4 Sunah ketika Masuk Kota Makkah, Salah Satunya Menginap di Dzu Thuwa
loading...
A
A
A
Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi dalam kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz yang edisi Indonesia menjadi "Panduan Fiqih Lengkap" (Pustaka Ibnu Katsir, 2007 M) menyebut haji adalah salah satu ibadah dari sekian banyak ibadah, mempunyai rukun , hal-hal yang wajib dan hal-hal yang sunah .
Berikut adalah sunah-sunah ketika masuk Kota Makkah :
1. Menginap di Dzu Thuwa, mandi untuk memasuki kota Makkah dan masuk kota Makkah pada siang hari.
Dari Nafi’, ia berkata, “Dahulu ketika Ibnu ‘Umar telah dekat dengan kota Makkah, ia menghentikan talbiyah, kemudian beliau menginap di Dzu Thuwa, salat Subuh di sana dan mandi. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan hal ini.”[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/435, no. 1573) ini adalah lafazh beliau, dan yang semisalnya; Shahiih Muslim (II/919, no. 1259), Sunan Abi Dawud (V/318, no. 1848)].
2. Memasuki kota Makkah dari ats-Tsaniyah al-‘Ulya (jalan atas).
Hal ini berdasarkan hadis Ibnu ‘Umar , ia berkata, “Dulu Rasulullah SAW memasuki kota Makkah dari ats-Tsaniyah al-‘ulya (jalan atas) dan keluar dari ats-Tsaniyah as-Sufla (jalan bawah).”[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/436, no. 1575) ini adalah lafazh beliau, Shahiih Muslim (II/918, no. 1257), Sunan an-Nasa-i (V/200), Sunan Ibni Majah (II/981, no. 2940)].
3. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke dalam masjid haram dan membaca:
“Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung, dengan wajah-Nya Yang Mahamulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari syaitan yang terkutuk. Dengan Nama Allah dan semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Muhammad, Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.”[Sahih: Al-Kalimuth Thayyib]
4. Mengangkat tangan ketika melihat Kakbah
Apabila ia melihat Ka’bah, mengangkat tangan jika mau, karena hal ini benar sahih dari Ibnu ‘Abbas. Kemudian berdo’a dengan do’a yang mudah dan apabila ia mau berdoa dengan do’anya Umar juga baik, sebab do’a ini pun sahih dari ‘Umar. Do’a beliau:
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan dan dari-Mu keselamatan, serta hidupkanlah kami, wahai Rabb kami dengan keselamatan.”[HR al-Baihaqi]
Berikut adalah sunah-sunah ketika masuk Kota Makkah :
1. Menginap di Dzu Thuwa, mandi untuk memasuki kota Makkah dan masuk kota Makkah pada siang hari.
Dari Nafi’, ia berkata, “Dahulu ketika Ibnu ‘Umar telah dekat dengan kota Makkah, ia menghentikan talbiyah, kemudian beliau menginap di Dzu Thuwa, salat Subuh di sana dan mandi. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan hal ini.”[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/435, no. 1573) ini adalah lafazh beliau, dan yang semisalnya; Shahiih Muslim (II/919, no. 1259), Sunan Abi Dawud (V/318, no. 1848)].
2. Memasuki kota Makkah dari ats-Tsaniyah al-‘Ulya (jalan atas).
Hal ini berdasarkan hadis Ibnu ‘Umar , ia berkata, “Dulu Rasulullah SAW memasuki kota Makkah dari ats-Tsaniyah al-‘ulya (jalan atas) dan keluar dari ats-Tsaniyah as-Sufla (jalan bawah).”[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/436, no. 1575) ini adalah lafazh beliau, Shahiih Muslim (II/918, no. 1257), Sunan an-Nasa-i (V/200), Sunan Ibni Majah (II/981, no. 2940)].
3. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke dalam masjid haram dan membaca:
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ، اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
“Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung, dengan wajah-Nya Yang Mahamulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari syaitan yang terkutuk. Dengan Nama Allah dan semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Muhammad, Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.”[Sahih: Al-Kalimuth Thayyib]
4. Mengangkat tangan ketika melihat Kakbah
Apabila ia melihat Ka’bah, mengangkat tangan jika mau, karena hal ini benar sahih dari Ibnu ‘Abbas. Kemudian berdo’a dengan do’a yang mudah dan apabila ia mau berdoa dengan do’anya Umar juga baik, sebab do’a ini pun sahih dari ‘Umar. Do’a beliau:
اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ.
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan dan dari-Mu keselamatan, serta hidupkanlah kami, wahai Rabb kami dengan keselamatan.”[HR al-Baihaqi]
(mhy)