Kisah Para Wali: Awal Mula Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani Belajar Tasawuf

Minggu, 20 September 2020 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Syeikh Abdul Qadir memahami bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimah. Lantas dengan keseriusan dan kesungguhan, berangkatlah beliau menuntut ilmu ke para tokoh ulama yang selalu membimbingnya. Beliau memulai masa pendidikannya dengan belajar mambaca Al-Qur'an kepada Abu Al-Wafa bin Aqil Al-Hambali, Abu Al-Khitab Mahfudz Al-Kalwadany Al-Hambali dan masih banyak lagi yang lainnya, sampai fasih dalam pembacaannya.

Beliau belajar hadis dari ulama ahli hadis di zamannya seperti Abu Ghalib Muhammad bin Hasan Al-Balakilany dan yang lainnya. Beliau juga belajar ilmu Fiqih dari para fuqaha yang masyhur di zamannya seperti Abu Sa'id Al-Mukharrimi. Selanjutnya beliau belajar ilmu bahasa dan sastra kepada Abu Zakaria Yahya bin Ali Al-Tibrizi. Akhirnya, beliau mendalami berbagai disiplin ilmu pengetahuan dengan pemahaman yang mendalam. Ilmu syari'at, tarekat, bahasa dan sastra; sehingga beliau menjadi pemimpin dan guru besar mazhab Hambali. Allah Ta'ala memberikan hikmah dengan perantaraan lisannya yang memberikan wejangan dalam berbagai majelisnya.

Walaupun Syeikh Abdul Qadi r belajar tasawuf kepada Syeikh Hammad ad-Dabbas, tapi yang memberikan jubah darwis (simbol dari jubah Rasulullah adalah Abu Sa'ad Al Mubarak bin Ali Al-Mukharrimi, ulama besar pada zamannya di Baghdad, pemilik madrasah di Babulijadz, yang kemudian diserahkan kepada Syeikh Abdul Qadir Jilani . ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3223 seconds (0.1#10.140)