Debat Ibnu Abbas dengan 6000 Khawarij, 2000 Orang Bertobat

Kamis, 01 Februari 2024 - 16:04 WIB
loading...
A A A
Dalam masalah pertikaian suami istri, Allah berfirman:

وَاِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوْا حَكَمًا مِّنْ اَهْلِهٖ وَحَكَمًا مِّنْ اَهْلِهَا ۚ اِنْ يُّرِيْدَآ اِصْلَاحًا يُّوَفِّقِ اللّٰهُ بَيْنَهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا خَبِيْرًا

Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,maka kirimlah seorang hakim dari keluarga laki-laki dan seorang hakim dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakim itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal.” [ QS An-Nisa/4 : 35]

Allah telah menjadikan putusan manusia sebagai ketetapan yang aman.

Apakah aku telah keluar dari (masalah) ini? Mereka menjawab: “Ya”.



Bantahan Syubhat Kedua. Ibnu Abbas berkata: “Adapun perkataan kamu, bahwa Ali berperang (melawan pihak ‘Aisyah) namun tidak menawan dan tidak mengambilghanimah, (aku akan bertanya), “Apakah kamu akan menawan ibu kalian, yaitu ‘Aisyah? Kemudian kamu akan menggapnya halal, sebagaimana (tawanan) lainnya?

Jika kamu melakukannya, maka kamu menjadi kafir, karena dia adalah ibu kamu.

Namun jika kamu mengatakan bahwa dia bukan ibu kamu, kamu juga menjadi kafir, karena Allah berfirman: “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka (kaum mukminin). [QS Al-Ahzab/33: 6]

Maka kalian berada di antara dua kesesatan, apa yang kamu pilih maka kamu menuju kesesatan.

Maka mereka saling memandang satu sama lain.

Ibnu Abbas bertanya: “Apakah aku telah keluar dari (masalah) ini?”

Mereka menjawab: “Ya”.

Bantahan Syubhat Ketiga. Ibnu Abbas berkata, “Adapun perkataan kamu bahwa Ali menghapus namanya dari gelar Amirul Mukminin, maka aku akan sampaikan kepada kamu dengan orang yang kamu ridhai. Aku kira kamu sudah mendengar bahwa Nabi shalallahu‘alaihi wasallam pada perang Hudaibiyah membuat perjanjian dengan Suhail bin ‘Amr dan Abu Sufyan bin Harb (yang mewakili suku Quraisy). Rasulullah berkata kepada Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib), “Tulislah wahai Ali, ini adalah perdamaian yang dinyatakan oleh Muhammad Rasulullah”.



Namun kaum Musyrikin berkata, “Tidak demi Allah, kami tidak mengetahui bahwa engkau adalah utusan Allah! Seandainya kami mengetahui bahwa engkau Rasulullah, tentu kami tidak memerangimu”.

Maka Rasulullahshalallahu‘alaihi wasallambersabda, “Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mengetahui bahwa aku adalah Rasul-Mu. Wahai Ali, tulislah,“Ini adalah perdamaian yang dinyatakan oleh Muhammad bin Abdillah”.

Demi Allah, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallamtentu lebih utama dari pada Ali. Namun ketika beliau menghapus gelar “Rasulullah” itu tidak berarti mengeluarkan beliau dari kenabian”.

Abdullah bin Abbas berkisah bahwa setelah itu bertobatlah sekitar dua ribu orang di antara mereka, dan sisanya terbunuh dalam kesesatan”.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3480 seconds (0.1#10.140)