Jalan Kaum Sufi Menurut Al-Insan al-Kamil
loading...
A
A
A
Sufisme adalah ajaran sebaik persaudaraan kaum Sufi , orang-orang mistis yang berbagi keyakinan bahwa pengalaman batiniah bukanlah bagian dari kehidupan, tetapi kehidupan itu sendiri. Sufi berarti "cinta". (
)Pada pencapaian lebih rendah, para anggota diorganisir ke suatu lingkaran dan pondok-pondok. Bentuk yang lebih tinggi -- sakinah (kedamaian), mereka melambung bersama dengan barakah (berkah, kekuatan, kesucian) dan interaksi mereka dengan kekuatan ini berpengaruh dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sufisme adalah jalan hidup, diyakini oleh anggota sebagai esensi dan realitas semua ajaran religius dan filosofis. Ajaran ini membimbing ke penyelesaian kaum laki-laki dan kaum perempuan, melalui institusi murid, meditasi dan praktek. Berikutnya adalah "realitas hidup".
Kebijakan atau penyelesaian, menurut kaum Sufi, dibedakan dari intelektualisme, keakademisan dan sebagainya, yang sekadar sebagai alat. Jalan, mengajarkan sampai tingkat mana alat ini dapat digunakan; dan juga bagaimana menggabungkan tindakan dengan takdir.
"Sufisme," kata guru, "adalah jalan yang diambil kaum Sufi dalam kehidupan dan pekerjaan nyata mereka sesuai bentuk yang berbeda dengan bentuk lain; yang menuntun mereka ke perkembangan mental, fisik dan kekuatan metafisik yang penuh. Awalnya mereka diorganisir ke dalam kelompok di bawah bimbingan seorang Pembimbing (guru) sampai hubungan pengabadian diri ditegakkan."
"Hubungan persahabatan disebut Persaudaraan, Aliran, dan Cara atau Jalan. Mungkin pula disebut Bangunan, sebagai analogi atas sesuatu yang dibangun oleh perkumpulan anggota. Guru disebut Syeikh, Orang Bijak,Yang Lebih Tahu, Pemimpin, Kuno atau Pengarah. Murid disebut Yang Diarahkan, Penggemar, Pecinta atau Calon."
"Pondok disebut biara, kuil, pertapaan dan sebagainya, yang mungkin memiliki bentuk fisik, mungkin pula tidak."
Tambahan pula sistem metafisikal saling dihubungkan dengan kehidupan biasa, Sufisme mempertahankan bahwa anggota-anggotanya akan unggul dalam pekerjaan terpilih mereka.
Sufisme adalah ajaran, tidak dengan metode membosankan seperti catatan buku atau ajaran "A sampai Z". Akhirnya, ketika hubungan sudah cukup mantap, engkau melanjutkan pelajarannya sendiri, dan menjadi "Pribadi Sempurna". (
===
Karya Al-Insan al-Kamil, dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
Sufisme adalah jalan hidup, diyakini oleh anggota sebagai esensi dan realitas semua ajaran religius dan filosofis. Ajaran ini membimbing ke penyelesaian kaum laki-laki dan kaum perempuan, melalui institusi murid, meditasi dan praktek. Berikutnya adalah "realitas hidup".
Kebijakan atau penyelesaian, menurut kaum Sufi, dibedakan dari intelektualisme, keakademisan dan sebagainya, yang sekadar sebagai alat. Jalan, mengajarkan sampai tingkat mana alat ini dapat digunakan; dan juga bagaimana menggabungkan tindakan dengan takdir.
"Sufisme," kata guru, "adalah jalan yang diambil kaum Sufi dalam kehidupan dan pekerjaan nyata mereka sesuai bentuk yang berbeda dengan bentuk lain; yang menuntun mereka ke perkembangan mental, fisik dan kekuatan metafisik yang penuh. Awalnya mereka diorganisir ke dalam kelompok di bawah bimbingan seorang Pembimbing (guru) sampai hubungan pengabadian diri ditegakkan."
"Hubungan persahabatan disebut Persaudaraan, Aliran, dan Cara atau Jalan. Mungkin pula disebut Bangunan, sebagai analogi atas sesuatu yang dibangun oleh perkumpulan anggota. Guru disebut Syeikh, Orang Bijak,Yang Lebih Tahu, Pemimpin, Kuno atau Pengarah. Murid disebut Yang Diarahkan, Penggemar, Pecinta atau Calon."
"Pondok disebut biara, kuil, pertapaan dan sebagainya, yang mungkin memiliki bentuk fisik, mungkin pula tidak."
Tambahan pula sistem metafisikal saling dihubungkan dengan kehidupan biasa, Sufisme mempertahankan bahwa anggota-anggotanya akan unggul dalam pekerjaan terpilih mereka.
Sufisme adalah ajaran, tidak dengan metode membosankan seperti catatan buku atau ajaran "A sampai Z". Akhirnya, ketika hubungan sudah cukup mantap, engkau melanjutkan pelajarannya sendiri, dan menjadi "Pribadi Sempurna". (
Baca Juga
===
Karya Al-Insan al-Kamil, dinukil dari Idries Shah dalam The Way of the Sufi dan telah diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul " Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat " .
(mhy)