Hafshah binti Umar, Penjaga Al-Qur'an yang Ahli Puasa dan Salat Malam

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 12:34 WIB
loading...
A A A
Rasulullah sangat adil dalam gilirannya dan nafkah zahir. Namun, sebagai seorang perempuan, Hafshah tahu cinta Beliau amat cenderung kepada Aisyah selepas Khadijah. Hafshah mendekati Aisyah dalam usaha menarik perhatian suami. Sebuah pasangan yang pas, sama-sama masih muda. Hafsah dan Aisyah pernah bersepakat untuk mengurangkan masa Rasulullah di rumah Zainab binti Jahsy.

(Baca juga : Libur Panjang, 509.140 Kendaraan Tinggalkan Jakarta )

Dikisahkan bahwa Zainab binti Jahsy menghidangkan madu untuk Rasulullah dan beliau menikmatinya. Hafsah melihat dan menceritakan kepada Aisyah, sehingga mereka berdua terbakar cemburu. Diaturlah sebuah rencana apabila Rasulullah masuk ke rumah salah seorang daripada mereka, akan dikatakan bahwa bau mulut Rasulullah seperti bau maghafiir (sejenis makanan berbau tidak enak). (HR Bukhari, no. 4912 dan muttafaq a’laih).

Hafshah juga pernah membuka rahasia Rasulullah SAW kepada Aisyah karena kecemburuaannya. Rasulullah berusaha sebisa mungkin memenangi hati istri-istrinya. Ini merupakan sebuah hal yang amat sulit. Dalam kelembutan sikap, Nabi tetap berkerja keras untuk sebuah keadilan. Namun, tatkala cemburu yang fitrah sudah bertukar menjadi fitnah atau ujian, Allah menegur perilaku istri-istri Beliau di dalam Surah at-Tahrim.

Demikian pedihnya cemburu bahkan perempuan yang paling berimanpun sukar mengendalikannya hingga mendapat teguran langsung dari Allah Ta’ala. Kisah mereka ini Allah abadikan hingga akhir zaman yang terekam di dalam Al-Qur'an. Semoga kita mengambil pengajaran.

(Baca juga : Lionel Messi dan Guardiola Jadi Bahan Kampanye Capres Barcelona )

Cinta Teruji

Usaha keras Hafshah radhiyallahu’anha untuk menyenangkan suaminya sudah berbalik menjadi perkara yang menyusahkan Nabi. Menurut Rasulullah, Hafsah perlu diberi pengajaran. Rasulullah menceraikan Hafsah talak satu. Dunia bagaikan tertutup awan gelap. Diceraikan suami yang juga adalah Nabi Allah menyiksakan batinnya.

Allah tunjukkan bukti Dialah kekasih paling memahami. Dia memahami jiwa Hafsah. Memahami kesedihannya. Memahami setiap rahasia hatinya. Allah seakan memaklumi perbuatannya bukan berniat jahat, cuma ingin dicintai oleh seorang suami. Inginkan sebuah perhatian lebih.

Lalu, Allah mengutus Jibril untuk mengangkat kembali kemuliaan Hafsah di mata Nabi Shallahu‘alaihi wa sallam. Jibril berkata, “Dia (Hafsah) adalah seorang ahli puasa dan salat. Dia adalah bidadarimu di surga.” Atas perintah ini, Rasulullah merujuknya kembali. (HR Abu Dawud).

(Baca juga : Libur Panjang di Rumah Saja? Jangan Khawatir, Lakukan 10 Cara Asyik Berikut Ini )

Keutamaan Hafshah binti Umar Radhiyallahu ‘anha:

1. Berilmu luas, faqih dan bertakwa.
2. Ahli puasa dan salat malam.
3. Berpikiran cerdas hingga menjadi tempat rujukan hukum, hadis dan ibadah selama hidupnya.
4. Pandai menulis dan membaca yang pada zamannya amat sedikit orang memiliki dua kelebihan ini.
5. Seorang yang amanah. Diamanahkan oleh Khalifah Abu Bakr untuk menjaga lembaran-lembaran al-Quran yang telah berhasil dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit sampai dengan zaman Khalifah Utsman.
6. Sentiasa memuhasabah diri. Berkata Abu Nu’aim, “Wanita ahli puasa dan salat. Selalu memandang dirinya tidak berarti dan selalu memuhasabah diri. Hafsah binti Umar bin Khattab, pewaris dan penjaga lembaran-lembaran al-Quran.” (Hilyatul Auliyaa’).
7. Pada tahun 41 Hijriah, beberapa hari berselang dari bulan Syaaban, Hafsah dijemput kembali mengadap Tuhannya. (Shifatus Shafwah). Beliau dimakamkan di Baqi’. Saat itu, usianya 63 tahun. Sebelum wafat, beliau sempat mensedekahkan semua hartanya yang masih tersisa.

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)