Amalan-amalan yang Bisa Jadi Pemberat Timbangan di Akhirat
loading...
A
A
A
Setiap muslim dan muslimah wajib menyiapkan bekal-bekal untuk kehidupan abadi di akhirat kelak. Di antara bekal itu, adalah menyiapkan amalan yang memberatkan timbangan amalnya.
Dalam Islam, seluruh amal manusia di akhirat akan ditimbang dalam timbangan amal (mizan). Jika timbangan amal baiknya lebih berat, maka pertanda ia akan selamat . Sebaliknya, jika timbangan amal buruknya yang lebih berat, maka pertanda ia akan celaka. (Baca juga : Bangun Optimisme Pentingnya Pendidikan Agama )
Allah Ta'ala berfirman :
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)
Juga firman Allah Ta'ala :
{وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ (9)
“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf: 8-9).
Karena itu, setiap muslim harus mempersiapkan bekal amal dengan berharap kepada Allah akan memberatkan timbangan kebaikannya sehingga ia akan beruntung dengan karunia Allah ta'ala. Dikutip dari ceramah Ustadz Abu Basyer dari laman facebooknya, dijelaskan ada beberapa amalan yang memiliki pahala besar dan dapat menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kita, di antaranya:
1. Akhlak yang baik
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيْزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الفَاحِشُ البَذِي
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlaknya yang baik. Allah sangat membenci orang yang kata-katanya kasar dan kotor.” (HR Tirmidzi)
2. Bershalawat atas Nabi Muhammad SAW
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya Shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam termasuk yang memberatkan timbangan."( HR. Al-Hakim dan Imam At-Tirmidzi )
3. Ucapan Alhamdulillah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan ( Mizan )." (HR Muslim)
4. Kalimat Laa Ilaha Illallah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Kalau sekiranya tujuh petala langit dan bumi dan segala isi nya di letakkan pada satu piring timbangan sedang Laa Ilaha Illallah diletakkan pada sebelah lain niscaya kalimat tauhid itu akan melebihi berat langit dan bumi."( HR. Ahmad )
5. Ucapan Tasbih Subhanallahi Wabihamdih Subhanallahil Azhiim
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Dua kalimat ringan pada lisan berat pada timbangan dan menimbulkan cinta kepada Tuhan ia itu : Subhanallahi Wabihamdihi, Subhanallahil Azhiim." (HR. Bukhari ) (Baca juga : Bolehkah Anak Menasehati Orang Tuanya? Bagaimana Adabnya? )
6. Sedekah atau infak di jalan Allah SWT
7. Salat tahajud dan witir
8. Banyak membaca Al-Qur'an
9.Puasa semata-mata mencari ridha Allah SWT
Dalam satu lagi hadis Qudsi Allah Ta'ala berfirman yang bermaksud: "Puasa itu dinding atau perisai dari api neraka dan ia adalah untukKu dan Aku sendiri akan membalasnya. Dia (yang berpuasa) meninggalkan nafsu syahwat, meninggalkan makan dan minum kerana Aku. Sesungguhnya bau yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari bau kasturi". (Hadis Qudsi Riwayat Baghawi, Tabrani dan 'Abdan bin Basyir dari Ibnu Khasasiah).
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud : "Di syurga terdapat lapan pintu, diantaranya ada pintu bernama Ar-Rayyaan. Tidak diizinkan masuk melaluinya kecuali orang-orang yang berpuasa." (Hadis Riwayat Bukhari).
10. Memiliki niat yang baik baik
Sebuah hadis menjelaskan:
"Seorang hamba yang dikurniakan Allah ilmu dan niat yang ikhlas, ia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta, nescaya aku akan beramal sebagaimana yang diperbuat oleh si polan (golongan yang diberikah harta dan ilmu).' Dengan niatnya tersebut, maka pahala kedua-dua hamba ini sama." (HR Tirmidzi) (Baca juga : Inilah Beberapa Puasa Sunnah Muharram dan Dalil-dalilnya )
Kemudian hadis :
"Bahwa sesungguhnya setiap amalan itu bergantung kepada niat, dan bahawa sesungguhnya bagi setiap orang apa yang dia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim).
“Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allah tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali ganda. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allah menuliskan di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu kesalahan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu A'lam
Dalam Islam, seluruh amal manusia di akhirat akan ditimbang dalam timbangan amal (mizan). Jika timbangan amal baiknya lebih berat, maka pertanda ia akan selamat . Sebaliknya, jika timbangan amal buruknya yang lebih berat, maka pertanda ia akan celaka. (Baca juga : Bangun Optimisme Pentingnya Pendidikan Agama )
Allah Ta'ala berfirman :
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)
Juga firman Allah Ta'ala :
{وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ (9)
“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf: 8-9).
Karena itu, setiap muslim harus mempersiapkan bekal amal dengan berharap kepada Allah akan memberatkan timbangan kebaikannya sehingga ia akan beruntung dengan karunia Allah ta'ala. Dikutip dari ceramah Ustadz Abu Basyer dari laman facebooknya, dijelaskan ada beberapa amalan yang memiliki pahala besar dan dapat menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kita, di antaranya:
1. Akhlak yang baik
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيْزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الفَاحِشُ البَذِي
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlaknya yang baik. Allah sangat membenci orang yang kata-katanya kasar dan kotor.” (HR Tirmidzi)
2. Bershalawat atas Nabi Muhammad SAW
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya Shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wa sallam termasuk yang memberatkan timbangan."( HR. Al-Hakim dan Imam At-Tirmidzi )
3. Ucapan Alhamdulillah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan ( Mizan )." (HR Muslim)
4. Kalimat Laa Ilaha Illallah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Kalau sekiranya tujuh petala langit dan bumi dan segala isi nya di letakkan pada satu piring timbangan sedang Laa Ilaha Illallah diletakkan pada sebelah lain niscaya kalimat tauhid itu akan melebihi berat langit dan bumi."( HR. Ahmad )
5. Ucapan Tasbih Subhanallahi Wabihamdih Subhanallahil Azhiim
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Dua kalimat ringan pada lisan berat pada timbangan dan menimbulkan cinta kepada Tuhan ia itu : Subhanallahi Wabihamdihi, Subhanallahil Azhiim." (HR. Bukhari ) (Baca juga : Bolehkah Anak Menasehati Orang Tuanya? Bagaimana Adabnya? )
6. Sedekah atau infak di jalan Allah SWT
7. Salat tahajud dan witir
8. Banyak membaca Al-Qur'an
9.Puasa semata-mata mencari ridha Allah SWT
Dalam satu lagi hadis Qudsi Allah Ta'ala berfirman yang bermaksud: "Puasa itu dinding atau perisai dari api neraka dan ia adalah untukKu dan Aku sendiri akan membalasnya. Dia (yang berpuasa) meninggalkan nafsu syahwat, meninggalkan makan dan minum kerana Aku. Sesungguhnya bau yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari bau kasturi". (Hadis Qudsi Riwayat Baghawi, Tabrani dan 'Abdan bin Basyir dari Ibnu Khasasiah).
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud : "Di syurga terdapat lapan pintu, diantaranya ada pintu bernama Ar-Rayyaan. Tidak diizinkan masuk melaluinya kecuali orang-orang yang berpuasa." (Hadis Riwayat Bukhari).
10. Memiliki niat yang baik baik
Sebuah hadis menjelaskan:
"Seorang hamba yang dikurniakan Allah ilmu dan niat yang ikhlas, ia berkata, 'Seandainya aku memiliki harta, nescaya aku akan beramal sebagaimana yang diperbuat oleh si polan (golongan yang diberikah harta dan ilmu).' Dengan niatnya tersebut, maka pahala kedua-dua hamba ini sama." (HR Tirmidzi) (Baca juga : Inilah Beberapa Puasa Sunnah Muharram dan Dalil-dalilnya )
Kemudian hadis :
"Bahwa sesungguhnya setiap amalan itu bergantung kepada niat, dan bahawa sesungguhnya bagi setiap orang apa yang dia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim).
“Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allah tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali ganda. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allah menuliskan di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu kesalahan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu A'lam
(wid)