Debat Ibnu Abbas dengan 6000 Khawarij, 2000 Orang Bertobat
loading...
A
A
A
Kisah berikut ini disampaikan Abdullah bin ‘Abbas ra atau Ibnu Abbas kepada Abu Zumail Simaak Al-Hanafi. Diceritakan bahwa ketika kaum Haruriyyah ( Khawarij ) memberontak, mereka berkumpul di suatu daerah, mereka berjumlah 6 ribu orang.
Maka aku (Ibnu Abbas) mendatangi Ali bin Abi Thalib , lalu berkata: “Wahai Amirul Mu’minin, tundalah salat zuhur hingga matahari tidak terlalu panas, agar aku bisa mendatangi mereka lalu berbicara dengan mereka (kaum Khawarij)”.
Ali berkata: “Aku mengkhawatirkan (keselamatan) mu”.
Aku berkata: “Tidak perlu khawatir”.
Lalu Ibnu ‘Abbas keluar menuju mereka, dan ia memakai pakaian terbagus buatan Yaman .
Menurut Abu Zumail, Ibnu ‘Abbas adalah seorang pria yang tampan dan bersuara lantang.
Ibnu Abbas mendatangi mereka yang tengah berkumpul di sebuah rumah. Mereka sedang beristirahat di tengah hari. Aku mengucapkan salam kepada mereka, lalu mereka berkata: “Marhaban bik(selamat datang) wahai Ibnu ‘Abbas, pakaian apa ini?”
“Apa yang kamu mencelaku, sungguh aku telah melihat pakaian terbagus pada Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam!” jawab Ibnu Abbas.
Dan telah turun (firman Allah Ta’ala): Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki-rezki yang baik?” [ QS Al-A’raf/7 : 32]
Mereka lalu bertanya: “Apa yang membuatmu datang ke sini?”.
Ibnu Abbas menjawab: “Aku datang kepada kamu dari sisi para sahabat Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam, yaitu Muhajirin dan Anshar, untuk menyampaikan perkataan mereka, mereka adalah orang-orang yang telah diberi tahu dengan apa yang mereka katakan. Al Qur’an turun kepada mereka, dan mereka lebih mengetahui wahyu daripada kamu. Dan Al-Qur’an diturunkan tentang mereka. Dan tidak ada salah seorang pun dari kalian yang termasuk sahabat Nabi.
Lalu sebagian dari mereka berkata: “Kamu jangan berdebat dengan Quraisy, karena Allah berfirman: “Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” [ QS Az-Zukhruf/43 : 58]
Ibnu Abbasberkata: “Aku mendatangi sekelompok orang yang aku tidak pernah melihat sama sekali sekelompok orang yang sangat bersemangat (dalam ibadah) dari mereka.Wajah-wajah mereka berubah warna (yakni pucat) karena tidak tidur, tangan-tangan dan lutut-lutut mereka seolah-olah dilipat.
Orang-orang yang hadir berlalu, sebagian mereka berkata: “Kami akan berbicara dengannya dan kami akan lihat apa yang dia katakan!”
Permulaan Dialog
Ibnu Abbas berkata: “Beritahukan kepadaku, apa yang kamu cela kepada anak dari paman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, menantunya, demikian juga kepada Muhajirin dan Anshar?”
Mereka menjawab: “Tiga (perkara)”.
Maka aku (Ibnu Abbas) mendatangi Ali bin Abi Thalib , lalu berkata: “Wahai Amirul Mu’minin, tundalah salat zuhur hingga matahari tidak terlalu panas, agar aku bisa mendatangi mereka lalu berbicara dengan mereka (kaum Khawarij)”.
Ali berkata: “Aku mengkhawatirkan (keselamatan) mu”.
Aku berkata: “Tidak perlu khawatir”.
Lalu Ibnu ‘Abbas keluar menuju mereka, dan ia memakai pakaian terbagus buatan Yaman .
Menurut Abu Zumail, Ibnu ‘Abbas adalah seorang pria yang tampan dan bersuara lantang.
Ibnu Abbas mendatangi mereka yang tengah berkumpul di sebuah rumah. Mereka sedang beristirahat di tengah hari. Aku mengucapkan salam kepada mereka, lalu mereka berkata: “Marhaban bik(selamat datang) wahai Ibnu ‘Abbas, pakaian apa ini?”
“Apa yang kamu mencelaku, sungguh aku telah melihat pakaian terbagus pada Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam!” jawab Ibnu Abbas.
Dan telah turun (firman Allah Ta’ala): Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki-rezki yang baik?” [ QS Al-A’raf/7 : 32]
Mereka lalu bertanya: “Apa yang membuatmu datang ke sini?”.
Ibnu Abbas menjawab: “Aku datang kepada kamu dari sisi para sahabat Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam, yaitu Muhajirin dan Anshar, untuk menyampaikan perkataan mereka, mereka adalah orang-orang yang telah diberi tahu dengan apa yang mereka katakan. Al Qur’an turun kepada mereka, dan mereka lebih mengetahui wahyu daripada kamu. Dan Al-Qur’an diturunkan tentang mereka. Dan tidak ada salah seorang pun dari kalian yang termasuk sahabat Nabi.
Lalu sebagian dari mereka berkata: “Kamu jangan berdebat dengan Quraisy, karena Allah berfirman: “Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” [ QS Az-Zukhruf/43 : 58]
Ibnu Abbasberkata: “Aku mendatangi sekelompok orang yang aku tidak pernah melihat sama sekali sekelompok orang yang sangat bersemangat (dalam ibadah) dari mereka.Wajah-wajah mereka berubah warna (yakni pucat) karena tidak tidur, tangan-tangan dan lutut-lutut mereka seolah-olah dilipat.
Orang-orang yang hadir berlalu, sebagian mereka berkata: “Kami akan berbicara dengannya dan kami akan lihat apa yang dia katakan!”
Permulaan Dialog
Ibnu Abbas berkata: “Beritahukan kepadaku, apa yang kamu cela kepada anak dari paman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, menantunya, demikian juga kepada Muhajirin dan Anshar?”
Mereka menjawab: “Tiga (perkara)”.