6 Sikap yang Harus Dijalankan Seorang Muslim Bila Terkena Musibah Sakit
loading...
A
A
A
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: «الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ، فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ» [ أخرجه الترمذي]
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang paling berat cobaannya? Beliau menjawab: ‘Para Nabi, lalu orang yang berada di bawahnya, maka seseorang tertimpa cobaan sesuai dengan tingkatan agamanya. Kalau agamanya hebat, cobaan yang diterimanya pun besar, dan jika agamanya lemah dirinya juga akan mendapat ujian sesuai dengan kadar agamanya. Sehingga tidaklah seorang hamba senantiasa mendapat cobaan sampai kiranya dirinya berjalan di muka bumi ini tanpa mempunyai kesalahan”. [HR at-Tirmidzi no: 2398. Beliau berkata hadits hasan shahih].
5. Bagi orang yang sakit, boleh baginya untuk meruqyah dirinya sendiri dengan bacaan ruqyah yang syar’i. Seperti meruqyah dengan surat al-Fatihah, surat al-Falaq dan an-Nas serta ayat kursi.
Dan di antara do’a yang ada dalilnya dari Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang biasa beliau baca ialah:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا» [ أخرجه البخاري و مسلم]
“Ya Allah Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan, sembuhkan (penyakitku) karena Engkau Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan yang Engkau berikan, kesembuhan yang tidak dibarengi penyakit”. [HR Bukhari no: 5743. Muslim no: 2191].
Di antara do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam tatkala menjenguk orang sakit ialah, mendo’akan orang yang sakit dengan mengucapkan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِى تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ. ثَلاَثًا. وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ » [ أخرجه مسلم]
“Letakkan tanganmu di tempat yang terasa sakit ditubuhmu, lalu berdo’alah: ‘Dengan menyebut nama Allah’. Tiga kali. Lalu ucapkan sebanyak tujuh kali: ‘Aku berlindung kepada Allah dan kemampuanNya dari kejelekan apa yang aku rasakan dan berhati-hati padanya”. [HR Muslim no: 2202].
6. Untuk orang yang sakit, jangan pernah merasa putus asa dari kesembuhan, karena Allah Shubhanahu wa Ta’ala adalah Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.
Allah Shubhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّهُۥ لَا يَاْيَۡٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ [ يوسف 87]
“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. [Yusuf/12: 87]
Dan Allah Ta’ala befirman:
إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ [ يس 82]
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia”. [Yaasin/36: 82].
Lihatlah kepada Nabi Ayub ‘alaihi sallam yang tinggal delapan belas tahun dalam keadaan menerima ujian namun beliau bersabar sampai akhirnya Allah menyembuhkan penyakitnya.
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang paling berat cobaannya? Beliau menjawab: ‘Para Nabi, lalu orang yang berada di bawahnya, maka seseorang tertimpa cobaan sesuai dengan tingkatan agamanya. Kalau agamanya hebat, cobaan yang diterimanya pun besar, dan jika agamanya lemah dirinya juga akan mendapat ujian sesuai dengan kadar agamanya. Sehingga tidaklah seorang hamba senantiasa mendapat cobaan sampai kiranya dirinya berjalan di muka bumi ini tanpa mempunyai kesalahan”. [HR at-Tirmidzi no: 2398. Beliau berkata hadits hasan shahih].
5. Bagi orang yang sakit, boleh baginya untuk meruqyah dirinya sendiri dengan bacaan ruqyah yang syar’i. Seperti meruqyah dengan surat al-Fatihah, surat al-Falaq dan an-Nas serta ayat kursi.
Dan di antara do’a yang ada dalilnya dari Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang biasa beliau baca ialah:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا» [ أخرجه البخاري و مسلم]
“Ya Allah Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan, sembuhkan (penyakitku) karena Engkau Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan yang Engkau berikan, kesembuhan yang tidak dibarengi penyakit”. [HR Bukhari no: 5743. Muslim no: 2191].
Di antara do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam tatkala menjenguk orang sakit ialah, mendo’akan orang yang sakit dengan mengucapkan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِى تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ. ثَلاَثًا. وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ » [ أخرجه مسلم]
“Letakkan tanganmu di tempat yang terasa sakit ditubuhmu, lalu berdo’alah: ‘Dengan menyebut nama Allah’. Tiga kali. Lalu ucapkan sebanyak tujuh kali: ‘Aku berlindung kepada Allah dan kemampuanNya dari kejelekan apa yang aku rasakan dan berhati-hati padanya”. [HR Muslim no: 2202].
6. Untuk orang yang sakit, jangan pernah merasa putus asa dari kesembuhan, karena Allah Shubhanahu wa Ta’ala adalah Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.
Allah Shubhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّهُۥ لَا يَاْيَۡٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ [ يوسف 87]
“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. [Yusuf/12: 87]
Dan Allah Ta’ala befirman:
إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ [ يس 82]
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia”. [Yaasin/36: 82].
Lihatlah kepada Nabi Ayub ‘alaihi sallam yang tinggal delapan belas tahun dalam keadaan menerima ujian namun beliau bersabar sampai akhirnya Allah menyembuhkan penyakitnya.
(mhy)