Kisah Pasukan Eropa Kepung Kota Hamat setelah Shalahuddin Kalah di Ramallah

Jum'at, 28 Juni 2024 - 21:30 WIB
loading...
Kisah Pasukan Eropa Kepung Kota Hamat setelah Shalahuddin Kalah di Ramallah
Pasukan Shalahuddin AL Ayyubi kalah di Ramallah dan kembali ke Mesir. Pada saat itu, pasukan Eropa menjadi lebih berani. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Peristiwa pengepungan Kota Hamat oleh Eropa setelah kekalahan pasukan Muslimin di bawah Shalahuddin Al Ayyubi di Damaskus dan Ramallah, dikisahkan Ibnu al-Atsir dalam bukunya berjudul "Al-Mukhtar Min al-Kamil fi al-Tarikh; Qishshah Shalahuddin al-Ayyubi" yang diterjemahkan Abu Haytsam menjadi "Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pembebas Tanah Para Nabi"

Diceritakan, pada bulan Jumadil Awwal tahun 573 H, tentara Eropa mengepung kota Humat. Penyebabnya adalah tibanya seorang pemimpin Eropa melalui jalan laut di Pantai Syam. Ia adalah seorang panglima terkejam di Eropa.

Ketika ia melihat bahwa Shalahuddin Al Ayyubi ada di Mesir dan kembali dalam keadaan kalah dalam perang di Ramallah, ia pun menggunakan kesempatan kosongnya negeri Syam itu. Sebab, Syamsuddawlah Ibn Ayyub ketika itu sedang berada di Damaskus -menggantikan Shalahuddin untuk sementara-dan tidak punya banyak tentara.

Di samping itu, ia banyak tenggelam dalam kesenangan, dan lebih cenderung untuk bersantai.



Panglima Eropa itu kemudian mengumpulkan orang-orang Eropa yang ada di Syam. Ia membagi-bagikan harta, lalu bergerak menuju kota Humat dan mengepungnya.

Di sana ada gubernurnya, Syihabuddin Mahmud al- Harimi, paman Shalahuddin. Ia sedang sakit keras. Saat itu ada satu kelompok pasukan Shalahuddin yang sedang berada di dekat kota itu.

Mereka pun segera memasuki kota itu dan meminta bantuan kepada semua yang ada di kota itu.

Bala tentara Eropa lantas menyerbu kota ini. Mereka menyerang selama beberapa hari dari segenap penjuru. Mereka hampir-hampir merebut kota ini secara paksa dalam keadaan berkeping-keping. Akan tetapi, penduduk kota dan bala tentara Shalahuddin bersatu.

Pertempuran berkecamuk dengan dahsyat. Sebuah peperangan besar bagi kedua belah pihak. Kaum Muslimin bertempur dengan gigih. Mereka berjuang melindungi jiwa, keluarga, dan harta benda mereka.

Pertempuran berlanjut di perbatasan kota, siang dan malam, sampai akhirnya bisa memukul mundur bala tentara Eropa dari kota, hingga membuat kepercayaan diri kaum Muslimin semakin mantap.



Setelah itu mereka semakin bersemangat, dan memperhebat serangan terhadap tentara Eropa. Seketika itu pasukan Eropa pergi dengan perasaan putus asa. Allah telah melindungi kaum Muslimin dari kejahatan mereka.

Selanjutnya tentara Eropa bergerak menuju Harem dan mengepungnya setelah mereka menduduki Humat hanya selama empat hari. Ketika pasukan Eropa pergi dari Humat, Syihabuddin al-Harimi -penguasanya- meninggal dunia. Ia mempunyai seorang putra sebagai seorang pemuda terbaik yang meninggal dunia tiga hari sebelumnya.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1016 seconds (0.1#10.140)
pixels