Penguatan Iman untuk Meningkatkan Imun

Rabu, 19 Mei 2021 - 10:28 WIB
loading...
A A A
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ

“Sesungguhnya mereka dahulu, apabila dikatakan kepada mereka, ’Laa ilaaha illallah’, mereka menyombongkan diri. (QS. Ash-Shafat: 35)

Agar kita tidak termasuk orang-orang yang menyombongkan diri maka hendaknya kita senantiasa memenuhi seruan dan panggilan-Nya.

Naikan Iman untuk Meningkatkan Imun

Terkadang orang gelisah ketika harapan maupun impiannya tidak kunjung terwujud. Atau ia menghadapi hal-hal buruk atau kenyataan yang menakutkan. Dengan situasi seperti inilah hubungannya dengan Allah benar-benar diuji.



Allah berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Dalam situasi demikian sebagian orang mudah menyerah, berputus asa dan berhenti memohon kepada Rabb-nya. Hanya mereka yang memiliki prasangka yang baik kepada Allah saja yang masih memiliki harapan.

Menurut Ustadz Naufal, prasangka baik kepada Allah ini tidak dimiliki melainkan oleh mereka yang meyakini dua hal; Pertama, bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu dan kedua, bahwa Allah Maha Pengasih lagi Penyayang.



Inilah kunci terbesar dalam menyembah Allah. Ketika kita yakin bahwa Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu, maka kapan pun kita menghadapi apa yang kita takuti, atau berputus asa atas apa yang kita harapkan, kita ingat bahwa Allah subhanahu wata’ala dapat mengangkat kesulitan kita dan melimpahkan rahmat-Nya.

Artinya, tatkala Allah mengujimu dengan sesuatu, sementara orang-orang terdekatmu tidak bisa membantumu. Bukannya mereka tidak mengasihimu, melainkan karena mereka memang tidak mampu serta tidak bisa menolong dan mengangkat kesulitanmu.

Sebagai contoh, seorang dokter yang paling ahli sekalipun, terkadang ia tidak mampu menyelamatkan anak yang paling disayanginya, sekalipun ia memiliki keahlian untuk mengobatinya. Jangankan mengobati anaknya, bahkan ia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.

Jika kita beriman dan memiliki persangkaan baik kepada Allah, maka hendaknya kita tahu dan meyakini kebenaran ini, bahwa tidak satu pun makhluk baik di bumi maupun di langit yang dapat melampaui kekuasaan Allah. Ikatlah kebenaran ini dengan teguh ke dalam hati. Hal ini tidak bisa dibaca dalam buku, dipelajari di sekolah atau diberikan dalam ceramah. Ini hanya bisa ditemukan dalam Al-Qur'an.



Nabi Ibrahim ber-husnuzhan kepada Allah ketika meninggalkan putra kesayangan dan istrinya yang masih lemah di lembah yang tandus. Sang khalilullah (kekasih Allah) ini pun menantikan doanya dikabulkan Allah setelah 3000 tahun kemudian dengan diutusnya Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seseorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 129)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2634 seconds (0.1#10.140)