Begini Bacaan Doa dan Zikir Saat I'tidal yang Dipraktikkan Imam Syafi'i
loading...
A
A
A
Imam Nawawi mengatakan ada beragam bacaan doa dan zikir yang bisa dibaca saat i’tidal baik bagi imam, makmum, maupun orang yang salat sendirian. Hanya saja catatan penting bagi imam agar tidak membaca zikir tersebut seluruhnya yang membuat salat berjamaah menjadi panjang dan lama.
Imam dibolehkan memperpanjang salatnya apabila makmumnya juga memperbolehkan ia salat dengan bacaan yang panjang. Hal ini disebabkan karena kondisi makmum yang berbeda-beda, ada yang tua, sibuk, dan lain sebagainya. Sehingga dikhawatirkan jika imam membaca terlalu panjang dan lama, maka makmumnya akan merasa resah.
Berikut adalah zikir saat i'tidal yang diajarkan Imam Syafi’i sebagaimana ditulis dalam kitab Al-Umm. Beliau mengatakan bahwa jika seseorang hendak berdiri dari ruku’ menuju i’tidal dan melaksanakan i’tidal, maka ia mengucapkan:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ مِلْءَ السَّمٰوَاتِ وَمِلْءَ الْاَرْضِ وَمِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
Rabbanaa lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi mil’as samaawaati wamil al-ardli wa mil a maa syi’ta min syai in ba’du ahlats tsanaa’i wal majdi ahaqqu ma qaalal ‘abdu wa kullunaa laka ‘abdun laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thia limaa mana’ta walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
Ya Tuhan kami, hanyalah kepada Mu segala puji pujian yang banyak, baik, yang diberkahi di dalamnya sepenuh langit, sepenuhnya bumi, sepenuh keduanya, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan darinya setelah itu. Dzat yang berhak mendapatkan pujian dan kemuliaan sebagaimana yang diucapkan oleh hambaNya. Dan kita semua adalah hamba bagiMu. Tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang telah Engkau berikan, dan Tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang telah Engkau cegah. Dan kemuliaan itu tidak ada gunanya dariMu Dzat yang memiliki kemuliaan.
Bacaan Imam Syafi’i tersebut merupakan gabungan dari semua bacaan yang diajarkan Rasulullah SAW dan sahabatnya di dalam hadis-hadisnya.
Menurut Imam Nawawi, disunnahkan (jika mampu) membaca seluruh dari bacaan zikir-zikir tersebut ketika ruku’ (sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Syafi’i). Jika ingin meringkasnya maka cukup membaca “Sami’Allahu liman hamidah.” “Rabbanalakal hamdu mil’as samaawaati wamil al ardli wa mil a maa syi’ta min syain ba’du.”
Dan jika ingin meringkasnya lagi maka cukup mengatakan “Sami’a Allahu liman hamidah.” “Rabbanaa walakal hamd.” Dan tidak ada bacaan yang lebih ringkas dari itu.
Baca Juga
Imam dibolehkan memperpanjang salatnya apabila makmumnya juga memperbolehkan ia salat dengan bacaan yang panjang. Hal ini disebabkan karena kondisi makmum yang berbeda-beda, ada yang tua, sibuk, dan lain sebagainya. Sehingga dikhawatirkan jika imam membaca terlalu panjang dan lama, maka makmumnya akan merasa resah.
Berikut adalah zikir saat i'tidal yang diajarkan Imam Syafi’i sebagaimana ditulis dalam kitab Al-Umm. Beliau mengatakan bahwa jika seseorang hendak berdiri dari ruku’ menuju i’tidal dan melaksanakan i’tidal, maka ia mengucapkan:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ مِلْءَ السَّمٰوَاتِ وَمِلْءَ الْاَرْضِ وَمِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
Rabbanaa lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi mil’as samaawaati wamil al-ardli wa mil a maa syi’ta min syai in ba’du ahlats tsanaa’i wal majdi ahaqqu ma qaalal ‘abdu wa kullunaa laka ‘abdun laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thia limaa mana’ta walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
Ya Tuhan kami, hanyalah kepada Mu segala puji pujian yang banyak, baik, yang diberkahi di dalamnya sepenuh langit, sepenuhnya bumi, sepenuh keduanya, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan darinya setelah itu. Dzat yang berhak mendapatkan pujian dan kemuliaan sebagaimana yang diucapkan oleh hambaNya. Dan kita semua adalah hamba bagiMu. Tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang telah Engkau berikan, dan Tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang telah Engkau cegah. Dan kemuliaan itu tidak ada gunanya dariMu Dzat yang memiliki kemuliaan.
Bacaan Imam Syafi’i tersebut merupakan gabungan dari semua bacaan yang diajarkan Rasulullah SAW dan sahabatnya di dalam hadis-hadisnya.
Menurut Imam Nawawi, disunnahkan (jika mampu) membaca seluruh dari bacaan zikir-zikir tersebut ketika ruku’ (sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Syafi’i). Jika ingin meringkasnya maka cukup membaca “Sami’Allahu liman hamidah.” “Rabbanalakal hamdu mil’as samaawaati wamil al ardli wa mil a maa syi’ta min syain ba’du.”
Dan jika ingin meringkasnya lagi maka cukup mengatakan “Sami’a Allahu liman hamidah.” “Rabbanaa walakal hamd.” Dan tidak ada bacaan yang lebih ringkas dari itu.
(mhy)