Kisah Abu Hurairah dan Kurma yang Tak Pernah Habis
loading...
A
A
A
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu adalah sahabat Nabi yang terkenal dan periwayat hadis Nabi paling banyak (sekitar 5.374 hadis). Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin, ada pula yang mengatakan nama aslinya Abdurrahman bin Shakhr .
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Beliau diperkirakan lahir 21 tahun sebelum Hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena senang memelihara kucing. (Baca Juga: Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah)
Ada satu kisah yang tidak pernah beliau lupakan. Abu Hurairah mengatakan peristiwa itu merupakan musibah besar baginya karena berkaitan dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Dalam Sirah Sahabat Nabi yang disampaikan Al-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsy diceritakan bahwaAbu Hurairah berkata musibah terbesar dalam hidupku ada 3 yaitu:
1. Wafatnya Rasullullah صلى الله عليه وسلم.
2. Wafatnya Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
3. Rumah saya dibakar, harta saya dirampok dan hilanglah kaleng kecil saya.
Sahabat lain tertawa mendengar musibah terbesar adalah hilangnya kaleng kecil. "Memangnya kenapa Ya Abu Hurairah, kenapa engkau bilang kaleng kecil hilang adalah musibah terbesarmu?" tanya sahabat .
Abu Hurairah bercerita: "Saya pernah bepergian bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Saya masukkan sebelumnya ke dalam kaleng 20 butir kurma. Dalam perjalanan, Rasulullah bertanya: "Apa itu ya Abu Hurairah?"
"Kurma Ya Rasulullah," jawab Abu Hurairah . Kemudian Rasulullah memerintahkan agar kurma itu dikeluarkan. Maka Abu Hurairah mengeluarkan kurma tersebut.
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم meniup kurma itu satu persatu sambil membacakan doa. Lalu beliau berkata: "Jika kamu lapar, masukkan tanganmu ke dalam kaleng, jangan ditumpahkan."
"Semenjak itu saya mengambil kurma dari dalam kaleng tersebut. Isinya tak pernah habis bahkan setelah Rasulullah صلى الله عليه وسلم wafat. Hingga wafat pula khalifah-khalifah kurma di dalam kaleng itu tetap tak habis sampai Sayyidina Ustman pun wafat, lalu kaleng tersebut hilang," tutur Abu Hurairah. ( )
Abu Hurairah mengatakan bahwa kurma itu berjumlah 20 biji. Setelah memakannya, bijinya pun dikumpulkannya dan jumlahnya mencapai 100 karung. Masya Allah, inilah yang menyebabkan Abu Hurairah sedih dan tak melupakannya.
Abu Hurairah merasa sedih karena kurmanya bukan kurma biasa. Kurma yang didoakan Nabi itu merupakan berkah yang luar biasa bagi Abu Hurairah . ( )
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد وعلى اله Ùˆ صØبه
Wallahu A'lam
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Beliau diperkirakan lahir 21 tahun sebelum Hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena senang memelihara kucing. (Baca Juga: Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah)
Ada satu kisah yang tidak pernah beliau lupakan. Abu Hurairah mengatakan peristiwa itu merupakan musibah besar baginya karena berkaitan dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Dalam Sirah Sahabat Nabi yang disampaikan Al-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsy diceritakan bahwaAbu Hurairah berkata musibah terbesar dalam hidupku ada 3 yaitu:
1. Wafatnya Rasullullah صلى الله عليه وسلم.
2. Wafatnya Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
3. Rumah saya dibakar, harta saya dirampok dan hilanglah kaleng kecil saya.
Sahabat lain tertawa mendengar musibah terbesar adalah hilangnya kaleng kecil. "Memangnya kenapa Ya Abu Hurairah, kenapa engkau bilang kaleng kecil hilang adalah musibah terbesarmu?" tanya sahabat .
Abu Hurairah bercerita: "Saya pernah bepergian bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Saya masukkan sebelumnya ke dalam kaleng 20 butir kurma. Dalam perjalanan, Rasulullah bertanya: "Apa itu ya Abu Hurairah?"
"Kurma Ya Rasulullah," jawab Abu Hurairah . Kemudian Rasulullah memerintahkan agar kurma itu dikeluarkan. Maka Abu Hurairah mengeluarkan kurma tersebut.
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم meniup kurma itu satu persatu sambil membacakan doa. Lalu beliau berkata: "Jika kamu lapar, masukkan tanganmu ke dalam kaleng, jangan ditumpahkan."
"Semenjak itu saya mengambil kurma dari dalam kaleng tersebut. Isinya tak pernah habis bahkan setelah Rasulullah صلى الله عليه وسلم wafat. Hingga wafat pula khalifah-khalifah kurma di dalam kaleng itu tetap tak habis sampai Sayyidina Ustman pun wafat, lalu kaleng tersebut hilang," tutur Abu Hurairah. ( )
Abu Hurairah mengatakan bahwa kurma itu berjumlah 20 biji. Setelah memakannya, bijinya pun dikumpulkannya dan jumlahnya mencapai 100 karung. Masya Allah, inilah yang menyebabkan Abu Hurairah sedih dan tak melupakannya.
Abu Hurairah merasa sedih karena kurmanya bukan kurma biasa. Kurma yang didoakan Nabi itu merupakan berkah yang luar biasa bagi Abu Hurairah . ( )
اللهم صلى على سيدنا Ù…Øمد وعلى اله Ùˆ صØبه
Wallahu A'lam
(rhs)