Menyingkap Eksistensi Jin dalam Al-Qur'an

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 15:37 WIB
loading...
Menyingkap Eksistensi Jin dalam Al-Quran
Iblis/Ilustrasi/Ist
A A A
SETIAP muslim yang beriman kepada Allah Taala diwajibkan memercayai keberadaan golongan jin . Jin merupakan makhluk ciptaaan Allah yang memiliki tujuan yang sama dengan manusia yaitu beribadah kepada Sang Khalik. ( )

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS adz-Dzariyat: 56).

"Sumber pengetahuan tentang jin, iblis dan setan adalah wahyu (Al-Quran dan hadis). Dengan demikian, pengetahuan kita tentang mereka itu dapat diterima karena bersumber kepada sumber yang sangat valid dan akurat," ujar Muchammad Ichsan dalam Pengajian Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (07/10). ( )

Ichsan menerangkan bahwa jin tergolong dalam al-ghaibiyyat, selain setan dan iblis. Al-Ghaibiyyat berarti entitas yang tidak dapat ditakar dengan kemampuan indera manusia. Meski tak dapat dirasakan keberadaannya oleh manusia, Ichsan menegaskan bahwa orang-orang bertakwa harus percaya dan yakin akan eksistensi hal-hal yang al-ghaibiyyat sebagaimana termaktub dalam QS Al-Baqarah ayat 2-3.

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Adanya jin, setan dan iblis termasuk ke dalam min al-ma’lum min al-din bil-dharurah (hal-hal yang diketahui umum dari urusan agama). Orang yang tidak percaya adanya jin, setan dan iblis itu akan tergolong menjadi orang kafir, karena tidak percaya dengan Al-Quran dan hadis yang telah menceritakannya," tegas Ichsan.



Jin dan manusia sama-sama hidup di muka bumi ini meskipun berbeda alam. Alam jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia, namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun atau didiami manusia.

"Jin dan manusia sama-sama diciptakan Allah. Namun menurut banyak riwayat bangsa jin sudah lebih dulu diciptakan sebelum manusia, jadi jumlah bangsa jin lebih banyak dari pada manusia," terang Ichsan.

Allah berfirman:

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS Al-Hijr: 27)



Ichsan menerangkan bahwa hikmah penciptaan golongan jin, setan dan iblis adalah untuk menguji Adam dan keturunannya, apakah mengikuti perintah Allah atau perintah setan.

"Iman seseorang itu bernilai karena telah susah payah melawan setan yang telah bersumpah untuk menyesatkannya, sehingga ia layak mendapat balasan yang setimpal," ujar Ichsan.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1902 seconds (0.1#10.140)