Kisah-Kisah Mengharukan Jelang Wafatnya Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Al Hamid Al Husaini dalam bukunya berjudul "Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib RA" menulis penyakit Rasulullah mencapai puncaknya ketika beliau berada di kediaman Siti Maimunah r.a. , salah seorang isteri beliau. Atas kesepakatan semua isterinya beliau meminta supaya dibawa ke tempat kediaman Siti Aisyah r.a .
Dengan berikat kepala, beliau keluar dan berjalan sambil bertopang pada Ali bin Abi Thalib dan pamannya, Abbas. Beliau tiba di tempat kediaman Siti Aisyah r.a. dalam keadaan lemah sekali. ( )
Beberapa hari kemudian, di saat banyak orang sedang menunaikan salat jama'ah yang diimami oleh Abu Bakar r.a., tiba-tiba Nabi Muhammad s.a.w. muncul di tengah-tengah mereka dengan bertopang pada Ali serta Al Fadhl bin Abbas.
Salat subuh berjama'ah itu hampir saja tertunda karena hal yang mengejutkan itu. Hal itu tak sampai terjadi, karena Rasulullah s.a.w. memerintahkan supaya salat dilanjutkan.
Abu Bakar r.a. sendiri merasa rikuh, berniat mundur dan hendak menyerahkan imam salat kepada beliau, tetapi Nabi Muhammad s.a.w. mendorongnya dari belakang sambil berucap setengah berbisik: "Teruskan mengimami salat".
Beliau kemudian mengambil tempat di samping kanan Abu Bakar r.a. dan menunaikan salat sambil duduk.
Seusai salat Nabi Muhammad s.a.w. berbalik menghadap ke belakang dan bertatap-muka dengan jama'ah yang memenuhi masjid. Semua bergembira melihat Rasulullah berangsur sehat. Lebih tertegun lagi tatkala beliau berkata:
"Hai kaum muslimin, api neraka sudah bertiup dan fitnahpun akan datang seperti malam gelap-gulita. Demi Allah, aku tidak akan menghalalkan sesuatu selain yang dihalalkan oleh Al Qur'an. Aku pun tidak akan mengharamkan sesuatu selain yang diharamkan oleh Al Qur'an. Terkutuklah orang yang menggunakan pekuburan sebagai tempat bersujud (Masjid)."
Kesehatan Rasulullah s.a.w. yang secara tiba-tiba tampak pulih kembali dengan cepat tersiar luas dan disambut gembira sekali oleh seluruh kaum muslimin. ( )
Usamah bin Zaid, yang semula sudah siap untuk membubarkan pasukan, karena Rasulullah sakit keras, kemudian menghadap beliau untuk minta izin menggerakkan pasukannya ke Syam. Bahkan Abu Bakar r.a. sendiri pun yakin benar bahwa beliau sudah bisa kembali menjalankan tugas sehari-hari. Begitu pula Umar bin Khattab r.a. dan para sahabat dekat lainnya, sekarang sudah beranjak meninggalkan masjid guna menyelesaikan keperluan masing-masing. ( )
Dengan berikat kepala, beliau keluar dan berjalan sambil bertopang pada Ali bin Abi Thalib dan pamannya, Abbas. Beliau tiba di tempat kediaman Siti Aisyah r.a. dalam keadaan lemah sekali. ( )
Beberapa hari kemudian, di saat banyak orang sedang menunaikan salat jama'ah yang diimami oleh Abu Bakar r.a., tiba-tiba Nabi Muhammad s.a.w. muncul di tengah-tengah mereka dengan bertopang pada Ali serta Al Fadhl bin Abbas.
Salat subuh berjama'ah itu hampir saja tertunda karena hal yang mengejutkan itu. Hal itu tak sampai terjadi, karena Rasulullah s.a.w. memerintahkan supaya salat dilanjutkan.
Abu Bakar r.a. sendiri merasa rikuh, berniat mundur dan hendak menyerahkan imam salat kepada beliau, tetapi Nabi Muhammad s.a.w. mendorongnya dari belakang sambil berucap setengah berbisik: "Teruskan mengimami salat".
Beliau kemudian mengambil tempat di samping kanan Abu Bakar r.a. dan menunaikan salat sambil duduk.
Seusai salat Nabi Muhammad s.a.w. berbalik menghadap ke belakang dan bertatap-muka dengan jama'ah yang memenuhi masjid. Semua bergembira melihat Rasulullah berangsur sehat. Lebih tertegun lagi tatkala beliau berkata:
"Hai kaum muslimin, api neraka sudah bertiup dan fitnahpun akan datang seperti malam gelap-gulita. Demi Allah, aku tidak akan menghalalkan sesuatu selain yang dihalalkan oleh Al Qur'an. Aku pun tidak akan mengharamkan sesuatu selain yang diharamkan oleh Al Qur'an. Terkutuklah orang yang menggunakan pekuburan sebagai tempat bersujud (Masjid)."
Kesehatan Rasulullah s.a.w. yang secara tiba-tiba tampak pulih kembali dengan cepat tersiar luas dan disambut gembira sekali oleh seluruh kaum muslimin. ( )
Usamah bin Zaid, yang semula sudah siap untuk membubarkan pasukan, karena Rasulullah sakit keras, kemudian menghadap beliau untuk minta izin menggerakkan pasukannya ke Syam. Bahkan Abu Bakar r.a. sendiri pun yakin benar bahwa beliau sudah bisa kembali menjalankan tugas sehari-hari. Begitu pula Umar bin Khattab r.a. dan para sahabat dekat lainnya, sekarang sudah beranjak meninggalkan masjid guna menyelesaikan keperluan masing-masing. ( )
(mhy)