10 Hal Terkait Puasa Syawal: Pertama, Dasar dan Fadilah

Rabu, 10 April 2024 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Kalangan Hanabilah (Mazhab Hanbali) berpendapat tidak ada kesunahan puasa Syawal dikerjakan berurutan. Jadi menurut mazhab ini berurutan atau berpencar-pencar puasanya, sama saja.

Kalangan Hanafiyyah justru bertentangan dengan pendapat Syafi'iyyah, mereka mengatakan afdhalnya puasa Syawal dikerjakan secara terpisah-pisah.

Tentu yang paling ekstrem adalah pendapat kalangan Malikiyyah. Mereka menganggap puasa Syawal baik dikerjakan berurutan atau terpisah sama saja hukumnya makruh. Karena sejak awal madzhab ini berpendapat bahwa puasa Syawal hukumnya makruh. [Al Mausu’ah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (28/92)]



7. Apakah Harus Qada Puasa Ramadan dulu Baru Puasa Syawal?

Tidak ada satupun ulama yang berpendapat bahwa untuk keabsahan puasa Syawal harus qadha puasa Ramadan terlebih dahulu. Jadi boleh saja puasa Syawal meskipun punya utang puasa Ramadan. [Syarhu Nawawi lil Muslim (8/23)]

8. Mana yang Utama, Puasa Syawal atau Qadha Puasa Ramadan Dulu?

Yang afdhal menurut jumhur ulama adalah qadha (membayar) puasa Ramadan yang terutang terlebih dahulu. Karena mendahulukan yang wajib dari yang sunah itu lebih diutamakan.

9. Bolehkah Puasa Syawal Sekaligus Berniat Mengqada Puasa Ramadan?

Mayoritas ulama tidak membolehkan. Hal ini karena ibadah wajib tidak bisa digabung dengan ibadah lainnya baik yang sunah, ataupun yang hukumnya wajib. Hukum qadha Ramadan adalah wajib. [Al Fiqh al Islami wa Adillatuhu (1/158), Majmu' asy Syrahul Muhadzdzab (7/174)]

10. Bagaimana Kalau Puasa Syawal Sekaligus Niat Puasa Senin Kamis atau Puasa Sunnah Lainnya?

Boleh, menggabungkan ibadah sunnah dengan sunnah dibolehkan menurut jumhur ulama.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)