Nasehat Menghadapi Ujian dan Fitnah Akhir Zaman

Rabu, 02 Desember 2020 - 06:13 WIB
loading...
A A A
Poin pertama, masalah bagi kita adalah bukan semata-mata kita mengatakan “Menolong agama Allah”, bukan semata-mata kita mengatakan bahwa kita akan menjaga agama Allah. Kenapa? Karena sesungguhnya Allah benar-benar akan menjaga agamaNya dan benar-benar Allah akan memenangkan agamaNya. Seandainya kita tidak menjadi penolongNya, maka Allah akan mencari dan memunculkan generasi lainnya yang akan menjaga agama ini. Jadi Allah telah memberikan jaminan agama ini akan dijaga.

Poin kedua, bahwa kewajiban bagi seorang mukmin adalah dituntut untuk benar dalam berkata, benar dalam berucap, benar dalam beramal. Yaitu seorang muslim diperintahkan untuk sejalan dengan perintah Allah dan RasulNya dalam setiap perkara. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengatakan tentang apa yang harus kita lakukan hari ini.

Apa yang didapatkan oleh para sahabat dan para tabi’in di masa Hajjaj bin Yusuf, itu melebihi kedzaliman yang kita lihat hari ini, artinya keburukan individunya, bukan keburukan keadaannya. Karena kalau keadaan tetap dimasa Hajjaj lebih baik dari masa ‘Umar bin Abdul ‘Aziz. Walaupun tidak diragukan bahwa pada masa ‘Umar bin Abdul ‘Aziz itu lebih mulia daripada Hajjaj. Tapi massanya, tetap. Hal ini karena dimasa Hajjaj itu ada Anas bin Malik dan para sahabat yang lainnya.

(Baca juga : Pengamat: Pariwisata Pulih pada Kuartal IV Tahun Depan )

Maka kaum muslimin mengadu kepada Anas bin Malik tentang kedzaliman tentang yang mereka rasakan. Apa nasihat Anas bin Malik Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu?

اصْبِرُوا ، فَإِنَّهُ لاَ يَأْتِى عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلاَّ الَّذِى بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ

“Sabarlah. Karena tidak datang tahun kecuali akan lebih buruk dari yang sebelumnya.”

Lalu disebutkan yang dimaksud dengan “lebih buruk dari yang sebelumnya” bukan berkaitan dengan masalah ekonomi, sulitnya mencari harta dan sebagainya, bukan berkaitan dengan itu. Dalam riwayat yang lain disebutkan:

إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ

“Apabila telah pergi orang-orang alimnya.”

Apabila semua umat Islam dalam semua individunya mereka komitmen kepada apa yang dibawa oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka pertolongan itu akan dekat. Karena semua keburukan yang kita dapatkan hari ini dari keburukan para pemimpin kita, maka itu sesuai dengan kata:

كَـمَـا تَـكُـونُـوا يُـولَّـى عَـلَـيْـكُـم

“Bagaimana kalian, maka demikianlah pemimpin kalian.”

Apabila ketika melihat sesuatu kedzaliman, maka problem solvingnya adalah setiap mukmin melakukan perombakan jiwa, setiap mukmin melakukan perombakan individu yang dinamakan dengan istilah revolusi mental dalam arti revolusi karakter, yaitu berkaitan dengan akhlak kita sebagai seorang muslim, yaitu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kewajiban kita adalah beribadah kepada Allah. Kemudian kita membereskan diri. Kemudian jadikanlah bagian-bagian dari shalat kita dalah berdoa untuk kebaikan pemimpin kita. Sehingga para ulama kita mengatakan: “Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, maka aku akan khususkan doa ini adalah untuk pemimpinku.” Doakan agar pemimpin kita mendapat hidayah, agar pemimpin kita menjadi pemimpin yang adil.

5. Solusi ketika iman sedang turun

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa di antara hiruk-pikuk kehidupan dalam fitnah, maka kita akan sering mendapatkan ujian yang menyebabkan kita lemah. Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun telah mengisyaratkan:

إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدْ أَفْلَحَ وَمَنْ كَانَتْ شِرَّتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ

“Dalam setiap kondisi semangat, akan datang masa yang lemah. Maka barangsiapa yang melemahnya kepada sunnahku, maka ia akan selamat. Dan barangsiapa yang dalam kondisi lemahnya kepada selain sunnah, maka dia akan celaka.” (HR. Ibnu Hibban)

Dahsyatnya fitnah hari ini terkadang akan mengurangi dan menguras kondisi iman kita. Semangat beramal berkurang, semangat mencari ilmu adalah berkurang. Solusinya adalah ‘Umar bin Khattab menjelaskan hadis yang tadi, beliau mengatakan:
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)