3 Hal yang Dapat Meraih Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Kebahagiaan di dunia tidaklah diukur dengan harta atau kedudukan. Mereka yang mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat justru orang yang bersabar dalam kesempitan dan musibah .

Bahkan kaum solihin terdahulu senang dengan kesulitan ataupun musibah penyakit karena menjadi penebus dosa dan dibebaskan dari azab hari Kiamat. Sebagaimana kata Abu Dardaa' radhiallahu 'anhu: "Orang tidak suka kemiskinan dan aku suka. Orang tidak suka mati dan aku suka. Aku suka penyakit karena menjadi penebus dosa-dosaku dan aku miskin menjadi sebab tawadu' kepada Allah Ta'ala dan suka mati karena kerinduanku kepada Allah Ta'ala". (Baca Juga: 10 Kalimat Zikir yang Mendatangkan 10 Kebaikan di Dunia dan Akhirat)

Ulama besar kelahiran Khurasan Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) dalam Kitab Tanbihul Ghafilin menceritakan kisah seseorang yang menemui Rasulullah SAW yang sedang berbaring. Maka orang itu bertanya: "Sakit apakah ya Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab: "Al-Khamashu (lapar)".

Maka menangislah orang itu, lalu keluar untuk bekerja membantu orang yang menimba air dengan upah kurma. Kemudian ia kembali ke tempat Nabi Muhammad SAW untuk memberi kurma. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Saya rasa engkau tidak membuat ini melainkan karena engkau cinta kepadaku?" Jawab orang itu: "Benar, demi Allah aku cinta kepadamu". Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jika engkau benar-benar cinta padaku maka bersiaplah untuk menghadapi ujian bala . Sebab bala lebih cepat datangnya kepada orang yang cinta kepadaku lebih dari datangnya air bah dari atas bukit ke dalam jurang". (dari Abu Hurairah RA)

Abu Hurairah berkata Nabi Muhammad SAW pernah ditanya: "Siapakah manusia yang sangat berat ujiannya (balanya)?" Rasulullah SAW menjawab: "Para Nabi kemudian orang-orang shalihin, kemudian orang yang serupa dan yang dibawanya". (Baca Juga: Ujian dan Musibah Adalah Tanda Kasih Sayang Allah)

Wahb bin Munabbih berkata: "Saya telah mencatat dari kitab seorang dari Hawariyin, jika ditimpa kepadamu bala maka senangkan hatimu sebab engkau telah berada di jalan para Nabi dan kaum shalihin. Dan jika engkau diberi kesenangan maka menangislah sebab engkau telah berada di jalan yang berlawanan dengan jalan yang dijalani para Nabi dan kau Sholihin". Allah Ta'ala juga telah mewahyukan kepada Nabi Musa yang demikian.

Fateh Al-Maushili ketika ditimpa kelaparan dengan keluarganya, maka ia berdoa demikian: "Ya Rabb, andaikan aku mengetahui dengan amal apa aku mendapat cobaan ini, supaya aku bertambah dari amal itu".

3 Hal yang Mencapai Kebaikan Dunia Akhirat
Dari Ibnu Mas'ud RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tiga hal yang siapa mendapatkannya maka ia telah mencapai kebaikan dunia akhirat yaitu:
1. Ridha pada qadha' dan takdir.
2. Sabar atas bala dan ujian.
3. Berdoa di waktu senang.

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang sedikit hartanya dan banyak keluarganya dan baik sembahyangnya dan tidak suka ghibah pada orang-orang muslimin, maka akan datang di hari kiamat bersamaku." Beliau sambil menunjuk jari telunjuk dan jari tengahnya.

Tiga hal yang termasuk dalam perbendaharaan ketaatan yaitu:
1. Menyembunyikan sedekah.
2. Menyembunyikan penyakit.
3. Menyembunyikan bala musibah.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA berkata: "Sukakah aku beritahukan kepadamu ayat yang memberi harapan besar?" Jawab mereka: "Baiklah". Maka Sayyidina Ali membaca ayat Al-Qur'an: "Wamaa ashaabakum min mushibatin fabimaa aidikum waya'fu ankatsir". Artinya: "Dan musibah apa yang menimpa kamu maka itu disebabkan amal perbuatanmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS Assyura Ayat 30).

Maka semua musibah yang menimpa kita akibat dosa-dosa kita, jika Allah membalasnya di dunia, maka hukumannya tidak akan diulangi di akhirat. Demikian pula, jika Allah telah memaafkan seseorang maka tidak akan dituntut siksa pada hari Kiamat. ( )

Wallahu Ta'ala A'lam