Perang Salib di Era Dinasti Fatimiyah: Makna Yerusalem bagi Umat Kristen
loading...
A
A
A
Di tempat inilah pada tahun 335 Raja Byzantium, Konstantin, membuat gereja untuk menyakralkan tempat disalibnya Yesus dalam menebus dosa manusia.
Gereja tersebut dinamakan Gereja Suci Sepulchre. Gereja ini dijadikan ritual umat Kristen di seluruh dunia setiap tahun, seperti halnya haji oleh orang-orang Islam di Makkah.
Trudy Ring dalam bukunya berjudul "International Dictionary of Historic Places" mengatakan gereja suci tersebut dihancurkan oleh Khalifah Fathimiah alHakim pada tahun 1009 yang membuat kehidupan beragama yang damai di Yerusalem terganggu. Gereja Suci Sepulchre dibangun lagi pada tahun 1048.
Di Yerusalem, Yesus dibangkitkan dari makamnya setelah disalib di Bukit Golgota.
Merebut Yerusalem dari tangan Islam dan menjadikannya tempat suci di bawah pemerintahan kerajaan Kristen merupakan suatu bentuk kehidupan pemerintahan yang ideal yang harus diwujudkan. Inilah selanjutnya yang melahirkan Perang Salib.
Gereja tersebut dinamakan Gereja Suci Sepulchre. Gereja ini dijadikan ritual umat Kristen di seluruh dunia setiap tahun, seperti halnya haji oleh orang-orang Islam di Makkah.
Trudy Ring dalam bukunya berjudul "International Dictionary of Historic Places" mengatakan gereja suci tersebut dihancurkan oleh Khalifah Fathimiah alHakim pada tahun 1009 yang membuat kehidupan beragama yang damai di Yerusalem terganggu. Gereja Suci Sepulchre dibangun lagi pada tahun 1048.
Di Yerusalem, Yesus dibangkitkan dari makamnya setelah disalib di Bukit Golgota.
Merebut Yerusalem dari tangan Islam dan menjadikannya tempat suci di bawah pemerintahan kerajaan Kristen merupakan suatu bentuk kehidupan pemerintahan yang ideal yang harus diwujudkan. Inilah selanjutnya yang melahirkan Perang Salib.
(mhy)