Kalender Hijriah Global: Dunia Islam Tak Perlu Bantuan Asing untuk Entaskan Kemiskinan
loading...
A
A
A
Anggota Devisi Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Prof. Tono Saksono, Ph.D, menyatakan Dunia Islam sebetulnya tidak akan memerlukan bantuan asing untuk mengentaskan kemiskinan di negeri mereka jika utang peradaban hipotesis dapat dihimpun untuk membayar utang-utang umat Islam pada dunia barat.
Menurutnya, angka hipotesis total utang peradaban umat Islam karena kurang bayar zakat diperkirakan sebesar USD10 triliun. Ini terjadi selama 1200 tahun akibat penggunaan Kalender Gregorian sebagai pengganti Kalender Islam .
Hal ini dikatakan Prof Tono dalam seminar dan sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) bertema "KHGT: Jawaban Ijtihad Baru atas Kalender Islam Global untuk Persatuan Umat Islam Dunia" yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta Ahad 30 Juni 2024 lalu.
Muhammadiyah meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) mulai 1 Muharram 1446 H atau Ahad, 7 Juli 2024 M. Hal ini menandai periode penggunaan formal KHGT bagi organisasi massa Islam ini.
Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Endang Mintarja, mengatakan perubahan ini juga menandai rekonstruksi Wujudul Hilal yang telah digunakan sebelumnya, beralih ke sistem KHGT yang mengadopsi hasil putusan Kongres Turki 2016.
Dengan peluncuran KHGT, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi atas ketidakteraturan sistem penjadwalan waktu dunia Islam saat ini, serta membayar “utang peradaban” Islam dalam bidang sistem kalender.
Prof Tono menjelaskan menurut Bank Dunia, total external debt 48 negara the least developed countries, pada tahun 2014 hanya sekitar USD183 miliar.
Namun, CIA World Fact-Book yang mengutip lembaga keuangan dunia lain seperti IMF, memperkirakan total external debt negara-negara Muslim (negara dengan jumlah penduduk Muslim minimal 50% dari total populasinya) dan pada tahun 2016 mencapai sekitar USD1 triliun.
"Ini berarti, kemiskinan di dunia Muslim sebetulnya dapat dihilangkan jika utang peradaban hipotesis yang disebut di atas dapat dihimpun untuk membayar utang-utang umat Islam pada dunia barat," ujarnya.
Secara nominal, seandainya umat Islam sukses mengonversi utang peradaban, maka ini akan menjadi potensi ekonomi umat Islam yang sangat luar biasa dan tidak terbayangkan sebelumnya.
"Utang pada dunia barat dapat dibayar dan umat Islam masih memiliki sisa sumber daya ekonomi yang masih sangat besar untuk membangun peradaban Islam," ujar Prof Tono.
Lihat Juga: Kalender Islam Global Jadi Pembicaraan dalam Silaturahmi Idulfitri 1444 H PP Muhammadiyah
Menurutnya, angka hipotesis total utang peradaban umat Islam karena kurang bayar zakat diperkirakan sebesar USD10 triliun. Ini terjadi selama 1200 tahun akibat penggunaan Kalender Gregorian sebagai pengganti Kalender Islam .
Hal ini dikatakan Prof Tono dalam seminar dan sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) bertema "KHGT: Jawaban Ijtihad Baru atas Kalender Islam Global untuk Persatuan Umat Islam Dunia" yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta Ahad 30 Juni 2024 lalu.
Muhammadiyah meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) mulai 1 Muharram 1446 H atau Ahad, 7 Juli 2024 M. Hal ini menandai periode penggunaan formal KHGT bagi organisasi massa Islam ini.
Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Endang Mintarja, mengatakan perubahan ini juga menandai rekonstruksi Wujudul Hilal yang telah digunakan sebelumnya, beralih ke sistem KHGT yang mengadopsi hasil putusan Kongres Turki 2016.
Dengan peluncuran KHGT, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi atas ketidakteraturan sistem penjadwalan waktu dunia Islam saat ini, serta membayar “utang peradaban” Islam dalam bidang sistem kalender.
Prof Tono menjelaskan menurut Bank Dunia, total external debt 48 negara the least developed countries, pada tahun 2014 hanya sekitar USD183 miliar.
Namun, CIA World Fact-Book yang mengutip lembaga keuangan dunia lain seperti IMF, memperkirakan total external debt negara-negara Muslim (negara dengan jumlah penduduk Muslim minimal 50% dari total populasinya) dan pada tahun 2016 mencapai sekitar USD1 triliun.
"Ini berarti, kemiskinan di dunia Muslim sebetulnya dapat dihilangkan jika utang peradaban hipotesis yang disebut di atas dapat dihimpun untuk membayar utang-utang umat Islam pada dunia barat," ujarnya.
Secara nominal, seandainya umat Islam sukses mengonversi utang peradaban, maka ini akan menjadi potensi ekonomi umat Islam yang sangat luar biasa dan tidak terbayangkan sebelumnya.
"Utang pada dunia barat dapat dibayar dan umat Islam masih memiliki sisa sumber daya ekonomi yang masih sangat besar untuk membangun peradaban Islam," ujar Prof Tono.
Lihat Juga: Kalender Islam Global Jadi Pembicaraan dalam Silaturahmi Idulfitri 1444 H PP Muhammadiyah
(mhy)