Cinta Sepak Bola Masyarakat Gaza: Tak Luntur oleh Bom-Bom Israel

Kamis, 07 Maret 2024 - 07:59 WIB
loading...
Cinta Sepak Bola Masyarakat...
Kesebelasan sepak bola Palestina. Foto/Ilustrasi: bleacherreport
A A A
Masyarakat Gaza tetap menjaga kecintaan mereka terhadap sepak bola di tengah pengungsian, kehancuran, dan pemadaman komunikasi.

Bagi Hamza El Outy, penggemar Real Madrid , malam sepak bola Liga Champions selalu istimewa.

Mahasiswa kedokteran berusia 20 tahun ini tak pernah ketinggalan mengikuti klub Spanyol yang mendominasi sepak bola Eropa dalam satu dekade terakhir, memenangkannya lima kali dan memperpanjang rekor mereka menjadi 14 gelar.

Pada bulan November, El Outy dan keluarganya pindah lebih jauh ke barat menuju garis pantai di Jalur Gaza yang dilanda perang setelah secara ajaib selamat dari serangan roket Israel di sebelah rumah mereka di Deir el-Balah, yang sebagian besar ditetapkan sebagai daerah aman pada minggu-minggu awal perang.



Kota yang dipenuhi pohon kurma ini telah menjadi lokasi serangan udara yang tiada henti. Serangan-serangan tersebut, terutama menargetkan bagian barat kota, telah menyebabkan banyak kerusakan dan kehancuran pada banyak rumah serta fasilitas umum.

“Rumah saya adalah tumpukan puing, tempat semua kenangan sepak bola saya terkubur,” kata El Outy sambil menahan air matanya.

“Saat saya punya rumah, saya selalu mempersiapkan diri untuk pertandingan akhir [Liga Champions] dengan sekaleng minuman ringan, keripik, dan popcorn,” kata El Outy kepada Al Jazeera.

Pemain Madridista – sebutan untuk fans Real Madrid – masih mencari cara untuk mengikuti kiprah tim kesayangannya di La Liga Spanyol dan Liga Champions.

Ketika pemenang Liga Champions 14 kali itu menghadapi RB Leipzig untuk memastikan tempat di perempat final turnamen pada Rabu malam, El Outy mungkin tidak dapat mengikuti pertandingan secara langsung tetapi ia berharap dapat menyusulnya nanti.

“Saya [akan] pergi ke rumah teman saya untuk menonton cuplikannya. Saya tidak boleh melewatkan pertandingan ini – mereka [Real Madrid] adalah bagian dari hati saya,” katanya.



Gaza sering mengalami pemadaman komunikasi yang berkepanjangan sejak perang dimulai karena beberapa menara komunikasi seluler hancur akibat serangan.

Pada tanggal 7 Maret, lima bulan telah berlalu sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza.

Lebih dari 31.000 warga Palestina, termasuk setidaknya 12.300 anak-anak, telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober. Lebih dari 8.000 orang masih hilang, banyak yang terjebak di bawah reruntuhan akibat serangan udara dan darat Israel.

Lebih dari separuh rumah di Gaza – 360.000 unit tempat tinggal – telah hancur atau rusak, menurut data terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Palestina.

Menurut OCHA, pasukan Israel telah melakukan “penghancuran signifikan” terhadap blok pemukiman di Gaza.

Jalanan, yang dulu dipenuhi tawa dan pesta pora, kini memberikan gambaran traumatis: perempuan meratapi jenazah anak-anak mereka yang meninggal, laki-laki mencari orang yang terkubur di bawah reruntuhan, dan anak-anak mati-matian mencari makanan.

Identik dengan Kehidupan

Terlepas dari situasi yang penuh tantangan, para penggemar sepak bola di Gaza tetap mencintai permainan ini di dalam hati mereka.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2554 seconds (0.1#10.140)