Kisah Anak Durhaka yang Jadi Keledai dan Tanduk Sapi

Selasa, 22 Desember 2020 - 12:50 WIB
loading...
Kisah Anak Durhaka yang Jadi Keledai dan Tanduk Sapi
Ilustrasi/Ist
A A A
Berikut ceria kocak ala sufi yang dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "

Mendurhakai Ibu

Suatu hari, Nashruddin membeli seekor keledai di pasar, lalu membawanya pulang. Di tengah jalan, dua orang penganggur melihat Nashruddin dan mereka bersepakat untuk menipunya. Salah seorang mendekati Nashruddin dan berjalan di belakangnya sambil melepaskan tali pengikat keledai itu secara perlahan, lalu mengikatkannya ke kepalanya sendiri. Sementara, temannya mengambil keledai itu dan membawanya lari. ( )

Setelah sampai di rumah, Nashruddin menoleh ke belakang untuk melihat keledainya.

Dia terkejut karena yang dilihatnya adalah seorang pria dengan kepala-terikat. Melihat itu, Nashruddin menjadi heran, lalu bertanya padanya, "Siapakah engkau?"

Orang itu berkata sambil mengusap air matanya, "Wahai tuan, aku adalah orang bodoh yang telah dimurkai oleh ibuku. Beliau telah mendoakanku agar Allah mengubahku menjadi seekor keledai, maka doa beliau itu dikabulkan oleh Allah Swt. Kemudian mereka menjualku di pasar kepadamu. Namun, dengan barakah tanganmu, bentukku dapat berubah kembali menjadi manusia seperti semula." (Baca juga: Canda Ala Sufi: Malam Bulan Purnama, Burung Gagak, dan Kepala Botak )

Lalu dia mendekati Nashruddin dan menciuminya sambil minta doa dan berterima kasih padanya. Mendengar itu, Nashruddin percaya lalu membebaskanya. Tentunya, setelah dia memberikan nasihat agar orang itu segera menaati dan membuat ridha orang tuanya.

Hari berikutnya, Nashruddin pergi ke pasar untuk membeli keledai yang lain. Tiba-tiba dia melihat keledai yang dibelinya beberapa hari yang lalu ada di situ. Dengan cepat dia mendekati keledai itu dan membisikkan di telinganya, "Wahai pria kurang ajar, aku tahu kalau kamu tidak mendengarkan nasihatku sehingga ibumu murka lagi padamu. Demi Allah, aku tidak akan membelimu lagi." ( )

Telah Kuperoleh Apa yang Kuinginkan

Suatu saat, Nashruddin memiliki seekor lembu yang tanduknya sangat besar dan keras. Saat lembu itu tidur, Nashruddin membayangkan; kalau saja dia bertengger di antara tanduk-tanduk itu, pasti dia akan seperti seorang raja yang sedang duduk di singgasananya.

Pelan-pelan, Nashruddin mendekati lembu itu, lalu melompat naik dan duduk di atas tanduknya. Tiba-tiba, lembu itu terbangun dan berdiri serta membanting Nashruddin ke tanah hingga terkapar dan pingsan.

Dengan cepat istrinya mendekati Nashruddin sambil berteriak dan menangis. Tak lama kemudian, Nashruddin siuman dan berkata, "Wahai istriku, janganlah engkau menangis.... Memang, aku merasa sakit, tapi paling tidak aku telah memperoleh apa yang kuinginkan." (
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4252 seconds (0.1#10.140)