6 Laskar FPI Ditembak Mati, Ini Respons Para Dai di Tanah Air
loading...
A
A
A
"Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang. Siapa yang membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam," ucap UAS melalui video yang tersebar di medsos baru-baru ini.
UAS mengajak seluruh jamaah dan seluruh bangsa Indonesia agar tidak terprovokasi, cerdas berpikir, cerdas bermedsos, dan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala.
Tanggapan senada datang dari Ustaz Shamsi Ali , Imam/Direktur Jamaica Muslim Center yang juga Diaspora Indonesia di New York. Dai yang akrab disapa Imam Shamsi ini mengatakan, penembakan rakyat sipil tanpa sebuah ancaman nyata yang bisa dibuktikan tidak dapat dibenarkan oleh hukum dan akal sehat. Pembunuhan yang terjadi adalah perbuatan keji yang terkutuk.
"Dan karenanya pembunuhan itu harus ditolak dan dikecam, bahkan dikutuk oleh semua orang yang sadar hukum dan punya rasa kemanusiaan (sense of humanity)," katanya dalam rilisnya kemarin.
Polisi itu, kata Imam Shamsi , harusnya hadir memberikan rasa aman dan perlindungan kepada warga. Penggunaan kekerasan, apalagi dengan senjata api oleh pengamanan, hanya diperbolehkan dalam situasi yang ekstra penting dan nyata bahayanya (real threat).
"Nyawa manusia itu sakral. Biarlah Allah Sang Pencipta, mati dan hidup yang mengambilnya. Dan semoga Indonesia, negeriku tercinta, selalu aman dan damai, makmur dan berkeadilan," kata Imam Shamsi .
(Baca Juga: Hukum Membunuh Tanpa Hak, Ini Pesan Al-Qur'an dan Rasulullah)
UAS mengajak seluruh jamaah dan seluruh bangsa Indonesia agar tidak terprovokasi, cerdas berpikir, cerdas bermedsos, dan banyak berdoa kepada Allah Ta'ala.
Tanggapan senada datang dari Ustaz Shamsi Ali , Imam/Direktur Jamaica Muslim Center yang juga Diaspora Indonesia di New York. Dai yang akrab disapa Imam Shamsi ini mengatakan, penembakan rakyat sipil tanpa sebuah ancaman nyata yang bisa dibuktikan tidak dapat dibenarkan oleh hukum dan akal sehat. Pembunuhan yang terjadi adalah perbuatan keji yang terkutuk.
"Dan karenanya pembunuhan itu harus ditolak dan dikecam, bahkan dikutuk oleh semua orang yang sadar hukum dan punya rasa kemanusiaan (sense of humanity)," katanya dalam rilisnya kemarin.
Polisi itu, kata Imam Shamsi , harusnya hadir memberikan rasa aman dan perlindungan kepada warga. Penggunaan kekerasan, apalagi dengan senjata api oleh pengamanan, hanya diperbolehkan dalam situasi yang ekstra penting dan nyata bahayanya (real threat).
"Nyawa manusia itu sakral. Biarlah Allah Sang Pencipta, mati dan hidup yang mengambilnya. Dan semoga Indonesia, negeriku tercinta, selalu aman dan damai, makmur dan berkeadilan," kata Imam Shamsi .
(Baca Juga: Hukum Membunuh Tanpa Hak, Ini Pesan Al-Qur'an dan Rasulullah)
(rhs)