Kenikmatan-kenikmatan yang Membawa Manusia Pada Sifat Sombong
loading...
A
A
A
Salah satu penyakit hati adalah sombong. Sikap sombong mudah muncul dalam diri manusia. Yang menjadikan seseorang menderita penyakit hati ini, bisa oleh berbagai macam kenikmatan . Seperti misalnya harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah.
Kenikmatan-kenikmatan yang menyebabkan seseorang memiliki sifat sombong ini, menurut Iman Al-Ghazali antara lain, yakni:
1. Ilmu pengetahuan . Biasanya orang yang berilmu tinggi atau berpendidikan tinggi merasa dirinya orang yang paling pandai bila dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu atau berpendidikan
(Baca juga : Jaga Pandangan untuk Ketenangan Hati )
2. Amal ibadah yang tidak jelas dapat menyebabkan sifat takabbur apalagi bila mendapat perhatian dari orang lain karena ibadah yang dilakukannya, selain menjadi sombong namun juga mampu mengurangi keikhlasannya dalam mejalankan amal ibadahnya.
3. Kebangsawanan , dapat menyebabkan takabbur karena menganggap dirinya lebih tinggi derajadnya daripada kelompok atau kasta lain. dan memandang rendah oleh orang yang dianggapnya hanyalah rakyat biasa.
4. Kecantikan dan ketampanan wajah, menjadikan orang merendahkan orang lain yang tidak lebih cantik dan tampan dari dirinya. Bukan malah mensyukuri namun malah menjadi tinggi hati dan sombong karena mampu menjadi pusat perhatian
(Baca juga : Puasa Daud dan Keutamaannya Bagi Perempuan )
5. Harta dan kekayaan , memiliki harta berlebih, tidak menjadikan semua orang untuk mau bersedekah melalui jalan-Nya. Dengan kekayaan dan hartanya, justu malah mampu menjadikan seseorang untuk meremehkan orang miskin.
6. Kekuatan dan kekuasaan, berkah kekuasaan yang dimikinya, bukan dipakai untuk membantu orang yang benar dan membutuhkannya, namun dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimilikinya ia malah berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain tanpa melihat statusnya
7. Banyak pengikut, teman sejati, karib kerabat yang mempunyai kedudukan dan pejabat-pejabat tinggi.
(Baca juga : Dahsyatnya Setan Menjerumuskan Manusia Melalui Perempuan )
Dan di antara bahaya akibat memiliki sifat sombong ialah pertama, mampu menghancurkan amal saleh. Seseorang yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar daripada setiap perbuatan maupun ibadah yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, artinya sia-sialah semua perbuatan yang ia lakukan.
“Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (HR. Thabrani)
(Baca juga : KAMI Minta Pemerintah Jamin Keamanan Habib Rizieq )
Kedua, memperturutkan hawa nafsu. Ketika seseorang sudah memiki rasa sombong, maka orang tersebut akan selalu bertindak sesuai hawa nafsunya tanpa memikirkan sekitar dan akibat yang akan terjadi setelahnya.
Sikap seperti ini berakibat akan rasa tinggi hati dan selalu merasa lapar untuk berbuat sesuatu yang mampu membuat dirinya puas dan bangga. Dalam keadaan seperti itu, mereka akan cenderung berbuat serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga yang mereka lakukan tak lain hanyalah maksiat semata.
(Baca juga : Tak Sentuh Golongan Miskin, Diskon Belanja Online Belum Dongkrak Konsumsi )
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Kita harus belajar dari kisah iblis yang terusir dari surga karena sikap sombongnya yang merasa lebih hebat dari Nabi Adam. Allah berfirman,
قَالَ فَٱهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
“Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS Al-A’raf: 13).
Seorang mukmin sudah seharusnya membenamkan sifat sombong dan angkuh. Kita harus merendahkan hati agar tak dibenci Allah. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.
(Baca juga : Profil Singkat Perjuangan Enam Pahlawan Nasional Baru )
Untuk itu, Imam Al-Ghazali memberikan nasehat agar kita terhindar dari sifat sombong ini. Nasehat beliau, antara lain:
1. Jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah ia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadah.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu.
(Baca juga : 10 Lembaga Pemerintah Dibubarkan, Indonesia Sehat )
4. Jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.
(Baca juga : UMKM Perkumpulan Bumi Alumni Unpad Makin Dilirik Berbagai Kalangan )
Nasihat Imam al-Ghazali mengajarkan kita agar rendah hati dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.
Wallahu A'lam
Kenikmatan-kenikmatan yang menyebabkan seseorang memiliki sifat sombong ini, menurut Iman Al-Ghazali antara lain, yakni:
1. Ilmu pengetahuan . Biasanya orang yang berilmu tinggi atau berpendidikan tinggi merasa dirinya orang yang paling pandai bila dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu atau berpendidikan
(Baca juga : Jaga Pandangan untuk Ketenangan Hati )
2. Amal ibadah yang tidak jelas dapat menyebabkan sifat takabbur apalagi bila mendapat perhatian dari orang lain karena ibadah yang dilakukannya, selain menjadi sombong namun juga mampu mengurangi keikhlasannya dalam mejalankan amal ibadahnya.
3. Kebangsawanan , dapat menyebabkan takabbur karena menganggap dirinya lebih tinggi derajadnya daripada kelompok atau kasta lain. dan memandang rendah oleh orang yang dianggapnya hanyalah rakyat biasa.
4. Kecantikan dan ketampanan wajah, menjadikan orang merendahkan orang lain yang tidak lebih cantik dan tampan dari dirinya. Bukan malah mensyukuri namun malah menjadi tinggi hati dan sombong karena mampu menjadi pusat perhatian
(Baca juga : Puasa Daud dan Keutamaannya Bagi Perempuan )
5. Harta dan kekayaan , memiliki harta berlebih, tidak menjadikan semua orang untuk mau bersedekah melalui jalan-Nya. Dengan kekayaan dan hartanya, justu malah mampu menjadikan seseorang untuk meremehkan orang miskin.
6. Kekuatan dan kekuasaan, berkah kekuasaan yang dimikinya, bukan dipakai untuk membantu orang yang benar dan membutuhkannya, namun dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimilikinya ia malah berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain tanpa melihat statusnya
7. Banyak pengikut, teman sejati, karib kerabat yang mempunyai kedudukan dan pejabat-pejabat tinggi.
(Baca juga : Dahsyatnya Setan Menjerumuskan Manusia Melalui Perempuan )
Dan di antara bahaya akibat memiliki sifat sombong ialah pertama, mampu menghancurkan amal saleh. Seseorang yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar daripada setiap perbuatan maupun ibadah yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, artinya sia-sialah semua perbuatan yang ia lakukan.
“Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (HR. Thabrani)
(Baca juga : KAMI Minta Pemerintah Jamin Keamanan Habib Rizieq )
Kedua, memperturutkan hawa nafsu. Ketika seseorang sudah memiki rasa sombong, maka orang tersebut akan selalu bertindak sesuai hawa nafsunya tanpa memikirkan sekitar dan akibat yang akan terjadi setelahnya.
Sikap seperti ini berakibat akan rasa tinggi hati dan selalu merasa lapar untuk berbuat sesuatu yang mampu membuat dirinya puas dan bangga. Dalam keadaan seperti itu, mereka akan cenderung berbuat serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga yang mereka lakukan tak lain hanyalah maksiat semata.
(Baca juga : Tak Sentuh Golongan Miskin, Diskon Belanja Online Belum Dongkrak Konsumsi )
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Kita harus belajar dari kisah iblis yang terusir dari surga karena sikap sombongnya yang merasa lebih hebat dari Nabi Adam. Allah berfirman,
قَالَ فَٱهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ
“Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS Al-A’raf: 13).
Seorang mukmin sudah seharusnya membenamkan sifat sombong dan angkuh. Kita harus merendahkan hati agar tak dibenci Allah. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.
(Baca juga : Profil Singkat Perjuangan Enam Pahlawan Nasional Baru )
Untuk itu, Imam Al-Ghazali memberikan nasehat agar kita terhindar dari sifat sombong ini. Nasehat beliau, antara lain:
1. Jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah ia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadah.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu.
(Baca juga : 10 Lembaga Pemerintah Dibubarkan, Indonesia Sehat )
4. Jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.
(Baca juga : UMKM Perkumpulan Bumi Alumni Unpad Makin Dilirik Berbagai Kalangan )
Nasihat Imam al-Ghazali mengajarkan kita agar rendah hati dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.
Wallahu A'lam
(wid)