Keutamaan Lailatul Qadar Bagi Perempuan yang Haid
loading...
A
A
A
Malam Al-Qadr atau Lailatul Qadar adalah malam terbaik di antara malam-malam lain dalam setahun, yang beribadah di dalamnya bernilai lebih dari 1000 bulan. Maka sahabat sangat memperhatikan dan berburu Lailatul Qadar ini. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan" (HR Bukhari)
Pertanyaannya, bagaimana dengan perempuan yang sedang berhalangan sebab haid? Apakah masih bisa mendapatkan keutamaan dari malam Lailatul Qadar? Simak jawaban Ustadz Felix Siauw yang disampaikan di laman instagramnya, Senin (3/5).
Adh-Dhahak seorang tabiin yang dikenal sebagai bejana ilmu, pernah ditanya, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar?”
Baca juga: Yuk, Ajak Anak-anak untuk Menghidupkan Lailatul Qadar!
Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadr.” (Kitab Lathaif Al-Ma’arif)
Juga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar, maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR Bukhari)
Pertama harus dipahami, bahwa saat wanita mendapatkan haid, dia tidak sholat di masa itu, dan itu adalah bagian ketaatan pada Allah. Artinya, Muslimah yang sedang berhalangan saat haid, apabila di bulan Ramadhan mereka senantiasa mendawamkan shalat qiyamul lail, maka pada saat haid pun pahala itu akan tetap tercatat baginya meskipun dia sedang berhalangan untuk sholat.
Adapun itikafnya Muslimah adalah lebih utama di rumahnya, dan jumhur ulama berpendapat bahwa wanita haid tidak dibolehkan masuk ke dalam Masjid
Selain sholat, juga ada amalan-amalan yang bisa dilakukan Muslimah untuk menghidupkan malam (qiyamul lail) Ramadhan, di anataranya :
1. Membaca dan mengulang-ulang Al-Qur'an yang sudah dihafalkan
2. Berzikir, berdoa dan beristighfar yang banyak
3. Membaca buku tentang tsaqafah Islam, mendengarkan kajian Islam
4. Khususnya doa "Allahumma innaka afwun, tuhibbul afwa fa'fuanni"
Yang artinya, "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, menyukai memberi ampun, maka ampunilah aku". Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Wallahu A'lam
Pertanyaannya, bagaimana dengan perempuan yang sedang berhalangan sebab haid? Apakah masih bisa mendapatkan keutamaan dari malam Lailatul Qadar? Simak jawaban Ustadz Felix Siauw yang disampaikan di laman instagramnya, Senin (3/5).
Adh-Dhahak seorang tabiin yang dikenal sebagai bejana ilmu, pernah ditanya, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar?”
Baca juga: Yuk, Ajak Anak-anak untuk Menghidupkan Lailatul Qadar!
Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadr.” (Kitab Lathaif Al-Ma’arif)
Juga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar, maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR Bukhari)
Baca Juga
Pertama harus dipahami, bahwa saat wanita mendapatkan haid, dia tidak sholat di masa itu, dan itu adalah bagian ketaatan pada Allah. Artinya, Muslimah yang sedang berhalangan saat haid, apabila di bulan Ramadhan mereka senantiasa mendawamkan shalat qiyamul lail, maka pada saat haid pun pahala itu akan tetap tercatat baginya meskipun dia sedang berhalangan untuk sholat.
Adapun itikafnya Muslimah adalah lebih utama di rumahnya, dan jumhur ulama berpendapat bahwa wanita haid tidak dibolehkan masuk ke dalam Masjid
Selain sholat, juga ada amalan-amalan yang bisa dilakukan Muslimah untuk menghidupkan malam (qiyamul lail) Ramadhan, di anataranya :
1. Membaca dan mengulang-ulang Al-Qur'an yang sudah dihafalkan
2. Berzikir, berdoa dan beristighfar yang banyak
3. Membaca buku tentang tsaqafah Islam, mendengarkan kajian Islam
4. Khususnya doa "Allahumma innaka afwun, tuhibbul afwa fa'fuanni"
Yang artinya, "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, menyukai memberi ampun, maka ampunilah aku". Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Wallahu A'lam
(wid)