Muhammadiyah Dekat dengan Kaum Proletar: Simak Pidato Kiai Ahmad Dahlan
loading...
A
A
A
Kiai Ahmad Dahlan selanjutnya menyatakan: “Akal itu bagaikan sebuah biji atau bibit yang terbenam dalam bumi, agar supaya bibit (akal) itu tumbuh dari bumi dan kemudian menjadi pohon yang besar, harus disiangi, disiram secara terus menerus."
"Demikian juga halnya dengan akal manusia, tidak akan tumbuh dan bertambah sempurna apabila tidak disirami dengan pengetahuan."
" ...Setinggi-tingginya pendidikan akal ialah pendidikan dengan Ilmu Mantiq ialah suatu ilmu yang membicarakan sesuatu yang cocok dengan kenyataan sesuatu itu.”
“Selanjutnya, agar akal manusia memperoleh kesempurnaan, dan agar supaya tetap pada keadaannya sebagai akal, harus memenuhi enam hal sebagai berikut:
1. Dalam memilih berbagai perkara harus dengan belas kasih. ...
2. Bersungguh-sungguh dalam mencari,...
3. Harus memilih secara jelas dan terang benderang. ...banyak orang yang mencari sesuatu lalu mendapatkan sesuatu yang sesungguhnya harus ditolak karena bertentangan dengan kehendaknya semula, karena mencarinya sesuatu hanya dengan ikut-ikutan ...dan hanya mengikuti adat-istiadat saja.
4. Harus beritikad baik dalam menetapkan pilihan yang dicarinya dan tetap teguh dalam hati ...
5. Harus dipelihara dengan baik barang yang diperolehnya, karena manusia itu bersifat alpa dan lena.
6. Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, karena segala pengetahuan tidak akan bermanfaat apabila tidak dikerjakan sejalan dengan keadaan.”
Kiai Ahmad Dahlan dalam pidato tersebut menyatakan selanjutnya: “Sesungguhnya pengajaran yang berguna bagi akal manusia itu jauh lebih dibutuhkan oleh manusia daripada makanan yang mengisi perutnya. Pengajaran bagi manusia akan lebih cepat menambah besarnya akal dibandingkan dengan tambah besarnya badan oleh makanan. Sebenarnya mencari harta benda dunia itu lebih payah daripada mencari pengetahuan yang berfaedah dan memperbaiki perbuatan atau sikap dan tindakan.”
"Demikian juga halnya dengan akal manusia, tidak akan tumbuh dan bertambah sempurna apabila tidak disirami dengan pengetahuan."
" ...Setinggi-tingginya pendidikan akal ialah pendidikan dengan Ilmu Mantiq ialah suatu ilmu yang membicarakan sesuatu yang cocok dengan kenyataan sesuatu itu.”
“Selanjutnya, agar akal manusia memperoleh kesempurnaan, dan agar supaya tetap pada keadaannya sebagai akal, harus memenuhi enam hal sebagai berikut:
1. Dalam memilih berbagai perkara harus dengan belas kasih. ...
2. Bersungguh-sungguh dalam mencari,...
3. Harus memilih secara jelas dan terang benderang. ...banyak orang yang mencari sesuatu lalu mendapatkan sesuatu yang sesungguhnya harus ditolak karena bertentangan dengan kehendaknya semula, karena mencarinya sesuatu hanya dengan ikut-ikutan ...dan hanya mengikuti adat-istiadat saja.
4. Harus beritikad baik dalam menetapkan pilihan yang dicarinya dan tetap teguh dalam hati ...
5. Harus dipelihara dengan baik barang yang diperolehnya, karena manusia itu bersifat alpa dan lena.
6. Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, karena segala pengetahuan tidak akan bermanfaat apabila tidak dikerjakan sejalan dengan keadaan.”
Kiai Ahmad Dahlan dalam pidato tersebut menyatakan selanjutnya: “Sesungguhnya pengajaran yang berguna bagi akal manusia itu jauh lebih dibutuhkan oleh manusia daripada makanan yang mengisi perutnya. Pengajaran bagi manusia akan lebih cepat menambah besarnya akal dibandingkan dengan tambah besarnya badan oleh makanan. Sebenarnya mencari harta benda dunia itu lebih payah daripada mencari pengetahuan yang berfaedah dan memperbaiki perbuatan atau sikap dan tindakan.”
(mhy)