Inilah Balasan Bagi yang Pandai Bersyukur
loading...
A
A
A
Muslimah, saat ini di kala musibah pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, tentu banyak orang yang terkena imbasnya. Tak hanya diuji dengan sakit, juga kita diuji dengan kesulitan-kesulitan lainnya seperti masalah ekonomi dan lainnya. Di sinilah kita diuji, apakah kita bisa tetap bersyukur atau malah kufur dengan nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan selama ini.
Bersyukur atau syukur, banyak disebutkan dalam Al-Qur'an. Sebagai muslim kita diperintahkan untuk pandai bersyukur atas semua karunia dan nikmat yang telah Allah Ta'ala berikan. Perintah bersyukur ini, Allah perintahkan dalam firmannya :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
(Baca juga : .Ummu Al-Hasan : Potret Pentingnya Perempuan Mencari Ilmu )
Begitu juga Rasullullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa orang yang paling bersyukur ialah manusia yang paling qanaah (menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya. Sedangkan manusia yang paling kufur adalah manusia yang rakus dan tamak. Karena orang yang rakus itu tak pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia masih terus berangan-angan terhadap apa yang belum ia miliki.
Padahal dengan bersyukur maka Allah juga menjanjikan banyak ganjaran bagi mereka yang senantias bersyukur. Seperti akan menambah nikmat di atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya pada kita. Tambahan nikmat yang dimaksud bisa berbentuk zahir (seperti harta yang bertambah), ataupun batin misal: ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan salat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di akherat nanti.
(Baca juga : Wanita Keputihan Apakah Najis dan Membatalkan Wudhu? )
1. Ditambahkan nikmatnya
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).
Di samping itu, nikmat Allah bukan hanya seputar harta dan penampilan, namun juga dapat berupa dihindari dari marabahaya, penyakit fisik maupun psikis, mendapat perlindungan dari gangguan manusia, jin serta binatang. Bahkan juga termasuk perlindungan dari kekufuran, kemusyrikan, dan bid’ah.
(Baca juga : Bagi Muslimah, Amalan Ini Ganjarannya Langsung Surga )
2. Dilipatgandakan pahalanya
Bukan cuma nikmatnya, Allah juga akan menambah pahala orang-orang yang senantiasa bersyukur dengan kondisi yang mereka alami.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
“Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
3. Diampuni dosa-dosanya
Tak hanya ditambahkan nikmatnya, orang-orang yang bersyukur juga akan diampuni dosa-dosanya.
(Baca juga : .Pengurus Baru Partai Gerindra Diumumkan, Ini Daftar Lengkapnya )
Bersyukur atau syukur, banyak disebutkan dalam Al-Qur'an. Sebagai muslim kita diperintahkan untuk pandai bersyukur atas semua karunia dan nikmat yang telah Allah Ta'ala berikan. Perintah bersyukur ini, Allah perintahkan dalam firmannya :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
(Baca juga : .Ummu Al-Hasan : Potret Pentingnya Perempuan Mencari Ilmu )
Begitu juga Rasullullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa orang yang paling bersyukur ialah manusia yang paling qanaah (menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya. Sedangkan manusia yang paling kufur adalah manusia yang rakus dan tamak. Karena orang yang rakus itu tak pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia masih terus berangan-angan terhadap apa yang belum ia miliki.
Padahal dengan bersyukur maka Allah juga menjanjikan banyak ganjaran bagi mereka yang senantias bersyukur. Seperti akan menambah nikmat di atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya pada kita. Tambahan nikmat yang dimaksud bisa berbentuk zahir (seperti harta yang bertambah), ataupun batin misal: ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan salat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di akherat nanti.
(Baca juga : Wanita Keputihan Apakah Najis dan Membatalkan Wudhu? )
1. Ditambahkan nikmatnya
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).
Di samping itu, nikmat Allah bukan hanya seputar harta dan penampilan, namun juga dapat berupa dihindari dari marabahaya, penyakit fisik maupun psikis, mendapat perlindungan dari gangguan manusia, jin serta binatang. Bahkan juga termasuk perlindungan dari kekufuran, kemusyrikan, dan bid’ah.
(Baca juga : Bagi Muslimah, Amalan Ini Ganjarannya Langsung Surga )
2. Dilipatgandakan pahalanya
Bukan cuma nikmatnya, Allah juga akan menambah pahala orang-orang yang senantiasa bersyukur dengan kondisi yang mereka alami.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
“Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
3. Diampuni dosa-dosanya
Tak hanya ditambahkan nikmatnya, orang-orang yang bersyukur juga akan diampuni dosa-dosanya.
(Baca juga : .Pengurus Baru Partai Gerindra Diumumkan, Ini Daftar Lengkapnya )