Tak Sulit, Berikut Ini Penerang Kegelapan Alam Kubur dan Kiamat

Jum'at, 09 April 2021 - 14:08 WIB
loading...
Tak Sulit, Berikut Ini Penerang Kegelapan Alam Kubur dan Kiamat
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
DALAM sebuah hadis qudsi Allah SWT berkata kepada Nabi Musa as bahwa Allah memberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW dua cahaya, yang dengan dua cahaya itu dapat menutupi dua kegelapan.

Maka Nabi Musa bertanya apakah dua cahaya dan dua kegelapan itu?

Allah menjawab bahwa dua cahaya itu adalah cahaya Ramadhan dan cahaya Al-Quran , sedangkan dua kegelapan itu adalah kegelapan di alam kubur dan kegelapan di hari kiamat .



Lebih detail lagi, dari Sa’id bin Sulaim ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang-orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba-tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, datanglah dua malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata, ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan untuk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam surga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, ”Aku adalah Al-Quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la.

Selanjutnya, Abu Laist As-Samarqandi mengatakan dalam Tanbihul Ghafilin, mengatakan barang siapa yang ingin selamat dari azab kubur hendaknya ia melakukan empat hal ini, karena itulah yang kelak akan menjadi penerang dalam kubur.

Pertama, menjaga salat lima waktu. Salat merupakan amalan pertama yang akan diperhitungkan pada hari kiamat. Dalam sebuah hadis dikatakan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا. رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ.

Abu Hurairah ra . berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR Tirmizi)

Kedua, sedekah . Setiap insan dianjurkan sedekah menurut kemampuan masing-masing. Sedekah tidak harus selalu dengan materi. sedekah bisa menjelma dalam bentuk apapun, seperti menolong, mengajarkan ilmu agama, membuang duri di jalan, dan lain sebagainya. Selain itu sedekah yang manfaatnya masih mengalir bagi orang-orang yang hidup setelahnya akan menjadi amal jariyah tersendiri dan penerang dalam kubur bagi sang mayit. Dalam sebuah hadis Nabi Bersabda:

إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، وعلم ينتفع به، وولد صالح يدعو له. رواه مسلم

Artinya; jika anak cucu adam mati maka semua amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtunya. (HR. Muslim).

Ketiga, membaca Al-Quran. Perbanyaklah membaca Al-Quran sebab ia akan menjadi penolong di hari kiamat. Ia akan datang sebagai penerang di alam kubur sekaligus penghalang dari api neraka. Nabi bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya di hari kiamat nanti ia akan menjadi syafa’at kepada orang-orang yang mengikutinya (HR Muslim)

Keempat, banyak membaca tasbih. Dalam riwayat Imam Thabari, Nabi mengatakan bahwa tasbih dapat meringankan panasnya siksa kubur. Selain itu, bertasbih dapat membuat timbangan amal di hari kiamat menjadi berat. Nabi bersabda:

كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).” (HR. Bukhari& Muslim)
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2359 seconds (0.1#10.140)