10 Marga Keturunan Nabi Muhammad Asal Yaman

Selasa, 06 Agustus 2024 - 06:27 WIB
loading...
A A A
8. Bin Sumaith (بن سميط)

Yang pertama kali digelari al-Bin Sumaith ialah waliyullah Muhammad bin Ali bin Abdurahman bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad bin Abdurahman bin Alwi 'Ammu al-Faqih.

Gelar yang disandang beliau karena masa kecilnya dipakaikan oleh ibunya sebuah kalung dari benang yang biasa disebut Sumaith. Ketika sedang berjalan kalung itu jatuh dan sang ibu enggan berbalik untuk mengambilnya. Ibu dan puteranya berjalan terus dan membiarkan kalung itu tertinggal, sedangkan orang-orang yang menyaksikan kejadian itu mengira sang ibu tidak mengetahui kalau kalung anaknya jatuh dan berusaha memberitahu dengan berteriak Sumaith. Maka sejak itu anak tersebut dijuluki Semith.

Waliyullah Muhammad bin Semith lahir di Tarim, dikaruniai seorang anak lelaki bernama Abdullah yang menurunkan keturunannya di Tarim, Syibam, Taribah, Goroh (Hadramaut), Zanzibar dan Indonesia. Waliyullah Muhammad bin Semith wafat di Tarim Tahun 950 H.

9. Al-Jufri (الجفرى)

Orang pertama yang dijuluki Al-Jufri ialah waliyullah Abu Bakar bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad al-Faqih al-Muqaddam. Beliau dipanggil oleh datuk dari ibunya Waliyullah Abdurahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah dengan sebutan Djufratiy yang berarti anak kecil kesayangan berbadan gemuk dan kekar. Setelah dewasa ia menjadi seorang ahli dalam ilmu 'Jafar', suatu rumus-rumus menggunakan huruf dan angka yang ditulis di atas kulit Jafar (anak kambing).



Pada suatu hari beliau kehilangan kitabnya yang berisi ilmu Jafar, beliau mencarinya sambil berkata Jafri (maksudnya kitab ilmu Jafarku). Maka mulai sejak itu beliau disebut Al-Jufri. Waliyullah Abu Bakar bin Muhammad al-Djufri dilahirkan di Tarim dikaruniai lima anak lelaki yaitu: Muhammad, Abdullah, Ahmad, Alwi al-Khawas dan Umar.

Dari kelima anak yang terputus keturunannya adalah Muhammad dan Abdullah. Sedangkan tiga anak lainnya menurunkan keturunan Al-Djufri seperti: Al-Kaf, ash-Shafi dan Al-Bahar. Waliyullah Abu Bakar bin Muhammad al-Djufri wafat di Tarim Tahun 860 H.

10. Djamalullail (جمال الليل)

Djamalullail adalah gelar untuk Imam Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Faqih al-Muqaddam (keturunan terputus) dan al-Imam Muhammad bin Hasan al-Mua'alim bin Muhammad Asadilah bin Hasan at-Turabi.

Gelar yang disandang beliau karena selalu mengisi malam harinya dengan ibadah sholat, membaca Al-Qur'an, shalawat, serta dzikir lainnya. Ini dilakukannya selama hidupnya karena itu beliau digelari Djamalullail.

Waliyullah Muhammad Djamalullail lahir di Kota Tarim dikaruniai 2 anak lelaki yaitu: Abdullah bin Muhammad Djamalullail. Dari kedua cucunya Abdullah bin Ahmad dan Muhammad bin Ahmad menurunkan Al-Djamalullail yang berada di Haddramaut, Makkah dan India serta sebagian di Aceh dan pulau Jawa.

Ali bin Muhammad Djamalullail menurunkan keturunan leluhur Al-Qadri, Al-Asiry, Al-Baharun dan Al-Junaid. Beliau wafat di Kota Tarim pada Tahun 845 H.

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2464 seconds (0.1#10.140)