan, sikap memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan. Dengan menggunakan tekonologi canggih, terungkap perbedaan pola gambar otak orang pemaaf dan yang tidak memaafkan.
Orang yang tidak memaafkan atau terbawa kemarahan dan dendam ditemukan mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh, tekanan darah lebih tinggi, ketegangan otot dan detak jantung. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut lima manfaat menahan amarah dan memaafkan, yakni:
1. Mengurangi stres
Marah dan dendam membuat tubuh melalui strain yang sama dengan gangguan stres: ketegangan otot dan tekanan darah meningkat. Memaafkan membuat tubuh terhindar dari hal-hal tersebut.2.Menyehatkan jantung
Salah satu studi menemukan, memaafkan membuat denyut jantung menjadi stabil dan beban kerja jantung menurun.3.Hubungan lebih kuat
Studi lainnya menunjukkan bahwa perempuan yang mampu memaafkan pasangan mereka dan merasa baik hati terhadap mereka bisa menyelesaikan konflik secara lebih efektif. Hubungan yang lebih kuat secara otomatis berkebalikan dengan hubungan penuh ketegangan. Hal ini juga berdampak positif terhadap kesehatan.4.Mengurangi rasa sakit
Sebuah studi kecil pada orang dengan sakit punggung kronis menemukan bahwa orang-orang yang berlatih meditasi yang berfokus pada menekan kemarahan bisa mengurangi rasa nyeri.Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Duke University Medical Center, memaafkan juga dapat menurunkan rasa sakit pada fisik.
5. Lebih sehat
Salah satu survei menunjukan bahwa orang yang berbicara tentang memaafkan selama sesi psikoterapi mengalami peningkatan kesehatan yang lebih besar dibanding mereka yang tidak.Semoga bermanfaat!
Wallahu A'lam
(wid)