Reconquista: Kisah Pasukan Salib Ingin Merebut Kembali Andalusia

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 13:19 WIB
loading...
Reconquista: Kisah Pasukan...
Sejarawan menyebut masa kegagalan Reconquista terjadi antara tahun 722-1008. Foto/Ilustrasi; Ist
A A A
Sejarawan menyebut masa kegagalan Reconquista terjadi antara tahun 722-1008. Pada saat ini kekuasaan umat Islam di Andalusia justru sedang jaya-jayanya. Keemiran naik kelas menjadi kekhalifahan.

Reconquista adalah upaya penaklukan kembali Andalusia ( Spanyol ) oleh kaum Kristen Eropa . Peristiwa Reconquista terjadi dalam rentang waktu yang sangat panjang. Awal peristiwa Reconquista ditandai dengan pertempuran Covadonga sekitar tahun 720 Masehi hingga jatuhnya keamiran Islam Granada pada 1492 Masehi.

Reconquista berakhir sesaat menjelang penemuan benua Amerika-yaitu "Dunia Baru"—oleh bangsa Eropa, yang kemudian pada era tersebut menimbulkan imperium kolonial Spanyol dan Portugal .

Jati Pamungkas, S.Hum, M.A. dalam bukunya berjudul "Perang Salib Timur dan Barat, Misi Merebut Yerusalem dan Mengalahkan Pasukan Islam di Eropa" menyebut setelah Islam masuk ke Semenanjung Iberia pada tahun 711 dan menguasai mayoritas daerah Semenanjung Iberia pada tahun 720, akhirnya Kerajaan Visigoth runtuh dan bertransformasi menjadi Kerajaan Asturias yang letaknya di Semenanjung Iberia bagian utara.



Hanya berselang dua tahun, pada tahun 722, terjadilah Pertempuran Covadonga. Pada pertempuran tersebut, Kerajaan Asturias yang berlandaskan Kristen memenangkan perang.

Kemenangan tersebut bersifat sementara karena pada tahun 756 Emirat Cordoba telah berdiri dan penguasaannya atas Semenanjung Iberia semakin kuat.

Sejak pecahnya Pertempuran Covandoga tahun 722, pihak Kerajaan Asturias dan kerajaan-kerajaan lain di utara semakin bersemangat mengalahkan Islam di tahun-tahun berikutnya.

Kerajaan di utara itu antara lain Kerajaan Leon, Kerajaan Castilla, Kerajaan Aragon, Kerajaan Navarre, Kerajaan Portugal, dan juga terdapat Kerajaan Kristen di Prancis Selatan.

Jadi gerakan Reconquista dimulai saat terjadinya Pertempuran Covadonga yang bertujuan merebut kembali daerah yang diinvasi oleh orang-orang dari selatan atau dari Maroko.

Oleh sebab itulah orang-orang Islam di Andalusia disebut bangsa Moor atau bangsa yang berasal dari Maroko. Dalam Bahasa Spanyol lebih dikenal dengan bangsa Moriscos.



Sejarah Reconquista mengajarkan pada kehidupan religiositas Eropa tentang kekristenan, bahwa sebelum Kepausan di Roma menyerukan perang suci untuk merebut Yerusalem, kerajaan-kerajaan Kristen di Semenanjung Iberia dipelopori oleh Kerajaan Asturias—tanpa restu dari paus di Roma—telah melakukan perang sucinya sendiri yang terkenal pada masa setelahnya dengan nama Reconquista.

Jati Pamungkas mengatakan terdapat dua fase masa Reconquista, yaitu masa kegagalan dan keberhasilan.

Masa kegagalan Reconquista terjadi pasca Pertempuran Covadonga hingga Kekhalifahan Cordoba dipimpin oleh Hisyam II. "Jadi selama 286 tahun, dari tahun 722 hingga 1008, Reconquista mengalami kegagalan," ujar Jati Pamungkas. Bahkan pada tahun 929 Kekhalifahan Cordoba berhasil didirikan.



Pendirian Kekhalifahan Cordoba juga menunjukkan bahwa kekuatan Kristen dan juga serangan-serangan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Kristen di utara tidak mempengaruhi stabilitas politik di Cordoba.

Perubahan bentuk emirat menjadi kekhalifahan adalah bukti bahwa Islam di Spanyol adalah Islam yang siap dalam militer dan politik.

Tidak hanya itu, Kekhalifahan Cordoba tidak hanya siap melawan kerajaan-kerajaan Kristen Eropa yang jarang sekali memenangkan pertempuran di Semenanjung Iberia, namun juga siap melawan pemerintahan sesama Islam di selatan, Kekhalifahan Fathimiyah, yang pada waktu itu menjadi ancaman paling serius karena terletak lebih dekat daripada Kekhalifahan Abbasiyah.

Kala itu, Dinasti Idrisiah, Rustamiah, dan Aghlabiah telah dikalahkan oleh Kekhalifahan Fathimiyah.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4006 seconds (0.1#10.140)