Menjadi Menantu Abu Lahab, Kisah Pilu Ruqayyah Putri Rasulullah

Jum'at, 29 Mei 2020 - 16:00 WIB
loading...
Menjadi Menantu Abu Lahab, Kisah Pilu Ruqayyah Putri Rasulullah
Utsman ibn Affan adalah orang pertama melakukan hijrah menuju Habasyah ditemani sang istri, Ruqayyah, yang baru beberapa saat ia nikahi. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
EMOSI Abu Lahab benar-benar menyala begitu mendengar dirinya dilaknat Allah melalui Al-Qur’an Surat Al-Lahab 1-5. "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut."

Setelah ayat ini turun, Abu Lahab berkata kepada anaknya, "Hubungan kita terputus jika kau tidak menceraikan anak perempuan Muhammad!" ( )

Mendapat instruksi demikian, Utbah pun langsung menceraikan Ruqayyah. Padahal pasangan ini belum sempat berbulan madu.

Ya, putri Rasulullah, Ruqayyah sempat menikah dengan putra Abu Lahab, Utbah. Itu terjadi sebelum masa kenabian. Ruqayyah menikah dengan sepupunya Utbah bin Abu Lahab ketika ia masih belum berusia 10 tahun. Bukan hanya itu, putri Rasulullah satunya lagi, Ummu Kultsum, juga menikah dengan putra Abu Lahab bernama 'Utaibah.

Dr Bassam Muhammad Hamami dalam Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam, menceritakan kala itu, para tokoh pembesar keluarga Abdul Muththalib berdatangan ke rumah Rasulullah untuk dapat berbesan dengan putri paman mereka, Muhammad SAW.



Sesepuh mereka Abu Thalib pun datang mendekat kepada Rasulullah seraya berkata, "Wahai keponakanku, engkau telah menikahkan Zainab dengan Abu al-Ash ibn Rabi dan ia merupakan menantu terbaik, tetapi para sepupumu yang lain merasa engkau pun harus memberikan kepada mereka seperti yang telah engkau berikan terhadap lbnu Rabi'. Mereka juga tidak kalah mulia dan terhormat dari Ibnu Rabi'." ( )

Rasulullah pun menjawab, "Engkau benar wahai pamanku."

Seperti kebiasaan Rasulullah dalam menikahkan para putrinya, beliau meminta izin kepada dua putrinya, Ruqayyah dan Ummu Kultsum, tentang pernikahan mereka dengan putra paman mereka Abdul 'Uzza, 'Utbah dan 'Utaibah putra Abu Lahab.

Kedua putri Rasulullah itu bukankah putri yang berani menentang perintah ayah mereka atau menimbulkan kesulitan bagi keluarga dan sanak familinya. Diam dan tenang adalah jawaban mereka.

Beberapa hari kemudian, pernikahan mereka pun berlangsung dengan tenang dan tentram. Ruqayyah dinikahi oleh Utbah ibn Abi Lahab sementara Ummu Kultsum dinikahi oleh saudaranya, Utaibah.

Sang ayah yang penyayang, Muhammad, memberkahi pernikahan ini. Beliau serahkan perlindungan kedua putrinya tersebut kepada Allah SWT.

Demikian pula Sayyidah Khadijah yang melepaskan kedua putrinya dengan tetesan air mata. la pun lebih banyak meluangkan waktu untuk memberi perhatian kepada sang suami yang terpercaya dengan menjamin ketenangan dan kedamaian saat beliau melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Di samping itu, Khadijah merawat putrinya terakhir yang tinggal bersamarnya, yang menjadi penghibur dan penyejuk hati baginya. la adalah Fathimah yang pada saat itu masih kecil, manja, dan dicintai oleh sang ayah.

Pada awalnya, Sayyidah Khadijah, kurang berkenan dengan pernikahan itu. Soalnya, beliau membenci perilaku ibu Utbah, Ummu Jamil binti Harb. Istri Abu Lahab itu terkenal berperangai buruk dan jahat. Ia khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya itu.

Ruqayyah lahir sekitar 20 tahun sebelum Hijrah. Dan ketika Muhammad diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahab adalah orang yang paling memusuhi Rasulullah dan Islam. Lelaki gemuk yang gampang emosian ini kerap menghasut orang-orang Makkah agar memusuhi Nabi dan para sahabat. Begitu pula istrinya, Ummu Jamil. Ia selalu berusaha mencelakai Rasulullah.



Konspirasi Jahat
Kisah lain menyebutkan, begitu Muhammad menerima risalah dari Allah SWT dan menyeru umat manusia kepada agama yang benar, berkumpullah kaum Quraisy dan mulai menyusun konspirasi jahat terhadap Rasulullah. Salah seorang juru bicara mereka berkata, "Sesungguhnya, kalian telah melepaskan beban Muhammad. Karena itu, kembalikanlah putri-putrinya agar ia sibuk mengurus mereka!"

Mereka segera menemui ketiga menantu Rasulullah dan mengatakan, "Ceraikanlah istrimu dan kami akan menikahkanmu dengan wanita Quraisy mana saja yang engkau kehendaki!"

Abu al-'Ash menolak untuk memulangkan Zainab kepada Rasulullah karena ia telah memilih Zainab melebihi seluruh wanita Quraisy. Adapun kedua putra Abu Lahab segera mengiyakan tawaran mereka. Utbah memilih calon istri untuk menggantikan Ruqayyah. Ia memilih seorang gadis dari keluarga Sa'id ibn 'Ash.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)