Begini Cara Menghitung Kapan Lailatul Qadar Turun Tahun Ini
loading...
A
A
A
DUA kitab masing-masing I’anatut Thalibin juz 2 dan kitab Hasyiah al-Bajury memberi tahu cara menghitung kapan lailatul qadar turun ke bumi.
Kitab I’anatut Thalibin juz 2 karangan Imam Al-Ghazali memberi ancar-ancar, malam seribu bulan atau Lailatul Qadar tahun ini bakal jatuh pada malam ke-27 Ramadhan 1442 H atau pada Ahad, 9 Mei 2021 M.
Kitab itu memberi pentunjuk jika awal puasa jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Seperti kita tahu, Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Selasa 13 April 2021.
“Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut," ujar Syekh Abul Hasan As-Syadzili memperkuat hitungan tersebut. Kaidah ini sesuai dengan keterangan dalam kitab Hasyiah al-Jamal, hal. 480.
Kaidah ini juga tercantum dalam kitab-kitab para ulama termasuk dalam kitab-kitab fiqih bermazhab Syafi’i (fiqh Syafi’iyyah). Rumus ini teruji dari kebiasaan para ulama yang telah menemui Lailatul Qadar.
Lebih rinci lagi, menurut Imam Al-Ghazali dalam I’anatut Thalibin, sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama, bahwa cara untuk mengetahui Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan:
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة.
1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Hasyiah al-Bajury
Hanya saja, berbeda dari keterangan dalam I'anatut Thalibin, kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304, mencantumkan kaidah lain. Lailatul Qadar dalam kitab ini diperkirakan jatuh pada hari ke-25, atau Jumat, 7 Mei 2021.
Kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304, mencantumkan kaidah lain:
وإناجميعا إن نصم يوم جمعة # ففى تاسع العشرين خذ ليلة القدر وإن كان يوم السبت أول صومنا#فحادي وعشرين إعتمده بلاعذر وإن هلّ يوم الصوم فى أحد # ففى سابع العشرين مارمت فاستقر وإن هلّ بالإثنين فاعلم بأنّه # يوافيك نيل الوصل فى تاسع العشرى ويوم الثلاثاإن بدا الشهرفاعتمد # على خامس العشرين تحظ بها القدر وفى الأربعاء إن هلّ يامن يرومها # فدونك فاطلب وصلها سابع العشي ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد # توافيك بعد العشر فى ليلة الوتر
(Jika awal puasanya Jumat maka pada malam ke-29; jika Sabtu maka pada malam ke-21; jika Ahad maka pada malam ke-27; jika pada Senin maka pada malam ke-29; jika Selasa maka pada malam ke-25; jika Rabu maka pada malam ke-27; jika Kamis maka pada sepuluh akhir malam-malam ganjil).
Melihat dua kitab tersebut, maka malam Lailatul Qadar pada 1442 Hijriah atau 2021 Masehi tampaknya bisa berbeda-beda. Tergantung keterangan dari kitab mana yang hendak kita pedomani.
Tentang hakikat kepastian kebenarannya, jawaban terbaiknya adalah wallahu ‘a’lam (hanya Allah yang paling tahu). Karena itu, walaupun titik pusat konsentrasi qiyam ramadhan dan ibadah kita boleh diarahkan sesuai dengan kaidah tersebut, hendaknya kita terus mencari malam yang penuh kemuliaan itu di malam atau tanggal apa dan mana pun, dan terutama pada malam ganjil, dan terutama pada malam-malam sepuluh akhir, dan terutama lagi pada malam ganjil di sepuluh akhir.
Isyarat Rasulullah
Pada hakikatnya memang tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah ‘azza wajalla.
Hanya saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan dalam sabdanya:
تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
Kitab I’anatut Thalibin juz 2 karangan Imam Al-Ghazali memberi ancar-ancar, malam seribu bulan atau Lailatul Qadar tahun ini bakal jatuh pada malam ke-27 Ramadhan 1442 H atau pada Ahad, 9 Mei 2021 M.
Kitab itu memberi pentunjuk jika awal puasa jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Seperti kita tahu, Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Selasa 13 April 2021.
“Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut," ujar Syekh Abul Hasan As-Syadzili memperkuat hitungan tersebut. Kaidah ini sesuai dengan keterangan dalam kitab Hasyiah al-Jamal, hal. 480.
Kaidah ini juga tercantum dalam kitab-kitab para ulama termasuk dalam kitab-kitab fiqih bermazhab Syafi’i (fiqh Syafi’iyyah). Rumus ini teruji dari kebiasaan para ulama yang telah menemui Lailatul Qadar.
Lebih rinci lagi, menurut Imam Al-Ghazali dalam I’anatut Thalibin, sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama, bahwa cara untuk mengetahui Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan:
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة.
1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29
2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Hasyiah al-Bajury
Hanya saja, berbeda dari keterangan dalam I'anatut Thalibin, kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304, mencantumkan kaidah lain. Lailatul Qadar dalam kitab ini diperkirakan jatuh pada hari ke-25, atau Jumat, 7 Mei 2021.
Kitab Hasyiah al-Bajury dalam juz pertama halaman 304, mencantumkan kaidah lain:
وإناجميعا إن نصم يوم جمعة # ففى تاسع العشرين خذ ليلة القدر وإن كان يوم السبت أول صومنا#فحادي وعشرين إعتمده بلاعذر وإن هلّ يوم الصوم فى أحد # ففى سابع العشرين مارمت فاستقر وإن هلّ بالإثنين فاعلم بأنّه # يوافيك نيل الوصل فى تاسع العشرى ويوم الثلاثاإن بدا الشهرفاعتمد # على خامس العشرين تحظ بها القدر وفى الأربعاء إن هلّ يامن يرومها # فدونك فاطلب وصلها سابع العشي ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد # توافيك بعد العشر فى ليلة الوتر
(Jika awal puasanya Jumat maka pada malam ke-29; jika Sabtu maka pada malam ke-21; jika Ahad maka pada malam ke-27; jika pada Senin maka pada malam ke-29; jika Selasa maka pada malam ke-25; jika Rabu maka pada malam ke-27; jika Kamis maka pada sepuluh akhir malam-malam ganjil).
Melihat dua kitab tersebut, maka malam Lailatul Qadar pada 1442 Hijriah atau 2021 Masehi tampaknya bisa berbeda-beda. Tergantung keterangan dari kitab mana yang hendak kita pedomani.
Tentang hakikat kepastian kebenarannya, jawaban terbaiknya adalah wallahu ‘a’lam (hanya Allah yang paling tahu). Karena itu, walaupun titik pusat konsentrasi qiyam ramadhan dan ibadah kita boleh diarahkan sesuai dengan kaidah tersebut, hendaknya kita terus mencari malam yang penuh kemuliaan itu di malam atau tanggal apa dan mana pun, dan terutama pada malam ganjil, dan terutama pada malam-malam sepuluh akhir, dan terutama lagi pada malam ganjil di sepuluh akhir.
Isyarat Rasulullah
Pada hakikatnya memang tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah ‘azza wajalla.
Hanya saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan dalam sabdanya:
تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان