3 Golongan Orang yang Celaka Meskipun Bertemu Ramadhan

Jum'at, 23 April 2021 - 03:00 WIB
loading...
3 Golongan Orang yang Celaka Meskipun Bertemu Ramadhan
Keutamaan puasa Ramadhan adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Namun, ada beberapa golongan orang yang celaka meskipun bertemu Ramadhan. Foto/dok istock
A A A
Ramadhan merupakan bulan mulia yang penuh dengan keutamaan. Pada bulan ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu dan pahala amal kebaikan dilipatgandakan.

Pada Bulan-Ramadhan ini puasa diwajibkan, yang salah satu keutamaannya adalah ampunan atas dosa-dosa. Inilah kabar gembira yang disampaikan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم lewat sabda beliau:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Muttafaq 'Alaih)

Namun, ada orang yang disebut Rasulullah celaka meskipun bertemu Ramadhan. Siapakah mereka? Mari kita simak nasihat Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun dilansir dari Jalsah Itsnain Majelis Rasulullah SAW Jawa Barat.

Habib Quraisy menceritakan, suatu hari Rasulullah صلى الله عليه وسلم berada di mimbar, beliau mengucapkan "Aamin" sebanyak tiga kali. Lalu, sahabat bertanya, mengapa Rasulullah mengucapkan "Aamin". Beliau lantas bersabda:

إن جبريل عليه الصلاة والسلام عرض لي فقال : بعدا لمن أدرك رمضان فلم يغفر له قلت : آمين

"Sesungguhnya Jibril 'alaihis sholatu wasalam telah mendatangiku, kemudian ia berkata: "Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan namun ia tidak diampuni". Maka aku menjawab: "Aamiin" (HR Hakim; Hadis shahih)

Ini adalah salah satu dari tiga perkataan Jibril yang diamini Rasulullah. Bahwa siapa menjumpai Ramadhan namun ia tidak mendapat ampunan, berarti ia celaka.

Siapa saja orang yang menjumpai Ramadhan namun tidak mendapat ampunan? Sebagaimana hadits di atas, ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu akan diberikan kepada orang yang berpuasa ikhlas karena Allah; imanan wahtisaban.

1. Orang-orang kafir.
Karena kekafirannya, mereka tidak mungkin berpuasa. Kalaupun berpuasa, puasanya juga tidak diterima.

2. Orang-orang muslim namun tidak berpuasa tanpa udzur syar'i.
Mengaku agamanya Islam, tapi tidak mau berpuasa. Padahal mereka tidak sakit, tidak sedang dalam kondisi bepergian, tidak sedang haid dan nifas, tidak juga menyusui.

3. Orang-orang muslim yang berpuasa, namun puasanya sia-sia.
Golongan ketiga ini tidak mendapatkan ampunan. Mereka adalah orang yang puasanya tidak ikhlas, orang yang puasanya asal-asalan sehingga tidak sah, dan orang yang puasanya hanya sekadar menahan lapar dan dahaga saja.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

"Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar." (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Di antaranya, mereka suka berkata keji, suka mengumpat, dan berbuat dusta. Padahal Nabi berpesan: "Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak keras, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa." (Muttafaq 'alaih)

Di riwayat lain disebutkan, "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)." (HR Al-Bukhari)

Semoga kita dijauhkan dari tiga golongan yang celaka ini. Sebaliknya, semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang beruntung, yang menjumpai Ramadhan dan mendapatkan ampunan-Nya.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1381 seconds (0.1#10.140)