Kehidupan Akhirat Dimulai dengan Peniupan Sangkakala, Begini Penjelasannya

Rabu, 14 Agustus 2024 - 09:24 WIB
loading...
Kehidupan Akhirat Dimulai...
kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala. Ilustrasi: Ist
A A A
Prof Dr Quraish Shihab dalam bukunya berjudul "Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat" (Mizan, 2007) menyatakan kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala :

"Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit sehingga hari itu langit menjadi lemah" ( QS Al-Haqqah [69] : 13-16).

Dalam ayat lain dijelaskan bahwa:

... dan ditiup sangkakala sehingga matilah siapa (rnakhluk) yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah ( QS Al-Zumar [39] : 68).

Menurut Quraish Shihab, yang dikecualikan antara lain adalah malaikat Israfil yang bertugas meniup sangkakala itu. Ini karena masih akan ada peniupan kedua sebagaimana lanjutan ayat di atas:



Kemudian ditiupkan sangkakala itu sekali lagi, makatiba-tiba mereka (semua yang telah mati) berdirimenunggu (putusan Tuhan terhadap masing-masing) ( QS Al-Zumar [39] : 68).

"Banyak sekali ayat Al-Quran yang berbicara tentang kehancuran alam raya, matahari digulung, bulan terbelah, bintang-bintang pudar cahayanya, gunung dihancurkan sehingga menjadi debu yang beterbangan bagaikan kapas, dan sebagainya. Itu semua merupakan kehancuran total, bukan kehancuran bagian tertentu saja dari alam raya ini," jelas Quraish.

Begitu manusia dihidupkan kembali dengan peniupan sangkakala kedua, tiba-tiba:

Sambil menundukkan pandangan, mereka keluar dari kubur mereka bagaikan belalang yang beterbangan. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir -ketika itu- berkata: "Ini adalah hari yang sulit." ( QS Al-Qamar [54] : 7-8).

Ada jarak waktu antara peniupan pertama dan kedua. Hanya Allah yang mengetahui kadar waktu itu. Dan ketika semua makhluk telah meninggal, termasuk Israfil, Allah SWT. "berseru" dan "bertanya":

Kepunyaan siapakah kerajaan/kekuasaan hari ini? (Kemudian Allah menjawabnya sendiri): "Kepunyaan Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan" ( QS Mu'min [40] : 16).



Saat peniupan kedua, manusia sadar bahwa kehidupan di dunia hanya sebentar ( QS Al-Isra' [17] : 43) bahkan mereka merasa hanya bagaikan boberapa saat di sore atau pagi hari ( QS Al-Nazi'at [79] : 46).

Dari sana manusia digiring ke mahsyar (tempat berkumpul untuk menghadapi pengadilan Ilahi): "Setiap jiwa datang dengan satu penggiring dan satu penyaksi" ( QS Qaf [50] : 21).

Penggiring adalah malaikat dan penyaksi adalah diri manusia sendiri yang tidak dapat mengelak, atau amal perbuatannya masing-masing. Begitu penafsiran para ulama.

Dan ketika itu terjadilah pengadilan agung.

Pada hari itu yang menjadi saksi atas mereka adalah lidah, tangan, dan kaki mereka, menyangkut apa yang dahulu mereka lakukan ( QS Al-Nur [24] : 24).

Bahkan boleh jadi, mulut mereka ditutup dan yang berbicara adalah tangan mereka kemudian kaki mereka yang menjadi saksi-saksinya Sebagaimana ditegaskan dalam surat Ya Sin (36) : 65.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2315 seconds (0.1#10.140)